Dua

3.6K 247 2
                                    

Pagi hari Veranda sudah rapi dengan pakaiannya. Ia tampil dengan gaya yang fashionable dan berkelas, padahal hanya ingin ke kampus.

Veranda turun dari kamar di mana Mama dan Mommy-nya sudah menunggu untuk sarapan bersama. Veranda mencium kedua pipi wanita itu.

"Anak Mama cantik terus ih, suka bikin pangling," puji Alexa.

"Woyadong pastinya. Anak aku gituloh," kata Chelsea bergaya sedikit centil membuat Veranda dan Alexa tertawa.

Mereka bertiga lalu sarapan bersama dan diselingi obrolan kecil di pagi hari.

Berbeda dengan Kinal yang kelabakan di kostannya. Seharusnya ia sudah berada di kampus untuk membantu teman temannya persiapan, tetapi Kinal bangun agak telat karena tubuhnya mendadak sakit semua karena ditabrak kemarin. Dengan gerakan kilat Kinal melakukan segala hal di kostnya.

Seperti kesetanan Kinal mengendarai motornya dengan ugal-ugalan sampai beberapa pengendara lain meneriakinya.

Sampai di kampus pun Kinal berlari dengan keringat bercucuran di sela-sela keningnya.

"Telat, Nal?" tanya Dika saat melihat Kinal acak-acakan

Tampilannya sekarang persis seperti gembel. Hanya dengan kaus dan celana jeans kumal, orang-orang berpikiran Kinal gembel yang nyasar di kampus.

Kinal tidak menjawab dan memilih sedikit membantu karena hampir selesai. Setelah selesai para panitia pelaksana penggalangan dana masuk ke dalam ruangan.

Dika selaku ketua pelaksana terlihat agak lelah hari ini. Ia memandangi anggota pelaksana dan matanya tertuju pada Kinal.

"Jelasin kenapa lo bisa terlambat?" tanya Dika dengan intonasi agak keras.

"Ada insiden semalam. Nggak penting" jawab Kinal santai

"Wakil macam apa lo para anggotanya lebih duluan datang," kata Rike, salah satu anggota yang memang tidak menyukai Kinal.

Kinal menghela nafasnya dan memilih untuk ke luar, tetapi ditahan oleh Dika yang menyuruh Kinal untuk kembali duduk.

"Jangan pergi dulu, jelasin apa yang buat lo hari ini telat," ucap Dika sambil menatap Kinal yang mulai jengah dengan Dika.

"Privasi gue, nggak perlu lah tau"kata Kinal masih dengan nada yang santai.

"Kenapa sih lo milih Kinal jadi wakil lo, Dik? Orang macem dia emang nggak pantes nerima tanggung jawab kaya gini"kata Gina yang diam-diam menyukai Dika.





Brak...!!




Kinal menggebrak meja dan menatap tajam orang yang memandangnya dengan rendah. Mereka semua padahal tahu kalau Dika yang memaksa Kinal untuk mau menjadi wakilnya.

"Gue udah pernah ngomong kalau lo semua nggak mau Dika milih gue bilang! Bukannya setuju tapi pas ada masalah kaya gini gue yang disalahin" ucap Kinal marah.

Ia memilih untuk ke luar dengan mendobrak pintu. Kalau sudah marah Kinal malas untuk melakukan apapun yang berhubungan dengan kemarahannya.

Acara penggalangan dana dibuka oleh MC. Sedangkan Kinal yang awalnya menjadi salah satu MC memilih agak jauh karena ia masih marah dengan kejadian tadi.

Karena bosan Kinal memilih berjalan-jalan di kampusnya yang terasa sepi karena acara penggalangan dana dilihat oleh semua fakultas di kampusnya.

Tanpa Kinal sadar kakinya melangkah ke sebuah tenda matanya melotot saat melihat seorang pria dan wanita tengah melakukan hubungan seksual.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang