Siapapun yang nyakitin lo,bakal berurusan sama gue.
Karena disaat lo tersakiti didetik itu juga gue lebih tersakiti.
RafaChristiano.- Promise -
" Maksud lo apa?! Ngomong Dyra pecun hah?!" bentak Rafa pada seorang cewek yang sudah sangat pucat sedari tadi.
" Gue kalo nanya tuh jawab!! Bukan diam anjing!! Lo bisu?" bentak Rafa lagi dengan nada tinggi.
Urat-urat di pelipisnya pun sudah mulai menonjol,menandakan dia sangat marah sekarang." RAFA!!" teriak Dyra kencang sambil berlari mendekat.
Yang dipanggil hanya menoleh sekilas dan tak pandangannya kembali tertuju pada mangsanya." Udahlah Fa lagian gue nggak apa-apa kok " mohon Dyra sambil berusaha menarik tangan kekar Rafa,dengan ngos-ngosan
" Manusia dengan mulut biadap nggak bisa dibiarin Dyr "
" Haish,gue kan nggak mati kalo dia ngomong gitu kan?" Dyra masih mencoba membujuk Rafa agar tenang
" Oke gue maafin lo kali ini.Ingat karena Dyra bukan lo. " jelas Rafa tegas
Cewek pucat itu hanya menangguk lemah,tanpa berani mengeluarkan sepatah kata pun.
Dyra menarik napasnya lega sekarang.
" Dan buat lo semua yang kayak maling jemuran dengerin PERINGATAN gue!! Siapapun yang buat dia, bakal berurusan sama gue " ucap Rafa tegas sambil menunjuk Dyra
Walaupun mereka berada dibelakang sekolah sekarang,bukan berarti mereka sendirian saja.
Banyak pasang mata yang kepo sedari tadi dibalik tembok,lebih banyak sih para fans Rafa.
Yang diingatkan kaget dan segera pergi meninggalkan tempat persembunyian mereka segera.Dyra pun sangat kaget,dia bahkan tidak tau kalau mereka sedang diintip para murid SMA Harapan Bangsa.
" Lo boleh balik kekelas " ucap Rafa dengan nada yang biasa saja,tak seperti tadi.
" Oh iya,ini sekolah bukan ajang pamer baju kurang bahan.Jadi besok lo tambahin kain dibaju lo" tegas Rafa pada cewek yang bahkan belum dia ketahui namanya,dan tidak mau tau.Cewek berpenampilan cabe itu segera lari secepat mungkin dan menghilang dibalik tembok.
" Kejam amat " sindir Dyra
" Buat siapa?" tanya Rafa
" Buat gue"
" Itu tau "
" tapi nggak gitu-gitu amat kali.Gue udah biasa kok "
" Karena itu,gue mau jagain lo mulai sekarang " ucap Rafa mantap
Sempat kaget dengan ucapan Rafa,namun Dyra hanya memasa bodo amatkan perkataan itu.
" Udah ah kekelas yuk,udah mau bel nih. " ajak Dyra yang tak mau berlama-lama disitu,takut ada guru yang melihat dan salah sangka.
Bisa berabe.Dalam perjalan banyak pasang mata yang menatap mereka. Namun Dyra dan Rafa hanya mengacukannya.
Setibanya didepan kelas mereka berdua.
Ternyata kelas mereka bersebrangan." Gue masuk dulu yah " pamit Dyra
" Ohh kelas lo IPA 1? Gue IPA 2, bagus deh deketan " gumam Rafa namun masih dapat didengar oleh Dyra
" Bagus apanya?" tanya Dyra bingung
" Nggak jadi,masuk gih "
" Yaudah "
Baru saja Dyra duduk di kursinya ingin menenangkan pikiran sejenak,suara nenek lampir kini bergema ditelinganya.
" DYRA!!TADI RAFA KAN?!YANG BARU KEMBALI DARI LONDON ITU?YANG GANTENGNYA MELEBIHI MANURIOS ITU KAN? "Teriak Clara histeris
" Aduhh anjeng,gue nggak budeg tai " sumpah serapah pun keluar dari bibir pink tipis itu.
" Jawab dulu Dyra" ucap Clara gemas
" Iya kenapa emang?"
" Kok bisa? Lo kenal Dia sejak kapan?dimana?dan_"
Ucapan Clara terputus ketika Bu Mira guru super disiplin yang mengajar bahasa indonesia masuk." Pagi anak-anak" ucap Bu Mira ramah
" Pagi bu..." ucap seluruh murid serentak
" sebelum mulai pelajaran,saya ingatkan jangan ada yang berbicara sedikit pun.Kalau tidak tempat kalian diluar. Mengerti?"
" iya bu.." jawab Seluruh murid lagi dengan bosan.
Peringatan yang selalu didengar dari dulu hingga sekarang.Clara yang tak terima pertanyaan dipotong Bu Mira hanya dapat menarik napas panjang,dan menghentakan kakinya.
Dyra pun sedikit lega,dengan kedatang Bu Mira pertanyaan bertubi-tubi itu dapat dihindarinya.
" Awas aja lo,sebentar gue nagih utang cerita " bisik Clara
" Iya-iya bawel " Ucap Dyra memutar bola matanya malas.
Namun disatu sisi lucu juga, dengan wajah kesal ClaraMulmednya Si Dyra sama Clara yah guys ;)
Vomment👇
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionCerita ini tentang seseorang yang selalu hadir sebagai peganti dia. Mengisi hari-hari gue dengan berbagai warna yang dulunya hanya hitam putih tanpa bercak warna. Ini bukan bagaimana seseorang yang pertama,ini bagaimana seseorang yang selalu ada. Di...