10) I was death

4.4K 547 21
                                    

Suasana pameran semakin malam semakin ramai. Kipas angin portable bergambar kelinci ditangan Seulgi itu terus berputar didepan wajahnya. Seulgi bahkan merekatkan selotip pada tombol on/off nya agar ia tak susah payah terus menempelkan jarinya disana.

Seulgi sesekali mencuri pandang kearah Irene yang berdiri tidak jauh darinya. Irene sedang menjelaskan beberapa karya seni kepada pengunjung. Seulgi suka semua yang ada pada Irene dan apapun yang dia lakukan. Bahkan Seulgi juga jatuh cinta dengan bagaimana cara Irene bernafas.

"Ah cantiknya. Pasti banyak orang yang juga tergila - gila pada Irene. Apalah aku yang tak lebih dari daki dileher nya ? ya... itupun kalau dia punya." gumam Seulgi pada dirinya sendiri.

"Kalau dia melihat kesini, aku akan menyuruh seseorang menginjak ka... oh sial."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum sempat Seulgi menyelesaikan kata - katanya, Irene benar - benar menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum sempat Seulgi menyelesaikan kata - katanya, Irene benar - benar menoleh. Pandangan mereka bertemu. Seulgi tersenyum canggung dan Irene juga. Mereka berdua senatural mungkin memalingkan wajah kearah lain.

Seulgi hendak berjalan kearah Irene, untuk sekedar membawakan ia minum. Tapi tangan mendarat di pundaknya dan membuat Seulgi mengurungkan niatnya.

 Tapi tangan mendarat di pundaknya dan membuat Seulgi mengurungkan niatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, Kai ! kebetulan ! injak kakiku cepat !"

"Hah ? ap..."

"Injak saja !"

Kai mengangkat kakinya tinggi - tinggi dan menginjak kaki Seulgi. Injakan yang cukup kuat hingga Seulgi meringis kesakitan.

Back to you (돌아와) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang