Angela

15 10 1
                                    

"Kau tau Angela?" Tanya Keisya ketika pelayan pribadinya mendekatinya sambil memegang sisir yang akan dipakai oleh nona barunya itu.


Yang Keisya tahu adalah Angela anak pembantu yang selama ini menemani nya.


Membantu mengurus segala urusan Keisya.

Dari yang sepele hingga yang terberat sekalipun.

Ia akan menuruti permintaan nona barunya itu.

Ia sebenarnya lebih menyukai Angela memanggilnya dengan nama saja.

Tanpa ada kata nona atau my princess.
Oh ayolah... Itu seperti di dunia world Disney.

Ini nyata.


Dan tak mungkin ini kerajaan dongeng.
Ah terserah lah.

Yang penting Keisya sangat menyukai semua ini.
Rumah besar, halaman rumah depan dan belakang tanpa ada batasan asap asapan mengambang di udara.


Udara sejuk dengan burung-burung berkicau setiap saat.
Disaat siang bolong pun mereka masih berkicau.

Apa mereka tidak capek berkicau terus.
Aku pun capek untuk membayangkan nya saja.


Oh lupakan.

Keisya pun telah rapi dengan hiasan rambut yang entah apa namanya telah dibuat oleh tangan terlatih nya Angela.


Keisya sungguh sungguh sangat bersyukur akan semua ini.
Oh semoga ini bukan hanyalah hayalan saja.

Angela juga sering berpergian bersama Keisya.

Entah itu tanpa terpaksa atau pun dengan keterpaksaannya yang tidak mungkin ia tolak mentah-mentah saja.

Karena, walaupun ditolak lembut maupun kasar. Keisya akan tetap dengan pendiriannya.

Dan itu dia tak akan me dengar penolakan.

Tak akan pernah.

Karena kata penolakan itu sangat menyakitkan.

Itulah yang sempat Keisya tuturkan kepada Angela disaat Angela menolak mentah-mentah.

Disaat mereka duduk bersama pun mereka masih akan tetap berdebat. Walaupun Keisya yang dapat dipastikan akan memenangkan perdebatan tersebut.

"Oke... Kau tidak mendengarkan ku Angela." Tajuk Keisya sambil memajukan kedua bibir nya dan membentuk seperti kuncir rambut.


Jika saja ada kuncir rambut yang memang nyata. Maka Angela tak segan untuk menguncir nya.

"Oh... Baiklah my princess. Aku sedang mendengarkan mu." Angela pun menyudahi pekerjaannya sementara.

Dan ia pun mulai memposisikan dirinya duduk dibawah sofa yang sedang Keisya duduki.

"Oh ayolah Angela. Kenapa kamu duduk di bawah. Ayolah duduk di sampingku. Kan kita tem..." Ucapan Keisya pun terhenti karena mulutnya dibekap oleh Angela dengan menggunakan lemon yang Keisya sukai.

Keisya pun bersungut-sungut.

"Maafkan aku nona. Aku hanya takut jika orang lain yang mendengarnya, maka habislah diriku." Takut Angela mengungkapkan.

  "Iya iya.Terserah lah. Tapi aku ga pernah menganggap kamu itu anak pembantu atau semacamnya oke. " Keisya pun tersenyum manis sambil lalu menyecap rasa asam nya lemon yang sangat ia sukai.


Angela hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh nona-nya tersebut.


Andai ia tidak terlahir menjadi anak seorang pembantu.


Mungkin dengan senang hati ia akan membuat tali persahabatan kepada nona-nya saat ini.


Oh takdir. Kenapa disaat seperti ini kau bermain.

Angela hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

_________________

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Update lagi yah..

Tinggal dikit lagi epilog loh...

Selamat membaca.. 😘

heart two love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang