Enam

3K 208 1
                                    

Pagi ini Kinal dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang tiba tiba sudah muncul di depan pintu kostannya.

Wanita itu pagi-pagi sudah menggedor pintu kostannya hingga membuat Kinal yang awalnya tertidur menjadi kaget.

Kinal menatap tajam kepada wanita yang sedari tadi mengitari matanya melihat kostan Kinal yang nampak berantakan.

Bungkus cemilan dan botol soda banyak tersebar dimana-mana. Wanita itu menendang botol yang berserakan.

"Urakan," ucapnya sarkastik.

Kinal melempar bantalnya dan wanita itu lebih gesit untuk menghindar. Yang Kinal dapatkan saat ini hanya tatapan tajam dari si wanita.

"Darimana lo bisa masuk kostan gue? Dan gimana caranya!?" pekik Kinal saat wanita itu menarik baju Kinal lalu keduanya saling berhadapan.

"Banyak ngomong! Siapin baju kamu, kita liburan sekarang," ucapnya dengan santai dan terkesan singkat, padat dan jelas malah mendapat tatapan melongo dari Kinal.

Kinal memilih berlari supaya wanita itu tidak dekat-dekat dengannya, tetapi si wanita mengerti gerak-gerik Kinal langsung menarik rambut Kinal dengan agak kencang.

"Aduhhh... Gila rambut gue, Ve!" jerit Kinal.

Wanita itu adalah Jessica Veranda, dan bagaimana Veranda bisa masuk akan dijelaskan.





Flashback On

Pagi hari Veranda sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi bekerja, tetapi saat hendak berjalan ke meja makan untuk sarapan ia dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang tengah tersenyum lebar.

Di samping kedua orang tuanya terdapat dua koper besar, Veranda mengernyit heran dan tangannya ditarik pelan oleh Chelsea.

"Mommy sama Mama mau liburan ke Maldives 2 minggu. Kamu mau ikut?" tanya Chelsea, tapi ia berharap anaknya itu tidak akan ikut karena Chelsea ingin menghabiskan waktu berdua dengan Alexa.

"Mau honenymoon lagi? Astaga Mom, inget umur!" ucap Veranda dengan nada dibuat marah, tapi pada kenyataannya ia membuat gemas kedua orang tuanya.

"Makanya cari pacar, terus nikah. Kalo bisa gitu Mama yang bakal bayarin biaya honeymoon kamu sama dia nantinya," kata Alexa santai namun mendapat cubitan dari Chelsea.

Keduanya melihat Veranda yang menunduk dengan lesu, seketika Alexa menyesal mengatakan hal itu dan memeluk Veranda.

"Kamu nggak perlu takut, ada Mama yang bakal jadi tameng kamu. Inget juga ada Mommy oke," ucap Alexa berusaha menenangkan Veranda.

Veranda memegang kepalanya lalu menarik rambutnya dengan kencang. Chelsea yang khawatir langsung memeluk Veranda dengan erat.

Mendapat pelukan dari kedua orang tuanya membuat Veranda menjadi tenang. Kedua pipi Veranda lalu ditangkup oleh Chelsea.

"Please jangan gitu. Alexa, kita batalin aja ya ke Maldives nya," ucap Chelsea dengan tersenyum tipis, juga terlihat guratan kekecewaan dari Alexa.

"Gak perlu, Mom, Ve bakal baik-baik aja. Jaga diri ya, kalo bisa bawain Ve dedek bayi," kata Veranda sambil mengerlingkan matanya kepada Alexa dan Chelsea yang pipinya memerah, itu membuat Veranda tertawa.

"Kamu beneran nggak papa? Atau gini aja, kamu Mama kasih tiket liburan. Terserah kamu mau ke mana dan sama siapa, gimana mau?" tawar Alexa.

"Okedeh Ve terima, udah lama juga gak liburan."

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang