-Tiga-

3.3K 458 58
                                    

Seminggu sebelumnya....

"Dazai-kun, kudengar kau mulai merekrut orang luar lagi, ya? Kini siapa yang kau bawa?"

Dazai menaikkan kedua sudut bibirnya puas. Pria itu sudah tahu kalau dalam waktu dekat, orang yang menyelamatkannya sekaligus bos Port Mafia yang satu ini akan segera tahu.

"Sebangsa dengan Anggo. Informasinya benar-benar akurat dan bisa dipercaya," jawab pria itu percaya diri.

Mori Ougai menaikkan sebelah alisnya. Lalu tetiba saja dia mendengus dan tertawa kecil. "Kalau kau berkata begitu, baiklah. Kuterima dia bergabung."

"Terima—"

"Akan tetapi...." Dazai mengerutkan sedikit dahinya, bingung. Masih adakah yang harus dipertimbangkan? "Aku ingin menguji loyalitasnya pada Port Mafia terlebih dahulu."

🔫🔫🔫

"Jadi, bagaimana hasilnya?"

Dazai memutar lehernya sambil membenarkan posisi seat belt yang digunakannya.

"Apa?"

Gadis itu memutar bola matanya dan menghela frustasi. "Soal kau yang berbicara langsung dengan bos mafia itu, Dazai-san?!"

Dazai mengedip-ngedipkan matanya polos. "Oh... aku sudah mengurusnya. Katanya, 'kuterima dia bergabung' dan semuanya terserah padaku," jelas pria itu.

"Benarkah?" Mata gadis itu terpincing, curiga.

Dazai tersenyum penuh arti. "Apa kau meragukan ucapanku?"

"Ya... tentu saja tidak, Tuan Eksekutif." [Name] menggeleng dan melanjutkan, "kali ini Anda ingin kemana?"

🔫🔫🔫

"Aku heran dengannya, dia terlihat meragukan ucapanku tapi tetap melakukannya walaupun dengan setengah hati."

Laki-laki tertawa mengingat bagaimana sifat gadis yang diceritakannya pada bartender yang senantiasa mempoles gelasnya hingga mengkilap.

"Kupikir ucapan Anda ada benarnya, Tuan," balas bartender itu. "Saya jadi mengingat kejadian itu."

Laki-laki itu tersenyum lebar. Benar. Kejadian itu. Kejadian dalam bar ini. Ah, benar-benar menjadi kesan yang menyenangkan.

🔫🔫🔫

"Kukira aku tidak akan bersantai seperti ini," sahut gadis itu sedikit malas.

"Ya, malam ini aku ingin bersantai-santai saja."

[Name] bingung terlebih melihat reaksi Dazai seolah pria itu baru saja melakukan pekerjaan berat.

Memang terdengar berat, terlebih diposisinya sebagai seorang eksekutif muda.

Entah bagaimana, tapi Dazai notabennya terlihat seperti pekerja serampangan yang kerjanya bersantai-santai.

Sebenarnya pekerjaan Port Mafia itu seperti apa? Pikirnya.

"[Name]-chan, sebaiknya kau bersantai saja hari ini. Besok penilaianmu akan dimulai."

"Ya, aku tahu," jawab [Name] polos. "Tapi kau tidak harus memberikanku segelas whisky, 'kan? Kau lupa kalau aku ini sudah seperti menjadi sopir pribadimu?"

Dazai hanya merekahkan senyumannya sambil menggeser segelas whisky di depan [Name].

Harusnya Dazai mengerti kalau aturan negara Jepang tidak memperbolehkan seseorang menyetir dalam keadaan mabuk.

✅️ [16+] A Glass of Whisky 🔫 Dazai!Mafia X Reader!NoAbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang