Chapt 66

9.3K 1.2K 326
                                    

"I tried so hard, but in the end.."

*****

Eh beneran? :0

Iya beneran jangan di cek lagi, aku lagi dapet wangsit 😂😂😂

Dan aku tidak pernah memaksa siapapun untuk membaca terus ceritaku. Sejak awal aku sudah mengatakan, ini cerita rumit. Jadi banyak konflik di dalamnya. Cerita Raiki berbeda dengan Dominick.

Terima kasih pada siapapun yang masih menghargai tulisanku, dengan setia menunggu hingga cerita ini selesai.

Terima kasih banyak. Tanpa kalian aku bukan siapa-siapa.

Happy reading.

Selamat jatuh cinta ^^

*****

"Sialan! Sial!" Umpat Alean berkali-kali.

Rasanya ini sudah umpatannya yang ke tigapuluh. Sejak dari lima menit.

"Mau sampai kapan kau begitu?"

"Sampai nanti! Kalau perlu nanti waktu pria sialan itu di Altar! Aku akan mengumpatinya." Balas Alean makin nyolot.

"Sudahlah, kau tampak mengerikan sekarang. Tidak takut ketampananmu luntur." Kali ini giliran Tristan yang berbicara.

"Masa bodo! Kau pikir aku masih memikirkan hal tidak berguna seperti itu. Yang lebih penting sekarang, bagaimana cara agar pernikahan ini tidak berlangsung." Sungut Alean.

"Kau mau melakukan hal itu?"

"Tentu saja. Aku yang nomor satu untuk menentang, memangnya kalian tidak?" Tanya balik Alean pada kedua temannya itu.

Tristan memasukan kedua tangan kedalam kantong celana kain miliknya.

"Kau masih bertanya. Pasti aku juga akan melakukannya. Dari tadi aku memikirkan bagaimana cara mengagalkan pernikahan mereka. Aku masih tidak percaya sampai saat ini, saat undangan itu di tanganku". 

Dominick sekarang hanya bisa menjadi pendengar, untuk dua makhluk yang tengah mengomel seperti ibu-ibu di pasar.

"Aku ingin kau yang mengantarkannya." Ucap Alean mengulangi perkataan Kris pada Raiki tadi. Tapi dengan nada yang di buat-buat. "Dia tidak punya otak atau bagaimana, bukanya dia bisa menyuruh orang lain. Atau dia sendiri, kenapa harus Raiki?"

Alean melepas kacamata yang sejak tadi dia pakai, dia mencengkram benda itu hingga hampir patah. Kekesalannya saat ini sudah sampai ubun-ubun, semua itu dikarenakan pria yang bernama Kris.

Ingin rasanya dia mencekik Kris.

Datang kesini adalah petaka bagi Raiki, dan tadi sang mempelai pria justru menyuruh Raiki untuk membawa Elina. Benar-benar pria tak punya hati. Apa dia tidak tahu hal itu semakin menyakiti Raiki.

Alean memang tahu jika ini mungkin adalah balasan dari Tuhan untuk Raiki. Tapi, dia tentu saja tidak tega melihat Raiki yang begitu menyedihkan di matanya. Sudah lama mereka saling mengenal, dan baru tadi dia melihat ekpresi terluka dari pria itu.

CAN'T STOP [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang