"Apakah anda saat ini sedang bercanda?"
"Aniya dokter,saya tidak bercanda"
"T-tapi bagaimana bisa?....eum maksud saya apakah anda yakin dengan keputusan ini?"
"Saya yakin dokter"
"Tapi saudara Jungkook membutuhkan dua paru-paru sekaligus,tidak hanya satu dan itu berarti anda ingin menukar nyawa anda dengan suami anda?"
"Tapi hanya ini jalan satu-satunya dok,saya tidak ingin suami saya tidak terselamatkan karena terlambat mendapatkan donor"
"Tapi bagaimana dengan putra anda?bukankah ia baru saja dilahirkan?" tanya sang dokter Jung Hoseok.
Jimin melirik sebentar pada putranya yang sedang digendong oleh suster Eunha.Lalu Jimin menghela nafas dalam untuk meyakinkan pilihannya.
"Maka dari itu saya memilih suami saya yang tetap hidup dokter,saya pikir jikapun saya tetap hidup saya tidak akan mampu merawatnya seorang diri"
Tepat setelah Jimin menyelesaikan kata-katanya itu putranya yang sedang digendong suster Eunha pun menangis keras.
"Ssstt....sayang ada apa eoh?kau ingin ikut ibumu?" tanya Eunha khawatir.
"Biarkan saya yang menggendongnya suster" jawab Jimin sambil tersenyum.
"Arra tuan" jawab Eunha ramah.
"Sayang kenapa tiba-tiba menangis eoh?kau tak suka mendengarnya?baiklah eomma tidak akan mengatakannya di dekatmu sayang,sekarang berhentilah menangis nde" perlahan putranya itu mulai berhenti menangis.
"Eum suster bisakah anda membawa putraku keluar sebentar?" pinta Jimin.
"Baiklah tuan" Eunha beranjak keluar sambil menggendong putra Jimin.
"Saya pikir putra anda tidak suka mendengar anda berkata seperti itu"
"Ya saya rasa begitu,eum....kira kira kapan operasi itu bisa dilakukan dokter"
"Secepatnya karena mengingat kondisi suami anda yang semakin memburuk"
"Kalau begitu bolehkah saya meminta dua lembar kertas dokter,saya ingin meninggalkan surat untuk suami saya"
"Baiklah"
"Setelah itu tolong tandatangani surat persetujuan ini"
...
"Jimin apa kau gila?" tanya Yoongi setelah Jimin keluar dari ruangan dokter.
"Apa hyung?"
"Kau sungguh ingin memberikannya untuk Jungkook?"
"Kalau bisa kenapa tidak?"
"Lalu bagaimana dengan putramu?"
"Lebih baik ia tidak mengenal ibunya daripada ia nanti akan tersiksa jika hidup dengan ibu lemah sepertiku"
"T-tapi itu..."
"Sstt....sudahlah hyung,ini....aku titipkan surat ini padamu.Surat yang ini untuk Jungkookie,katakan padanya dia boleh membukanya jika ia benar-benar sudah menerimaku sebagai istri sah nya,bukan sebagai jalang yang hidup sebagai benalu di hidupnya" ucap Jimin sambil memberikan amplop putih.
"....Dan ini untuk putraku,berikan pada putraku saat ulangtahunnya yang ke-17 nanti,katakan saja jika itu hadiah dari ibunya" lanjut Jimin sambil memberikan amplop berwarna babyblue
"T-tapi Jim...hiks..i-ini..." untuk pertama kalinya,seorang Min Yoongi menangis untuk orang lain.
"Gwaenchana hyung...arra aku harus bersiap-siap.Operasi akan dimulai sebentar lagi,aku ingin menemui putraku untuk terakhir kalinya" terukir sebuah senyum manis di bibir tebalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•K.D.R.T• KookMin (Revisi)
FanfictionJungkook tak akan segan-segan melakukan kekerasan pada istrinya,Jimin jika istrinya itu tak mau menuruti perintah nya barang sedikit saja. ⚠Warning⚠ •Yaoi •nc+ •KDRT •bxb •Mpreg Typo bertebaran? Ingatlah bahwa : 'TYPO ADALAH KESEMPURNAAN YANG TERTUN...