[...]
[...]
Aku menggeliat bosan diatas sofa ruang tengah. Acara tv ini membosankan. Hanya ada Bi Hanum yang sedang memasak di dapur. Aku kembali ke kamar, mengambil laptop dan beberapa buku tebal lalu kembali ke ruang tengah.
Aku akan mengerjakan tugas laporan sedikit-sedikit supaya rasa bosan ini hilang. Aku mulai menyalakan laptop dan membolak-balik lembaran buku itu.
Tahun ajaran baru sudah dimulai sejak 6 bulan yang lalu. Aku jadi murid tingkat akhir di SMP ini, mengharuskan aku dan selurug murid kelas 9 lainnya belajar lebih keras agar lulus dengan nilai tinggi.
Ada banyak tugas yang menantiku, tapi syukurlah aku punya teman yang tahu diri dan mau membantu. Dengan senang hati, mereka membagi pekerjaan dengan sama rata. Dan aku mendapat tugas menyusun laporan. Cukup mudah.
Berulang kali aku mengetik-membuka buku-mengetik-cek line. Aku tengah menunggu foto praktikum yang janji akan dikirim temanku dan pastinya juga menunggu pesan dari Jisung.
Akhir-akhir ini, Jisung mulai jarang memberiku kabar. Terakhir kali, ia bilang bahwa dirinya tengah persiapan comeback. Aku sudah menonton penampilan barunya, bahkan memuji bakatnya serta grupnya.
Yang tadinya selalu lapor, sekarang harus aku chat duluan. Menanyakan kabarnya, memastikan istirahat yang cukup atau tidak.
Aku kembali menatap layar laptop didepanku dan kembali mengetik laporan disana. Sampai benar-benar rampung, sekitar pukul setengah lima, aku meregangkan badanku yang kaku. Setelah itu aku memeriksa kembali handphoneku, untuk dua hal tadi.
Line
Bio4 [anda disebut]
Rasya : udh selese blum? @y/nHan Jisung 🐹
Ih maaf, kamu nunggu kabar ya?Aku buru-buru meng-klik ruang chat Jisung dan membalasnya. Aku melontarkan seluruh unek-unek pada Jisung, kesal karena dirinya yang terus-terusan menghilang. Setelah itu beralih ke ruang chat dari teman-temanku.
Begitu selesai, aku menaruh semuanya dan pergi membersihkan diri terlebih dahulu.
[...]
"Bun, ke warnet depan bentar, ya? Mau ngeprint tugas, nih. Assalamualaikum," ucapku pada Bunda begitu selesai solat isya. Setelah Bunda menjawab, aku pun berjalan cepat ke warnet didepan gang rumahku. Tinta mesin printer di kamarku habis, jadilah aku mengungsi ke warnet ini.
Jalanan cukup sepi, makanya aku berjalan dengan sangat cepat. Begitu sampai di warnet, aku menyerahkan flashdisk ku ke penjaganya untuk di print-kan. Aku terlalu malas nge-print sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ᴏɴᴇ ᴍᴏɴᴛʜ • ʜᴀɴ ᴊɪꜱᴜɴɢ ✔
Fanfictionpernah kepikiran nggak, han jisung tiba-tiba udah di depan rumah kamu, minta tolong, terus tinggal sebulan di rumah kamu? selamat berhalu ria❣ [°•Prequel of HIDE • Han Jisung•°] Cover by : @Wonderlater