One

52.1K 2.5K 241
                                    

Ceklekk....

Suara pintu sebuah mansion mewah terbuka dengan perlahan menampakkan sosok arogan Jeon Jungkook.Ya dialah Jeon Jungkook pemilik mansion mewah ini,sosok pria berumur 25 tahun yang memiliki sifat sedingin es dan tatapan setajam elang.

"Kookie sayang,kau sudah pulang?aku membuatkanmu coklat hangat,minumlah" seorang namja mungil menghentikan langkah seorang Jeon Jungkook yang tengah melewati meja makan.

Dia Park Jimin,pria mungil berumur 20 tahun istri hasil perjodohan dari orangtua Jungkook.Orangtua Jungkook memutuskan secara sepihak pernikahan itu dan mengklaim bahwa Jimin akan menjadi istri yang baik untuk Jeon Jungkook. Karena hidup mandiri selama kurang lebih 15 tahun pasti membuatnya sangat terlatih,ya Jimin kehilangan orangtua nya ketika umurnya masih 5 tahun.

Mendengar panggilan yang ditujukan untuknya,Jungkook pun akhirnya menghentikan langkah dengan mata yang masih menatap lurus kedepan.

"Berhenti memanggilku sayang jalang,sudah kukatakan berkali-kali jika aku bukan suami mu"dingin dan menusuk hati,itulah yang diucapkan Jeon Jungkook.

Jimin sedikit nya terkejut akan apa yang diucapkan Jungkook, Jalang?apa itu?bahkan Jimin kan sudah resmi menjadi istri nya.

"Tapi Kookie, kita kan sudah menikah?" jawab Jimin takut-takut.

"Kau tak dengar apa yang ku katakan hah?!aku bukan suamimu,aku tidak suka perjodohan" bentak Jungkook.

"Tapi Kookie, aku-"

"Masih berani membantah kau ya?!!kau tak tahu aku lelah?!!!"

Jungkook yang kesal pun langsung melangkah menuju Jimin,dan menangkup pipi Jimin dengan satu tangan.

"Aku sudah bilang bukan, jangan ganggu aku,ohh....dan apa ini kau membuatkan ku coklat hangat hah?!!"

"Lebih baik kau minum sendiri saja!" ucap Jungkook sambil menekan kedua pipi Jimin hingga bibir Jimin mengerucut.

Setelah itu Jungkook meminumkan paksa coklat yang tadi dibuat oleh Jimin, kau tau kan rasanya?rasanya seperti membakar lidahmu sendiri.

"Hiks....Jungkook uhuukk" Jimin hampir tersedak oleh minuman yang masih bisa dibilang panas itu.

"Telan....kubilang telan!!" bentak Jungkook.

Satu kata untuk Jungkook. Yaitu TEGA,dia tega menyiksa istri nya sendiri hanya karena dia tidak mau Jimin menyebutnya sebagai suami.

Prannkkk....

Setelah minuman itu habis,Jungkook membanting mug nya hingga hancur berkeping-keping lalu melepaskan cengkraman di pipi Jimin dan beranjak untuk naik ke kamarnya.Dan Jimin pun jatuh terduduk di lantai yang dingin.

"Uhukkk....hiks....hiks....eommaaa.." bibir Jimin terlihat kemerahan karena dipaksa meminum minuman panas.

"Hiks...lidah Jimin sakitthh...hiks..hiks"

"Tuan Jimin..."

"Ahjumma, sakithh....hiks...hiks"

"Tunggu sebentar tuan muda,saya akan ambilkan air es agar tak terlalu sakit lagi"

Dia adalah Jung ahjumma, orang yang selalu menolong Jimin disaat Jimin kesakitan karena ulah Jungkook seperti sekarang.Dialah orang kepercayaan kedua orangtua Jungkook,yang sengaja dipekerjakan disana untuk menjaga Jimin dari hal yang tak diinginkan.

"Tuan,minumlah air ini.Dengan meminumnya maka panas itu akan mereda" jelas Jung ahjumma sambil meminumkannya perlahan pada Jimin.

Jimin pun mulai meminumnya dengan perlahan.

"Hiks....gomawo ahjumma, ahjumma sudah seperti eomma Jimin sendiri" Jimin tersenyum disela tangisnya.

"Ne cheonma tuan,apakah sudah lebih baik?"

"Sudah lebih baik ahjumma,sekarang Jimin ingin tidur dulu,selamat malam ahjumma" senyum sabit Jimin menguar dari wajahnya yang sembab.

"Baiklah tuan,selamat malam" Jung ahjumma balas tersenyum.

Jimin segera berjalan menuju kamar tidurnya.Sesampainya di kamar Jimin langsung membaringkan tubuh ringkihnya diatas tikar beralaskan matras tipis.Mengapa begitu?itu karena Jungkook tidak mengizinkan Jimin tidur diatas kasur yang empuk seperti miliknya.Bahkan matras itu adalah pemberian Jung ahjumma karena kebetulan di kamarnya matras itu tidak terpakai.Jungkook bahkan dengan tega tidak memberi Jimin sebuah bantal pun maupun selimut.Kejam??itulah Jeon Jungkook.

Setelah merebahkan diri,Jimin meringkukkan badannya untuk mencari kehangatan sendiri.Perlahan tapi pasti mata sipit Jimin mulai tertutup sempurna sampai terdengar nafas teratur Jimin.

"Eommaaa.....appaa.....dingin..."

Sepertinya Jimin menginggau,lihatlah Jimin kedinginan sampai-sampai bibir penuhnya mulai membiru.Udara malam ini memang sedang sangat dingin,bahkan jika kau memakai selimut sekalipun mungkin rasa dingin itu akan tetap ada.

Kriieett....

Suara derit pintu dibuka menampilkan sosok wanita paruh baya yang membawa kain selimut di tangannya.

"Ya Tuhan,mengapa tuan Jungkook tega sekali pada tuan Jimin. Malang sekali nasibmu tuan" ratap Jung ahjumma sambil menyelimuti tubuh Jimin.

"Tidurlah yang nyenyak,nak" Jung ahjumma berkata sambil mengusap surai bloonde Jimin.

Jung ahjumma akan memanggil Jimin 'nak' jika memang Jimin sudah benar-benar tidur,ia sangat menyayangi Jimin seperti anaknya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Heii pemalas bangun!!kau tinggal disini untuk melayaniku bukan untuk bermalas-malasan"

Suara Jungkook sudah terdengar amat keras pagi hari ini,terlebih di kamar yang ditempati Jimin.

"Heii....kubilang bangun,dasar pemalas" Jungkook membangunkan Jimin dengan menendang-nendang tubuh mungil Jimin dengan kakinya.

"Eung....Jungkook, tidak bisakah aku istirahat sebentar lagi?aku sedang tidak enak badan" Jimin menjawab dengan suara seraknya.

Jimin terbangun dengan wajah pucat pasi,mungkin efek kedinginan semalam.Tapi Jungkook tetap saja tidak peduli dengan keadaan Jimin.

"Oh...kau sakit ya?hem?AKU TAHU ITU HANYA ALASANMU!!SINI!!" Jungkook menarik selimut Jimin,menyeret tubuh ringkih Jimin dengan menjambak rambutnya.

"Akh!!andwe Kook-ah...lepashh...kan,sakkitthh....aaa"

Jungkook akhirnya melepaskan tarikan pada rambut Jimin dan menghempaskannya kelantai setelah sampai di depan pantri.

"Buatkan aku sarapan,atau kau akan aku hukum,mengerti?!" Jungkook berbisik sangat pelan tapi dengan nada menusuk di telinga Jimin.

"Hiks...hiks...n-nde Kook-ah...hiks"

"Berhentilah menangis!!dasar cengeng!!"

TBC

•K.D.R.T• KookMin (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang