[AGE]
Start!
~ ~
"Eunha-ya, kau tak apa??" tanya Jimin sambil memegang pundak eunha seraya menghentikannya berlari.
Eunha berhenti, kini ia menghadap ke arah Jimin, kepalanya terus ia tundukkan, pertanda kalau ia tidak mau dilihat wajah merahnya akibat menangis
Jimin mengangkat kepala eunha, lalu memegang pundaknya dan memanggil eunha sekali lagi.
Tanpa berfikir lagi, eunha memeluk jimin dan kembali menangis terus-menerus dipelukan jimin.
Jimin bingung harus senang atau sedih. Ia senang bisa sedekat ini dengan eunha, tapi ia sedih karna harus melihat eunha bersedih.
Akhirnya ia memutuskan untuk menikmati apa yang terjadi sekarang, ia membalas pelukan Eunha, lalu mengelus rambut eunha pelan.
Cukup lama mereka berpelukan, akhirnya eunha melepas pelukan itu saat merasa dirinya sudah lebih baik.
"Jimin-ssi, kamsahamnida" ujar eunha seraya sudah melepas pelukan.
"Ne, gwaenchana" jawab jimin.
"Hmm, kau pulang bersama siapa? Mau aku antar?" tanya jimin lagi.
"Ah, tidak perlu, itu merepotkanmu, aku bisa pulang sendiri" jawab eunha menolak.
"Tidak apa, ayolah, tidak mungkin kau pulang sendiri disaat sedang kacau seperti ini" tutur jimin, kembali membujuk.
Cukup lama eunha diam dan berfikir, akhirnya ia menjawab "Arasseo, gomawo"
Senyuman lebar pun mengembang di bibir Jimin, dengan cepat ia menggengam tangan eunha lalu membawanya pergi.
Sesampainya di parkiran, Jimin langsung membuka pintu mobilnya membiarkan Eunha masuk kedalam.
Lalu Jimin pun ikut masuk ke dalam mobil. Saat sudah didalam, Jimin langsung menyalakan mobil dan memakai sabuk pengaman.
"Eunha-ya, pakai sabuk pengamanmu" ujar jimin saat melihat Eunha diam dan menatap lurus kedepan
"Eoh" sahut eunha seraya menoleh kearah Jimin
Tanpa menjawab, jimin langsung mencondongkan badan kearah Eunha lalu meraih sabuk pengaman disamping Eunha dan memakaikannya.
"Kau harus memakainya" ucap jimin seraya memakaikan Eunha sabuk pengaman.
"Jimin-ah" panggil eunha sambil memegang tangan Jimin yang sedang sibuk memasang sabuk pengaman untuknya.
Jimin menoleh, ia terkejut dengan sentuhan Eunha tiba-tiba, walau dalam hati ia tak dapat menyembunyikan rasa senangnya
"Jadilah pacarku!"
***
Kini, tangisan Yuna mulai mereda, perlahan juga pelukan itu ia lepaskan. Dengan cepat Yuna berdiri lalu menghapus air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE! (Yukook)
Fanfiction"pacaran itu wajib banget ditentuin dengan umur" begitulah kata-kata yang selalu seorang Jeon Jungkook katakan, pria yang hobi banget gonta-ganti pacar hanya karna ia menginginkan kekasihnya memenuhi kriteria spesifiknya, dan yang paling utama adala...