chapt 40

16.7K 2.2K 522
                                    


"Begitu banyak pertanyaan di dalam pikiranku, hingga aku bingung mana yang harus kutanyakan terlebih dahulu"

*****

Aye!  Riri come back again 😋

Uda kangen?  Baru juga sehari ngilangnya 😂#plak

Jangan lupa puter lagu di atas 😄

Happy reading 😘

Selamat jatuh cinta ❤

*****

"R.. Raiki, sejak kapan kau berdiri disana?" tanya Elina dengan nada bergetar.

"Semenjak Tristan menginjakan kakinya di ruangan ini" jawab Raiki tanpa ekspresi.

Wajah Elina semakin memucat, kedua tangannya juga ikut bergetar hebat. Itu berarti Raiki mendengar apa yang baru saja Tristan katakan. Kenapa secepat ini, Elina masih belum siap untuk menjelaskan segalanya.

Disaat Elina sedang kebingungan dengan pemikirannya sendiri, Raiki mendekat ke arah Tristan berada. Dia menatap ke arah Tristan dengan pandangan penuh tanda tanya. Raiki ingin menanyakan maksud dari ucapan Tristan tadi.

Raiki tadinya sedang bermain bersama Aliky di dalam kamar, tapi telinganya mendengar bel rumah yang berbunyi. Karena penasaran akhirnya dia keluar dari kamar Aliky untuk mencari tahu siapa yang bertamu. Dan orang itu ternyata Tristan, namun saat dia akan mendekat pertanyaan yang Tristan ajukan langsung menghentikan langkahnya.

Putra kandung? Aliky adalah putranya?

Seketika tubuhnya langsung membeku di tempat, tidak mampu bergerak walau hanya sekedar kedipan mata. Dia berharap apa yang di dengar nya tadi adalah kesalahan, namun saat matanya melihat ekspresi wajah Elina yang memucat saat menatap dirinya, membuat Raiki langsung bisa mengambil pemikiran bahwa apa yang dia dengar adalah kebenaran.

"Aku tahu kau bingung, tapi bukan hakku untuk menjelaskan hal itu bukan?" ucap Tristan lalu membalikan badan. Dia menepuk pundak Raiki pelan. "Sekarang dengarkan apapun yang dia katakan, just listen to her"

Tristan lalu melangkahkan kakinya menuju ke kamar Aliky, meninggalkan Elina dan juga Raiki yang kini tengah mematung di tempat mereka masing-masing.

Tak ada suara yang tercipta disana, keheningan telah menguasai ruangan itu. Elina terus menundukan kepalanya dalam, tak berniat untuk sekedar melihat wajah Raiki. Dia tengah kebingungan sekarang, Elina tidak tahu harus memulai dari mana untuk bicara.

Hingga Tristan yang kembali ke tempat mereka dengan Aliky yang berada dalam gendongannya. Dia menatap keduanya dengan tatapan serius, bukan ekspresi wajah Tristan yang ramah seperti biasanya.

"Aliky akan aku bawa ke rumahku, kalian butuh waktu berdua saja. Jangan cemas, Aliky aman bersamaku. Dan tolong jangan ada kekerasan, terutama untukmu Raiki." ucap Tristan serius.

"Elina tergores, Anata o koroshimasu!"

Raiki menganggukan kepalanya mengerti, Aliky yang tidak mengerti apapun hanya bisa diam saja. Aliky melihat ibunya yang menunduk.

CAN'T STOP [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang