part 7

688 78 13
                                    

Hyunbin pov

Aku masih mencerna perkataan pria yang tadi bersama Mina itu, tinggal bersama katanya? Lalu dia dan Jungkook sudah putus, begitu maksudnya?

"Jadi itu tadi mantanmu?" tanyaku

"Iya, dan perempuan tadi..."

"Mantan pacarku yang pertama. Sudahlah sebaiknya kita pulang saja" kataku sambil berjalan beberapa langkah didepannya

Aku tidak habis pikir dia dan orang itu, tinggal dalam satu rumah? Bahkan pria yang terlihat bodoh itu terlalu jauh berbeda dari tipenya selama ini.

"Aku menumpang di mobilmu saja ya, aku sedang malas mengemudi" kataku pada wanita yang dijodohkan eomma denganku

"Naiklah"

Hening disepanjang jalan hanya suara musik dari radio yang terdengar. Hampir saja mobilnya menabrak sebuah truk kalau aku tidak segera membanting stirnya kekiri, sekarang mobilnya terhenti setelah menabrak sebuah pohon.

"Kamu tidak apa?" aku bertanya padanya saat kulihat darah mulai menetes dari pelipisnya

"Hyun...bin" hanya kata itu yang sempat terucap sebelum akhirnya dia pingsan

Aku langsung keluar dan mengeluarkan dia dari mobil yang kaca depannya sudah pecah itu. Langsung saja kutelpon rumah sakit agar mengirimkan ambulans ke tempat kami kecelakaan. Aku langsung menelpon Jihyo setelah kami sampai dirumah sakit

"Ada apa menelponku?"

"Bisa bicara dengan pacar barumu"

"Pacar baru?"

"Iya, pria berwajah bodoh itu"

"Katakan saja padaku apa yang mau kamu katakan, nanti akan kusampaikan"

"Apa tidak bisa aku bicara langsung dengannya?"

"Dia sedang mandi"

Mandi? Memangnya dia habis melakukan apa, apa jangan-jangan mereka....

"Bilang padanya Mina ada di rumah sakit pusat, suruh dia cepat kesini. Maaf sudah menganggu"

Langsung saja kuputus sambungan telponku, jujur sekarang ini aku jadi jengkel, cemburu atau terserah apa namanya itu.

Jihyo pov

"Dia sedang mandi" kataku berbohong padahal saat ini dia sedang menonton tv diruang tengah bersamaku

"Bilang padanya Mina ada di rumah sakit pusat, suruh dia cepat kesini. Maaf sudah menganggu"

"Hya, kamu kira aku sedang apa!" tapi terlambat dia sudah memutuskan panggilannya

Sekarang Chanie mulai melihat kearahku dengan pandangan penuh tanya

"Siapa?"

"Hyunbin"

"Dia bilang apa?"

"Tidak ada, biasa dia selalu saja marah-marah kalau aku dekat dengan seorang pria"

Chanie maaf...kalau aku bilang Mina sekarang ada dirumah sakit kamu pasti akan langsung meninggalkan aku, aku hanya ingin merasakan perhatian kecil yang kamu berikan padaku sekarang

Aku mempererat genggaman tanganku diatas sofa sambil menyandarkan kepalaku pada bahunya sambil mencoba memejamkan mataku sampai kurasakan ada seseorang yang mengangkat tubuhku

"Chanie..."gumamku sambil mempererat lingkaran tanganku yang kini mengunci tubuhnya

"Chaniemu sudah pergi"

Aku mengerjapkan mataku dan perlahan membukanya, kulihat Hyunbin memapah tubuhku menuju kamarku

"Kenapa tidak memberitahunya kalau Mina di rumah sakit?" katanya dengan wajah marah

"Turunkan aku!"

Dia langsung melempar tubuhku diatas ranjangku

"Hya!"

"Kenapa marah, bukannya kamu yang memintaku untuk menurunkanmu" katanya dengan senyum mengejekku

Aku langsung berdiri diatas ranjangku dan mengunci kepalanya begitu dia membalikkan badannya

"Hyo, lepaskan!"

"Tidak mau!"

Dia mulai tersenyum lagi dengan senyum mengejek yang sama, kali ini dia meraba pahaku

"Hya, hentikan atau aku...Hyungbin!!" aku berteriak saat dia meremas pantatku

Kali ini aku menarik rambutnya keras

"Lepaskan pantatku atau aku cabut semua rambut dikapalamu"

"Lepaskan juga rambutku" katanya sambil meringis kesakitan

"Dalam hitungan ketiga kita lepaskan bersama, tiga"

Aku kembali merebahkan tubuhku diatas ranjang setelah kami sama-sama saling melepaskan, dia mulai mendekat padaku saat aku menutup mataku

"Jangan lupa tutup pintu depanku"

Kurasakan tubuhnya yang kini berbaring tepat disampingku saat aku memiringkan badanku, dia memelukku erat...menenggelamkan kepalanya dileherku sambil menciumnya lembut

"Hyungbin ah..."

"Jauhi dia, kali ini harga diriku benar-benar terluka melihatmu dengannya. Bagaimana mungkin pria seperti dia bisa menang dariku?"

"Hya!" aku membalikkan tubuhku setelah melepaskan pelukannya

"Memangnya kamu kira apa yang aku cari dari seorang pria!"

Dia menciumku lagi bahkan kali ini dia tidak mau dengan cepat mengakhirinya. Setelah dua menit dia baru berhenti kemudian mencium leherku lembut sebelum akhirnya mencium dahiku

"Berjanjilah kamu tidak akan pergi dariku, aku janji kali ini aku tidak akan pernah meninggalkanmu" dia kembali memelukku bahkan memindahkan kepalaku diatas lengannya kemudian memejamkan mata.

Kiss me! (Jihyo X Bangchan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang