"Akhir-akhir ini kondisi badanmu melemah Keisya. Apa yang kau rasakan sebelum dan saat ini? Jelaskan padaku yah" senyumnya George.
"Kau ini sebenarnya siapa?" Tanya Keisya yang membuat jantung George berdegup kencang.
"Ma... maksudmu apa Key?" Jawab George bergetar.
"Yah... Itupun kau tak memahaminya Josh. Aku hanya ingin mengetahui. Kau itu dokter apa? Dokter psikologi atau dokter biasa?" Jawab Keisya malas.Ia pun. Tak memahami apa yang ia katakan barusan. Entahlah.
"Oh. Itu. Aku bisa semua. Mungkin. Ah sudahlah. Jika kau ingin bercerita pun aku akan membantumu." Jawab George lebih malas.
Mereka pun tertawa kecil lalu meledaklah tawa yang mereka tahan.
Sampai-sampai mereka mengeluarkan air mata disudut matanya.Dan mereka tidak mengetahui jika disana telah berdiri seseorang yang hanya berdiri sambil mengepalkan tangannya dengan sangat-sangat kuat. Sehingga memutihkan kulit nya.
"Eum. Baiklah cukup. Sekarang kau harus serius Key. Aku tak ingin gaji ku dipotong hanya karena lelucon garing ini." Ucap George sambil membenarkan jas putih khas para dokter.
"Kau ini sama sekali mirip dengan Angela. Apa kau tau Angela. Dia sangat takut jika aku berdekatan dengannya maka ia akan habis. Kau tau apa yang ia ucapkan?" Tanya Angela sambil menaikkan turunkan kedua alisnya.
George hanya menggelengkan kepalanya sambil menopang dagu untuk memperhatikan lanjutan kisah Keisya.
"Ia mengucapkan 'jika ada yang tahu semua ini maka habislah aku' dan aku pun tertawa melihat tingkah bodohnya yang sangat mirip denganmu" Keisya pun melanjutkan dengan tertawa sehingga ia pun memegangi perutnya.
Tatapi disisi lain George hanya terpaku.
Bukan ia tidak senang disamakan dengan Angela.
Tapi sesungguhnya ia tidak mengetahui siapa itu Angela.
Dan apa hubungannya dengan dirinya.
Apa karena pagi-pagi sekali tadi ia meminum kopi luwak tanpa roti. Sampai-sampai ia tidak nyambung0„2 begini.
Atau dikarenakan ketika ia menuju ke rumah ini, ia menemukan koin yang tergeletak begitu saja tanpa ia sentuh sama sekali? Apa itu kutukan karena ia tidak memperdulikan koin tersebut.
Dan koin tersebut membuat kutukan karena itu semua.
Baiklah. Sekarang ia lebih bingung lagi.Karena Keisya telah menghilang dihadapannya.
Oh tuhan... Kenapa hari ini ia begitu bodoh.
Ini semua sebab apa.
George pun mencari dimana Keisya.
Bukan. Bukan ia takut ia akan hilang.
Akan tetapi ia takut dipenggal oleh Daniel.Ah. Daniel.
Ia baru teringat bahwa ia tadi merasakan kehadiran Daniel.
Tapi ia pura-pura tidak tahu.
Karena jika ia mengetahui hal itu.
Maka George akan melihat mata Daniel yang mulai berubah menjadi merah gelap.Menandakan kekelaman yang akan ia tuju.
George pun bergidik membayangkan hal itu.Semoga Daniel tidak menampakkan wajah seram nya kepada Keisya.
Ia takut Keisya akan ketakutan.
Bayangkan saja, ia yang selama ini bekerja kepada Daniel saja masih belum terbiasa dengan tatapan mata merahnya itu.Apalagi Keisya yang hanya manusia biasa.
Tak bisa terbayangkan.
Bagaimana nasibnya Keisya jika melihat itu.George pun merasa kasihan kepada Keisya.
Terlebih lagi Keisya itu anak yang manis.
George pun kembali menyusul Keisya yang telah pergi mendahului nya.Mungkin ia telah menuju ke kamar nya dilantai atas.
.
.
.
.
.Sesampainya dikamar Keisya.
"Baiklah Key. Cukup main kejar-kejaran nya." Ucap George mengejutkan Keisya yang sedang memperhatikan hijaunya Padang rumput yang di hadapannya.
"Oh. Kau George. Aku kira dia." Lanjut Keisya dengan suara yang mengecil.
"Hah? Apa? Aku tidak mendengar apapun yang kau ucapkan itu Key." George pun mendekati Keisya dan mensejajarkan dirinya dengan Keisya.
"Masih mau lanjut cerita tentang perasaan mu saat ini? Atau yang kau gundah kan selama ini Key?" George pun berbalik menghadap Keisya dan memaksanya menatap mata George.
"Aku... Sebenarnya aku ingin bercerita sesuatu kepadamu." Keisya pun menunduk sambil menarik-narik ujung sweater rajut nya.
"Hey. Apa yang membuat dirimu sampai menjadi segelisah ini Key? Apa ini sangat penting bagimu. Ayo ceritakan." Ucap George meyakinkan Keisya.
"Aku adalah orang yang sangat dipercaya. Yakin deh." Sekali lagi George meyakinkan Keisya.
"Baiklah. Belakangan ini... Aku merasakan ditiap aku memejamkan kedua mataku. Aku merasakan ada cahaya hijau yang sangat terang. Dan itu sangat menyakitkan..." Keisya pun terdiam ketika melihat George menatap nya seperti tidak percaya. Atau mungkin seperti bertemu dengan seorang yang aneh.
"Apa aku aneh George?" Lanjut Keisya lemah.
"Oh... Tidak Key. Kau tidak seperti itu. Kau tidak." George tersadar.
"Baiklah. Mungkin ini akan menenangkan mu. Kau harus meminumnya sekarang didepan kedua mataku." Ucapan George membuat Keisya langsung berlari kesana-kemari.
Akhirnya mereka pun terjatuh di atas ranjang Keisya.
Dengan posisi George diatas Keisya sambil memegangi pipinya Keisya dengan satu tangan dan satu tangannya lagi memegang obat.
Brak.
"Ada apa sih?..."
"Apa yang kau lakukan bereng**k." Daniel pun langsung menarik kerah baju George.
Yah. Bisa dibayangkan.
Betapa terkejutnya George saat itu.
Dan rasanya ia ingin bunuh diri saat itu juga.Memang nasib.
.
.Dengan wajah babak belur dipukuli oleh Daniel dan pakaian yang ia pakai pun telah sobek dimana.
George langsung tancap gas menuju E castille.
George tak habis pikir.Jika saja ia bisa menjelaskan semua itu bahwasanya ia hanya ingin memberi Keisya ramuan yang membuat Keisya agak lebih lama lagi disini.
Mungkin saja ia tak akan babak belur begini.
Benar bukan?
Apa itu hanya hayalan semata. Ha-ha.______________
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuhAndai kuota itu bisa ku makan.
Pasti akan kenyang..
Udah mahal. Ngebut abisnya. Bukannya kenyang malah laper.
Maaf deh curcol.
Selamat menikmati suguhan cerita nya.
Semoga dapet feel nya.
😘😘😘
Setelah ini up epilog nya...
Maaf kalo kedikitan.
Wassalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
heart two love
RomanceMerasakan adanya dirimu disisiku sebelum aku bersamanya.. Karya suka suka saya.. Maap kalo banyak sekalii typo nya yah.. Highest rank : (7-10-2019) #9-darkfantasi (8-10-2019) #7-darkfantasi (9-10-2019) #5-darkfantasi (9-10-2019) #4-season1 (9-10-20...