9) Blur

4.2K 527 24
                                    

Irene melompat - lompat berusaha menggapai sudut tembok yang cukup tinggi untuk menempelkan hiasan disana. Sudah dapat ditebak, usahanya sia - sia. Seulgi yang melihat itu kemudian menghampiri Irene.

"Bisa ?" tanya Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa ?" tanya Seulgi.

"Menurutmu, pita ini sudah terpasang di dinding belum ?!" tanya Irene setengah kesal.

Seulgi menutup mulutnya sambil tertawa kecil. Sementara Irene yang masih mengatur nafasnya hanya memberi tatapan tajam pada Seulgi.

"Apa ? kau juga tidak akan sampai kesana."

"Memang tidak kalau sendiri." ujar Seulgi sambil berjongkok didepan tembok.

"Naiklah kepundakku." lanjut Seulgi sambil menepuk - nepuk pundaknya.

"Aku bisa memindahkan tulang bahumu ke rusuk kalau aku melakukannya."

"Percaya saja padaku. Aku pernah mengangkat seseorang dari lapangan basket sampai ke parkiran yang jarak nya cukup jauh."

"Tapi..."

"Pameran akan dibuka nanti malam. Tidak banyak waktu tersisa. Naiklah."

Irene merasa ragu tapi ia akhirnya berjalan kearah Seulgi dan duduk dipundaknya.

"Sudah ?" tanya Seulgi sambil memegangi betis Irene.

"I...Iya... berhitunglah sebelum mengangkat...aahhh !!"

Irene berteriak dan refleks menarik rambut Seulgi, membuat beruang yang berada dibawah Irene itu meringis.

"Aww ! sakit Irene !"

"AKU MENYURUH MU BERHITUNG !"

"Iya...iya. Sekarang lepaskan rambutku dan mulailah menempelkan pita nya."

Irene perlahan - lahan menempelkan pita - pita ditangannya. Ia sedikit khawatir Seulgi akan goyah dan membuat Irene jatuh bebas. Tapi sampai akhir, Seulgi ternyata cukup stabil.

"Huffft... selesai. Terima kasih Seulgi."

"Dan terima kasih juga pada beberapa helai rambut yang kehidupannya berhasil kau renggut." balas Seulgi sambil tersenyum jahil.

"Maaf untuk itu. Maaf."

"Baiklah, aku rasa kita bisa istirahat sekarang. Aku akan mengambilkan air minum untukmu."

Irene mengangguk kecil pada Seulgi dan dengan segera beruang itu pergi dari hadapan Irene. Irene menopang dagunya dan memperhatikan Seulgi yang berada dipojok ruangan.

 Irene menopang dagunya dan memperhatikan Seulgi yang berada dipojok ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back to you (돌아와) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang