Selamat Datang di Asrama Virell

94 9 0
                                    

Kenzi Alvaro, anak bengal yang sulit sekali dinasihati. Ayahnya sampai kewalahan melihat sifat dan sikap Kenzi yang semakin hari semakin menjadi. Entah apa yang harus dilakukan agar sifatnya berubah.

Ini sudah ketiga kalinya Kenzi pindah sekolah. Padahal Kenzi sudah menginjak kelas sebelas. Memang biaya bukan hal yang sulit untuk ayah Kenzi. Tapi waktu untuk menyelesaikan masalah Kenzi adalah masalah utamanya. Setiap hari ada saja masalah yang timbul karena ulah Kenzi. Dan akhirnya, di sekolah ketiga ini, Kenzi juga di ke luarkan.

"Ken, mau sampai kapan kamu seperti ini. Papa sudah lelah mengahadapi kamu. Sebenarnya apa mau kamu." Ujar ayah Kenzi.
"Kalo aku mau mama kembali, apa papa bisa buat mama kembali?" Jawab Kenzi sekaligus menunggu jawaban yang sama dari ayahnya.

"Sadar Ken, mamamu gak akan mungkin kembali. Dia sudah meninggal."

"Semua itu gara-gara papa. Coba aja papa gak pernah selingkuh, mama gak akan sakit dan akhirnya ninggalin Ken."

"Maafin papa, Ken. Itu memang salah papa."

"Kalo papa sadar kesalahan papa, papa gak akan pernah nikahin selingkuhan papa. Tapi apa buktinya? Papa malah menikah sama cewek itu." Teriak Kenzi.

"Mama kamu sudah gak ada, apa salahnya papa menikah lagi "

"Alah udah deh pa, Ken udah cape dengerin kebohongan papa."

"Ken, mau ke mana?" Ken pergi tanpa pamit.

Aryo, ayah Ken berpikir apa lagi yang harus ia lakukan. Akhirnya beliau pergi ke rumah sahabatnya. Setibanya di rumah sahabatnya, Aryo dipersilahkan masuk.

"Ngomong-ngomong ada apa ke sini Yo." Tanya Imron, sahabat Aryo.

"Saya bingung Ron, kamu tau sendiri gimana kelakuan anak saya. Saya bingung harus gimana lagi." Ujar Aryo.

"Kalau gitu kirim aja anakmu ke asrama."

"Asrama?"

"Iya, anakku juga sekarang di asrama. Kalau kamu mau, nanti aku daftarkan anakmu. Kebetulan aku mengenal kepala asramanya."

"Sepertinya ide bagus. Ya sudah saya pulang dulu. Sekalian mau kasih kabar ini ke anak saya. Makasih ya bantuannya."

"Iya Yo, jangan sungkan."

Imron mengantar Aryo sampai ke depan gerbang rumah. Aryo sudah tidak sabar untuk memberitahu kabar ini kepada Ken. Aryo berharap Ken dapat menerima keputusannya untuk tinggal di asrama. Sebelum sampai di rumahnya, Aryo menelepon Ken untuk segera pulang.

Sesampainya di rumah....

"Ken, papa mau bicara."

"Apa lagi sih pa?"

"Papa udah putuskan, kamu harus tinggal di asrama. Kamu gak bisa nolak."

"Hehh, bagus ya. Karena mama udah gak ada, sekarang papa ngusir Ken? Ken tau pa, papa pengen tinggal berdua aja kan sama cewek itu."

"Ken, dia itu juga mama kamu. Lagian papa melakukan itu untuk kamu juga. Papa ingin kamu berubah Ken."

"Berubah? Jadi apa pa? Power rangers? Udah deh pa gak usah nyari alesan lagi. Oke kalo itu mau papa, Ken akan pergi." Ken menuju ke kamarnya untuk membersekan pakaian dan barang-barang berharga yang akan ia bawa.

Hari Ke-13 di AsramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang