[AGE]
Start!
~ ~
"Yuna kau ingin kita putus?"Pertanyaan itu. Membungkam Yuna secara penuh. Membuat otaknya terus mencerna maksud dari pertantaan Jungkook.Ia tidak tahu haru menjawab apa
Karna hatinya bimbang.
Perlahan ia berusaha menenangkan pikirannya dan kembali fokus. "Kook-ah, apakah penting untuk bertanya seperti itu pada saat seperti ini?"
"Aku akan pergi ke Paris"
Yuna kembali terbelak terkejut. Apa ia tidak salah dengar? Paris?? France Paris?
"Aku akan pergi untuk melanjutkan pendidikan ku disana. Aku lolos dalam program beasiswa ku" sambung Jungkook
Masih tanpa jawaban dari Yuna, Jungkook kembali berucap, "Sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan semuanya. Termasuk dengan hubungan kita. Jadi, apa keputusanmu?"
Meski otak Yuna benar-benar tidak dapat bekerja dengan baik saat ini, tapi ia tahu, hatinya merasa sakit mendengar Jungkook akan pergi.
Dengan hembusan nafas pelan, perlahan yuna mulai berucap, "A-aku..... Aku tidak tahu kook. Aku tidak tahu hatiku ini sebenarnya untuk siapa. Kau dan Jimin sama-sama pernah membuat kebahagiaan tersendiri untukku. Dan hal itu membuatku terus terjebak oleh kalian"
"Aku tidak bisa memutuskan apa yang terbaik untuk kita saat ini. Pikiranku benar-benar kacau untuk saat ini. Bisakah kau menunggu?" ujar Yuna lagi.
Jungkook ikut terdiam. Ia ingin sekali Yuna mengatakan bahwa ia mencintainya. Tapi ternyata Yuna sendiri memang belum bisa melupakan Jimin. Jungkook benar-benar pasrah, ia hanya akan menerima segala keputusan yang ada pada Yuna
"Arraseo. Aku pergi dulu"
Tepat setelah itu, Jungkook benar-benar pergi, meninggalkan Yuna. Tanpa ada sebuah tahanan dari Yuna, padahal di dalam hatinya ia ingin Yuna menahannya.
One thing you have to know, i love you so much Yuna.
****
Keesokan paginya, Jungkook sudah mulai mengemasi pakaian-pakaian yang akan ia bawa untuk pergi ke paris besok. Jadwal penerbangannya sudah dipastikan yaitu pukul 8 pagi.
Saat asik mengemasi pakaiannya, pandangannya terhenti pada sebuah kemeja berwarna biru langit yang berada di bawah tempat tidurnya. Ia pun mengambil kemeja itu dan menciumi harum dari kemejanya yang bukan lagi harum akan dirinya.
Ya, itu harum Yuna.
Kemeja itu adalah kemeja yang pernah ia pinjamkan pada Yuna, dan entah bagaimana kemeja itu lupa ia taruh ditempat baju kotor hingga akhirnya kemeja itu tetap memiliki wangi seorang gadis bermarga Choi.
Jungkook menciumi wangi dari kemeja itu memeluknya erat, membayangkan betapa akan sangat rindunya ia bila pergi nanti tanpa memeluk ataupun mencium wangi dari gadis yang sangat ia cintai.
Melihat ada sebuah kertas beserta pulpen didekat nakas. Jungkook berinisiatif memberikan sekilas pesan terakhir nya untuk Yuna.
"Jungkook-ah, ayo kita sarapan"
Mendengar sang ibu memanggilnya, Jungkook pun menghentikan segera kegiatan menulisnya dan segera menghampiri sang ibu.
Sesampainya dibawah ia langsung menyantap sarapan bersama keluarga nya dan menikmati sisa waktu bersama kedua orang tua tercintanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AGE! (Yukook)
Fanfiction"pacaran itu wajib banget ditentuin dengan umur" begitulah kata-kata yang selalu seorang Jeon Jungkook katakan, pria yang hobi banget gonta-ganti pacar hanya karna ia menginginkan kekasihnya memenuhi kriteria spesifiknya, dan yang paling utama adala...