- V -

64 9 2
                                    

-Promise -


" DYRAA...!!! " teriak Vano menggelegar

Yang dipanggil hanya berdehem,tanpa membuka matanya
" Hm "

" Lahh malah ' Hm' doang,bangun nggak lo! " ancan Vano sambil menarik-narik kaki Dyra

" Apaan sih lo gila, ini masih jam 05.30 setan,alarm gue aja belum bunyi " ujar Dyra emosi sambil menunjukan alarm putihnya.

" Bukan itu pea "

" Trus apa dong? "

" Apa dong pala lu..tuh pacar lo udah tungguin dari jam 05.00 "

" Hah?! Pacar? Pacar siapa? " Dyra mengernyit heran

" Pacar lo lah oon,masa kebo.
Namanya kalo nggak salah Ra-ra apa yah? " ujar Vano tampak berpikir keras

" Rafa?! " tebak Dyra

" Yah itu,yang gantengnya dibawah gue "

" Uekk,udah sono keluar.Gue mau mandi " usir Dyra

" Cepetan,kasihan dia lagi diinterogasi sama mama "

" Dasar orang gila,datang dari jam lima dikira mau lari pagi apa? " omel Dyra

" Lucu juga yah dia pasti kalo ditanya-tanya sama mama " gurau Dyra membayangkan wajah Rafa ketika ditanyakan mamanya yang super duper kepo.

Brukh..

" Aduh,pintu sialan.Ngapain lo nongol dimuka gue? Besok-besok gue pindahin lo" omel Dyra sambil mengusap jidatnya yang tertimpuk pintu kamar mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya,Dyra bersiap-siap dan segera turun kebawah.

" Pagi mah,pah,Curut, sama.." Ucapan Dyra terhenti ketika melihat Vano yang tampak sangat rapi.
Tak seperti biasanya yang urak-urakan.

" Pagi sayang " balas Hilda dengan satu kecupan dikening putrinya itu

" Wahh gue dikatain curut,dasar Adek durhaka "

" Apa?emang lo curut kan?"

" Gue sum_" ucapan Vano terpotong oleh suara berat nan tegas milik Faris

" Kalian ini ada orang,nggak ada orang kerjanya berantem terus "

Hilda pun tambah mengomel
" Iya tuh..Kan nggak enak sama Rafa.Rafa nggak papa kan? makhlum mereka emang suka gitu dari kecil "

" Ehh nggak papa kok om,tante santai aja " balas Rafa seramah mungkin

" Nggak papa banget malah.Gue pengen punya keluarga kek mereka.Biar berantem terus,setidaknya itu cara menunjukan kasih sayang. Apalagi dengan begitu,mereka dapat perhatian penuh dari orang tua.Lah gue? Boro-boro dapat perhatian,dilihat aja nggak " batin Rafa tersenyum miring

Vano dan Dyra hanya dapat tertunduk malu,dan saling menyalahkan.

" Lo sih,kan malu gue sama sih Rafa " bisik Dyra pada Vano

" Lo kan yang ngatain gue curut "

" Tapi kan_"

" Baru juga diomelin,malah buat lagi " omel Hilda pada kedua anaknya.
Faris hanya menggeleng-geleng kepalanya.

Rafa yang tersenyum,berharap keluarganya seperti itu.

Vano dan Dyra yang hanya dapat tersenyum kecut.

" Yasudah,kita sarapan dulu."itu suara bariton milik Faris

" Oh iya Nak Rafa udah sarapan belum?" tanya Hilda ramah

" Belum tante " ujar Rafa malu-malu

" Ahh nggak usah malu gitu,yuk makan bareng sama kita "

" Ingat umur mah..,anak nggak ditawar.Anak orang ditawar.Dasar" omel Dyra dalam hati

Setibanya di meja makan Hilda mengolesi roti selay kacang untuk Faris.
Sedangkan Vano dan Dyra mengolesinya sendiri

" Rafa suka selay apa? Biar tante bikinin " tawar Hilda

" Nggak usah,biar saya aja " tolak Rafa

" Udah nggak papa "

" Ehm " Dyra dan Vano berdehem bersamaan.
Membuat semua pasang mata melihat kearah mereka.
Yang dilihat hanya cuek seolah tak terjadi apa-apa

" Coklat aja tante " ucap Rafa

" Anak orang ditanya,anak sendiri dianggurin " batin Vano

" Liat yang ganteng dikit aja,udah luluh.Nggak takut apa sama papa?" batin Dyra kesal

" Kalian iri yah sama Rafa?" tembak Hilda dengan nada menggoda kedua anaknya

" Nggak!!" teriak Vano dan Dyra bersamaan dengan muka cemberut.
Sekarang kedua anak itu iri kepada Rafa karena perlakuan Hilda.
Membuat Faris,Hilda,dan Rafa tertawa kecil.

" Kenapa pada ketawa?" tanya Dyra mengernyit heran

" Tau tuh..nggak ada yang lucu juga " timpal Vano

" Udah-udah jangan banyak ngomong.Makan aja tuh rotinya sama minum susu takut telat " Tegas Faris

" Coba keluarga gue kek gini.Nggak mungkin hidup gue berantakan " gumam Rafa sekecil mungkin

Perlakuan Hilda ke Rafa membuatnya rindu sosok seorang ibu.
Keromantisan keluarga Dyra membuatnya dapat merasakan hangatny memiliki keluarga.

Yang  dapat  dilakukannya hanyalah berdoa dan berhadap keluarganya seperti dulu lagi.

Walaupun itu hanya hayalan semata yang sangat tak mungkin terkabul.

Bonus update dua kali.
Sebagai permohonan maaf slow update😁
Jangan lupa Vote+comments👇
Tbc.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang