Chan pov
Entah apa yang kini ada didalam pikiran Jihyo tentangku, aku bahkan langsung meninggalkan dia begitu saja tanpa pamit. Mina langsung memeluk tubuhku erat
"Jangan tinggalkan aku lagi, janji?"
"Mina, aku..."
"Kamu benar-benar menyukainya?"
"Iya"
Plak!!
Tangan mungilnya memukul wajahku dengan keras dan meninggalkan noda merah di pipi putihku"Aku benci kamu!"
Aku berjalan meninggalkan dia menuju apartemen milik Jihyo tapi sekarang aku berdiri mematung melihatnya sedang tertidur dengan mantannya itu membuat diriku merasa kalau aku memang hanya pelarian untuknya. Aku langsung masuk ke dalam kamarku dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa meskipun sekarang aku sangat terluka.
"Kamu tadi kemana?"
"Melihat keadaan Mina"
"Chanie bisa kita bicara?"
"Maaf, aku sedang tidak enak badan. Aku mau istirahat dulu"
Jujur itu hanyalah alasanku, aku takut dia bilang padaku kalau dia sudah tidak membutuhkanku lagi tapi lagi-lagi dia memasuki kamarku saat aku ingin bersembunyi
"Tidak demam" katanya sambil memegang kepalaku
"Hyo..."
"Apa?"
"Sebenarnya kamu menganggapku apa?"
"Kenapa tiba-tiba tanya, kamu sendiri menganggapku apa?"
"Kalau aku bilang pacar apa kamu akan menjauhi mantanmu"
"Coba saja kalau kamu ingin tahu"
"Aku suka padamu, kamu mau kan jadi pacarku?"
Dia tertawa terbahak seolah menganggap ucapanku hanya gurauan
"Sudah, lupakan saja" kataku sambil membelakanginya
"Wajahmu benar-benar lucu" kali ini tawanya mulai berkurang dan hilang
"Chanie ya, kamu mau tahu jawabanku tidak?"
"Tidak!" kataku yang sudah terlanjur marah padanya
"Ya sudah" katanya sambil berjalan keluar kemudian menutup pintunya
Sial, aku jadi penasaran sekali sampai-sampai tidak bisa tidur
Aku bangkit dari tempat tidurku kemudian duduk di sofa ruang tengah sambil menyalakan tv nya, tak lama dia duduk disebelahku sambil melipat kedua kakinya dan mengambil cemilan diatas meja
"Apa?" tanyanya sambil menahan tawa saat aku melihat kearahnya
"Tidak ada"
"Minggir" katanya sambil menggeser salah satu tanganku dan menyandarkan tubuhnya padaku
Dan gara-gara itu mataku sekarang jadi berfokus pada bibirnya yang letaknya tak jauh dari wajahku
"Kamu kenapa, masih sakit?" tanyanya lagi saat sadar aku tidak berhenti melihat kearahnya
"Hyo..."
"Hmm, apa?"
Aku langsung menciumnya, dia bahkan tidak bicara atau menolakku membuatku semakin bertanya 'apa dia juga menyukaiku?' Bahkan saat kuperdalam ciumanku dia hanya membalasku dengan ciuman yang semakin membuatku hampir tak bisa mengatakan apa tepatnya yang saat ini tengah kurasakan. Aku membaringkan tubuhnya diatas sofa dan hampir saja aku melakukan hal yang... kalau saja mantannya tidak menelpon ke ponselnya
"Hyunbin, ada apa?"
Aku langsung berjalan masuk menuju kamar meninggalkan dia sendirian di ruang tengah.
Jihyo pov
Entah apa yang terjadi padanya yang jelas hari ini dia labil sekali hampir sama denganku, dia kelihatan marah saat aku mengangkat panggilan Hyunbin. Dia langsung masuk kedalam kamarnya tanpa menghiraukan aku yang saat ini sedang memanggil namanya
"Hyo, bagaimana kalau besok kita berkencan?"
"Maaf aku..."
"Tidak terima penolakan, besok kujemput pukul sembilan pagi"
Dia langsung mematikan telponnya tanpa mau mendengarkan aku bicara. Ah, terserah saja yang jelas besok aku akan kabur duluan sebelum dia datang. Aku kembali masuk kedalam kamar Chanie dan berbaring disebelahnya
"Chanie..." aku menyentuh wajahnya yang kini sedang mendengkur pelan
Aku tertawa melihat wajahnya yang selalu tampak lucu dihadapanku. Dia terbangun, mengusap area dekat bibirnya sambil meregangkan tangannya kesegala arah
"Mungkin aku memang bukan yang terbaik untukmu..." bisiknya saat aku berpura-pura tidur disampingnya
Aku menarik kerah kemejanya kearahku, menciumnya lembut dan menyerahkan diriku padanya.
"Chanie aku juga mencintaimu" bisikku sebelum akhirnya menenggelamkan tubuhku pada tubuhnya.
Maaf ya, lama gak up cerita ini. Kalo kalian ngerasa ceritanya mulai gak nyambung ngomong ya biar bisa kurevisi
Makasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss me! (Jihyo X Bangchan)
FantasySeorang gadis berubah menjadi seekor kucing saat dia marah, hanya ciuman dari seorang pria yang bisa mengembalikannya ke bentuk semula. Bagaimana nasibnya?