Pintar juga lo nyari cewek.
Tanpa nama hanya Rasa- Pomise -
" Turun gih " ujar Rafa menepuk pundak Dyra
" Kita ngapain disini? " pertanyaan yang sudah gatal daritadi dimulut Dyra
" Ngapain yah?" ujar Rafa pura-pura bingung
" Nggak tau,ngapain kesini bego " ujar Dyra gemas dengan cowok dihadapannya ini
" Lah salah elo lah.Nggak kasih tau alamat rumah malah enak-enakan peluk gue.Enak yah meluk gue? " tanya Rafa kek orang NAJISUN
" Kok gue? Lo nya aja yang ngebut " Dyra tak terima
Malas berdebat,Rafa menarik tangan Dyra naik keatas bukit
" Udah ayok "Diluar dugaan,pemandangan diatas bukit sangatlah indah.
Membuat siapapun terpukau termaksud Dyra sekarang.
Tak ada pikiran kotor tentang Rafa.
Sekarang gadis cantik itu hanya memejamkan matanya membiarkan rambut panjang yang digerainya tadi, melambai-lambai tertiup angin.Lain hal dengan Rafa yang sudah senyum tak jelas,memilih melihat Dyra daripada pemandangan dibukit.
Pintar juga lo cari cewek." Ngapain senyum-senyum?kek orang gila tau nggak," sergap Dyra pada Rafa
Membuat Rafa yang tertangkap basah hanya menggaruk tekuknya yang tidak gatal.
" Siapa yang senyum? Ngaco Lo ah," elak Rafa serta menetralisirkan jantungnya karena ditatap tajam Dyra" Btw tau darimana lo tempat ini? " tanya Dyra
" Ini tempat gue kalau lagi ada masalah "
" Berarti sekarang lo lagi ada masalah donk?"
Rafa panik,dia keceplosan.
" Nggak,pengen bawa lo aja kesini "" Oh "
Rafa berjalan menghampiri Dyra dan duduk disebelah gadis yang sudah duduk duluan diatas rumput.
"Cantik yah pemandangannya" gumam Dyra tanpa menoleh kecowok tampan disebelahnya
" Nggak.Cantikan lo kok " Ujar Rafa seperti berbisik
" Hah, ngomong apa lo?" tanya Dyra pura-pura tak dengar.Padahal kalimat itu terdengar sangat jelas pada indra pendengarannya.
" Apa? Gue nggak ngomong apa-apa "
" Ngeles trus kek bajaj " cibir Dyra dengan nada sinis dan bibir sedikit maju.
Rafa yang melihat itu,
" Gemesin anjir " batin Rafa dengan senyum kecil.Tak ingin Dyra melihatnya.
Hal ini ternyata membuat Rafa sedikit melupakan masalahnya.
Tadi dia hanya berbohong pada Dyra bahwa tak memiliki masalah.Nyatanya laki-laki dengan sejuta pesona itu memiliki banyak masalah.
Dan gadis disampingnya ini membuatnya sedikit melupakan masalahnya." Mau pulang? " tanya Rafa
Pertanyaan yang ditunggu Dyra daritadi.
Dyra segera mengangguk kepalanya cepat dan antusias,seperti anak kecil yang baru saja dibelikan sekarung permen.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionCerita ini tentang seseorang yang selalu hadir sebagai peganti dia. Mengisi hari-hari gue dengan berbagai warna yang dulunya hanya hitam putih tanpa bercak warna. Ini bukan bagaimana seseorang yang pertama,ini bagaimana seseorang yang selalu ada. Di...