part 14

351 47 16
                                    

"Dia...seorang kenalanku" kata Bang Chan

Jujur saat ini dia lebih takut melihat Jihyo menghilang, dia menahan sakit dihatinya melihat Jihyo yang kini terus menempel pada Hyunjin dan tak mau melepaskan genggaman tangannya

"Hyung apa tidak ada cara agar dia selalu dekat dengan kami?" tanya Hyunjin

"Ada tapi ada syaratnya"

"Apa?"

"Dia tidak boleh terlihat dekat dengan kalian semua. Bagaimana, apa kamu sanggup?"

"Aku tidak mau, bagaimana bisa aku berpura-pura tidak mengenal Hyunjin kalau kami bahkan pernah berciuman didalam rumah?"

"Hya!!" Minho dan Felix berteriak bersamaan sambil menatap marah kearah Hyunjin yang tersenyum dengan wajah memerah

"Ya sudah kalau tidak mau"

Hyunjin berbisik pada Jihyo dan membujuknya agar menerima tawaran Bang Chan

"Baiklah, aku mau asal aku bisa dekat dengan Hyunjin"

Bang Chan segera keluar dari rumah Minho dan berjalan menuju ruang rekaman yang ada di lantai dua gedung agency tempat dia bekerja. Dia mulai membuka galeri ponselnya dimana ada foto kenangan Jihyo dan dirinya, dia mengusap lembut foto itu sambil bergumam

"Hyo, aku merindukanmu...."

************************************

Jihyo dipekerjakan sebagai asisten manager tapi sebelum grup yang berisi Hyunjin dan kawan-kawannya debut dia hanya menjadi seorang pesuruh

"Noona bisa belikan kami pizza" kata Jisung yang kadang dipanggil Han oleh teman-temannya

"Aku juga minta tolong belikan teh botol ya" kali ini Changbin yang bicara

"Hish, kalian ini! Ayo aku temani" Hyunjin langsung berdiri karena merasa Jihyo tidak akan bisa membawa semua pesanan mereka sendirian

"Kamu mau kemana? Lanjutkan latihan!!"

Jihyo menepuk tangan Hyunjin hingga akhirnya dia kembali dalam ruang latihan, kini Bang Chan menjajarkan langkahnya sambil mengikuti kemana Jihyo pergi

"Chan ssi, mau pesan sesuatu juga?"

"Tidak aku hanya berniat membantumu membawa barang bawaan"

Hening, tak ada yang mau bicara...
Bang Chan mencoba menahan dirinya agar tidak memeluk Jihyo yang kini berjalan disampingnya. Tiba-tiba saja Jihyo memasangkan satu headsetnya pada telinga Bang Chan, tapi lagu yang dia dengar justru membuatnya berhenti melangkah.

"Chan ssi, kamu kenapa?"

Saat ini Bang Chan berjongkok sambil melipat tubuhnya dan menangis

"Hya, jangan seperti itu! Apa kamu tidak malu kalau ada orang yang melihatmu?" Jihyo menepuk bahu Bang Chan pelan

"Hyo, maafkan aku..."

Jihyo ikut berjongkok dan memeluk tubuh Bang Chan, sambil mengusap punggungnya dia berkata

"Iya, aku sudah memaafkan mu. Aku baik-baik saja Chan ssi..."

Jujur saja saat ini Jihyo merasa kasihan dan sedih melihat Bang Chan menangis seolah dia merindukan seseorang yang entah ada dimana sekarang.

************************************

Beberapa hari berlalu, setiap kali Jihyo keluar dari gedung agency Bang Chan pasti akan mengikutinya hingga Jihyo mulai terbiasa dengannya.

"Chan ssi"

"Panggil aku Chanie"

Jihyo tersenyum kearah Bang Chan yang beberapa hari ini selalu membeli minuman berkadar alkohol ringan

"Chanie jangan banyak minum, minum itu tidak baik untuk kesehatan"

"Hyo, apa yang akan kamu lakukan kalau orang yang kamu cintai melupakanmu?"

"Mencoba hidup tanpanya, asal dia bahagia aku akan mengalah dan mencoba melupakannya. Kenapa? Apa wanita yang kamu suka melupakanmu? Mau aku bantu agar dia mengingat mu?"

"Tidak usah, dia terlihat lebih bahagia tanpaku"  kata Bang Chan sambil menatap Jihyo sedikit lama kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain saat air matanya mulai mendesak keluar

Jihyo berusaha menghibur Bang Chan dengan melontarkan beberapa candaan ringan. Kini mereka berhenti didepan gedung agency saat melihat Hyunjin dan Yuna saling memandang, Jihyo mulai cemburu, kemarahannya merubahnya kembali menjadi seekor kucing. Bang Chan mengangkat tubuh Jihyo dan menggendong nya hingga Hyunjin bertanya

"Hyung, Jihyo noona mana?"

"Dia keluar sebentar karena sedang ada urusan"

"Kenapa dia tidak memberitahuku?"

"Oppa!!"

"Maaf aku mau masuk kedalam"

Bang Chan meninggalkan Hyunjin dan Yuna diluar, dia langsung memasuki kamarnya yang ada dilantai atas gedung agency yang memang di alih fungsikan sebagai dorm grup yang masih menjadi trainee. Dia meletakkan Jihyo diatas ranjangnya dan segera menciumnya, Jihyo membulatkan kedua matanya saat Bang Chan tak mau melepaskan bibirnya begitu saja. Selama beberapa menit Bang Chan mengulum lembut bibir Jihyo hingga dia berhenti saat nafasnya tak lagi tersisa

"Bagaimana kamu tahu kalau aku akan berubah saat ada orang yang menciumku?"

"Hyo, aku merindukanmu" Bang Chan memandang Jihyo dengan pandangan yang lebih dalam

Jihyo masih mematung hingga Bang Chan mulai membaringkan tubuh Jihyo diatas ranjang miliknya

"Chan ssi!"

Dia menahan tubuh Bang Chan yang kini berada diatas tubuhnya, Bang Chan langsung beranjak dari atas ranjang dan menuju lemari pakaiannya

"Pakailah" Bang Chan melempar baju dan celananya diatas ranjangnya

Dia berjalan keluar kamarnya tak lama kemudian Jihyo ikut keluar memakai baju Bang Chan yang terlihat sedikit longgar

"Noona?" Hyunjin menatap Jihyo dengan pandangan bertanya apalagi saat ini kemeja Bang Chan yang tengah dia pakai belum dia kancing kan sepenuhnya

Hyunjin terlihat marah dan membanting pintu dorm mereka

"Hyunjin ah!!"

"Hyo..." Bang Chan menahan kepergian Jihyo dan memeluknya dari belakang

"Chan ssi tolong lepaskan aku, maaf... aku tidak bisa bersamamu" kata Jihyo yang mulai sadar kalau wanita yang Bang Chan maksud adalah dirinya

Kiss me! (Jihyo X Bangchan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang