Duapuluhsatu

2.9K 239 26
                                    

Kinal POV






Aku tidak tahu bahwa keluargaku memiliki kisah yang rumit. Aku bahkan hampir tidak sanggup memikulnya

Memiliki seorang ayah tiri dan adik tiri, hahhh. Hal itu bahkan tidak pernah ku bayangkan sebelumnya

Untungnya, seseorang itu selalu berada disampingku. Dia menguatkan ku untuk menerima semuanya meskipun aku tak sanggup

Aku tidak bisa menyalahkan Tante Alexa karna membuat Mama dan Om Sam berhubungan seks lalu lahirnya Alfa. Justru ada sedikit rasa bersyukur karna Om Sam lebih baik ketimbang Papa

Papa... Orang itu sekarang menghilang entah kemana. Dan sangat beruntung ia tidak mengetahui tentang Mama dan Om Sam

Veranda... Saat ini tengah tertidur tepat didepan mataku. Wajahnya yang polos membuatku betah untuk melihatnya

Dia yang terus berada di sampingku,menenangkanku. Kalau tidak ada dia, mungkin aku bisa pergi jauh selamanya

"Kenapa ngeliatin segitunya? Kamu belum tidur ya dari tadi?"tanya Veranda yang tiba tiba sudah terbangun dan menatapku

Aku hanya bisa menatap matanya. Dalam benakku, mata Veranda memiliki banyak arti yang tidak bisa satupun ku artikan

Kurasakan usapan lembut dipipiku. Aku tersenyum tipis sambil menggeleng gelengkan kepalaku

"Gak bisa tidur. Lo sendiri tumben bisa tidur?"tanyaku

"Bersyukur banget malah bisa tidur. Kenapa sih? Aneh emangnya kalo aku bisa tidur?"tanyanya balik

Tidak kujawab dan lebih memilih menarik Veranda lebih dekat denganku. Kami sudah lama tidak sedekat ini

Kutarik Veranda hingga dia berada di atasku. Kami saling bertatapan dan hanya satu arti yang kudapat, tatapan penuh cinta

Dulu, aku juga memiliki tatapan seperti itu dari seseorang. Sudahlah, aku sedang tidak ingin membahas masa lalu

Ku usap kedua pipi tembam Veranda dan ia tengah memejamkan matanya, mungkin sedang menikmati usapan tanganku di pipinya

Ku kecup pelan bibir pink milik Veranda, menggugah setiap orang yang ingin ikut menyentuh bibir pink lembut itu

"Kenapa sih lo bisa sesuka ini sama gue? Sedangkan lo udah berkali kali gue tolak"tanyaku penasaran

Veranda membuka matanya dan tersenyum tipis. Kepalanya ia jatuhkan ke leherku dan nafasnya sangat terasa di kulit leher

"Gak ada satupun dari diri kamu yang buat aku sesuka ini. Kita amat sangat bertolak belakang Kinal, tapi ada sesuatu hal yang aku sendiri bingung dan sering aku pertanyakan. Kenapa aku bisa sangat menyukai kamu"

Aku merasa sangat geli karna Veranda berbicara di dekat leherku. Sedikit terdengar intim bagiku

Ku angkat kepala Veranda dan tatapan kami kembali bertemu. Tangan kananku ku taruh di belakang kepalanya

Aku yang lebih dulu menciumnya dengan selembut yang aku bisa. Dan Veranda membalas ciumanku tak kalah lembut

Terkadang, aku menyukai sikap lembut Veranda ketimbang ia yang suka kasar. Tetapi disatu sisi, aku senang ia melakukan semua kelembutan itu hanya padaku

Kami melakukan olahraga yang sudah sangat lama tidak kami lakukan. Dan seperti biasa, saat kami bangun dari kelelahan Veranda tidak akan ingat kejadian saat kami bercinta

Itu adalah sesuatu yang sedikit membuatku sesak. Veranda dengan mudahnya melupakan saat kami sama sama mendesahkan nama

Itu juga yang membuatku takut menerima Veranda. Takut ia akan melupakanku semudah ia menikmati semuanya dariku

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang