- Prolog -

174 17 11
                                    

Patah hati itu konsekuensinya jatuh cinta.
Jadi kalo nggak mau rasain yah, jangan coba-coba jatuh cinta
Andyra Tamara

- Promise -

Tok..tok..tok..

" Woy Dyra bangun cepetan udah jam segini masih aja molor " Teriak Vano sambil mengguncang-guncang tubuh adik tunggalnya

" Hm bentaran napa?" sahut Dyra yang malah menutup seluruh tubuhnya dengan bed cover

" Bentaran-bentaran upil loh"Vano mulai emosi

" Ini kan masih subuh kak,rajin amat"

" Astaga onta..oii ini udah jam 06.45 kamfret "

" HAH JAM BERAPA?? KENAPA NGGAK BANGUNIN DARI TADI SIH " Teriak Dyra histeris tanpa mempedulikan Vano dan langsung melesat cepat ke kamar mandi

" Ehh adek siapa si lu?" Vano heran dengan kelakuan adiknya.
Pasalnya Dyra telah dibangunkan sejak satu jam yang lalu.Namun karna tak kunjung kebawah, Vano berinisiatif untuk naik dan mengecek adiknya.
Ternyata benar Dyra masih tidur

Setelah selesai ritual mandinya Dyra segera mengenakan seragam yang sudah disiapkan sejak malam,memakai sneakers adidasnya, menjepol rambutnya asal dan segera berlari turun kebawah.
Segera disruputnya susu strawberry hangat dan mencopot sepotong roti selay strawberry di meja makan.

Sambil berjalan menuju mobil sport putihnya Dyra melihat Bi Ira sedang menyapu halaman,pembantunya sejak dia masih orok.

" Pagi Bi..Bang Vano mana?"

" Den Vano baru aja berangkat ke kampus non "

" Oh yaudah "

Dyra melirik jam tangan putih agak kebesaran yang melingkar manis ditangannya.Sudah pukul 06.55 itu artinya dia hanya butuh waktu 10 menit untuk siap tadi dan berangkat 5 menit agar tidak telat.
Segera dihidupkan mesin mobilnya dan menancap gas kencang keluar garasi.

" Ehh ayam beranak,aduh non Dyra mah hampir bikin bi Ira gagal jantung atuh" Bi Ira yang terkejut karena kelakuan Dyra

" Heh..mana ada ayam beranak Ira?" Tanya Kang Joko supir pribadi dirumah Dyra

" Alahh udah lap aja tuh mobil buat jemput tuan dibandara nanti jangan banyak ngomong"

" Dasar nenek-nenek"sindir Kang Joko

" Heh ape maneh Kate?"

" Nggak kok Ira syantik awet m.u.d.a" ucap Kang Joko menekan kata muda.
Bi Ira hanya terkekeh.

***

Dengan mata menyipit Dyra melihat lampu terlihat berwarna merah.

" Bodo amat gue terobos aja kali ya?"batin Dyra

Hari ini hari pertama Dyra masuk SMA Harapan Bangsa.
Jadi dia tidak ingin terlihat menjadi murid yang suka melanggar peraturan saat pertama masuk sekolah.
Dia memutuskan pindah sekolah padahal sudah kelas sebelas karena kejadian itu

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang