-Dua-

4.3K 494 23
                                    

Kalau saja ini bukan tengah malam, gadis itu pasti bisa lebih mudah menghindari pria menyeramkan yang mengikutinya sekarang ini dengan mengendap di antara kerumunan banyak orang.

Sedikit lagi! Begitu menyebrangi jalan besar ini, apartemennya sudah di depan mata.

[Name] menyebrang dengan langkah cepat dan besar. Nafasnya sudah memburu karena takut bahkan sampai-sampai ia bisa mendengar suara degup jantungnya sendiri.

Gadis itu membalikkan badan begitu memasuki halaman apartemennya. Ia bernafas lega ketika tidak melihat sosok berpakaian serba hitam itu lagi.

Namun sialnya, ketika ia kembali memutar tubuhnya berniat memasuki apartemennya, ia malah bertubrukkan dengan dada bidang seseorang dan jatuh tersungkur.

"Kau tidak apa-apa, Gadis Cantik?"

[Name] mendongak. Matanya kini membulat sempurna begitu mengetahui siluet seorang pria yang sedari tadi mengikutinya.

[Name] mencoba lebih tenang. Gadis itu menggeleng kecil dan bangkit sendiri seraya menepuk pelan bagian belakang jaketnya.

"Tidak apa-apa. Terimakasih," balas gadis itu sekenanya.

Dazai mengangkat sebelah alisnya dan menurunkan tangannya. Dia tahu kalau aku mengikutinya?

"Benar?" tanya Dazai memastikan.

"Iya, aku tidak apa-apa." Gadis itu menaikkan sedikit dagunya, penasaran reaksi seperti apa yang pria ini berikan.

🔫🔫🔫

"Bagaimana masa uji cobanya?" Dazai membuka suara.

Gadis itu melirik ke arah pria yang kini makan di depannya dan kembali melirik ke arah makanannya.

Gadis itu menggidikkan bahunya dan menghentikan kegiatannya. Setelah makanan di mulutnya habis, ia menjawab, "tidak ada yang istimewa. Bagian pusat informasi."

"Sayang sekali, ya?" Dazai seperti bergumam.

"Eh?!"

"Padahal aku berharap kau ada di faksinya Akutagawa-kun, jadi bisa lebih mudah memerintahmu."

[Name] memberikan tatapan datar ke arah pria yang tengah tersenyum konyol di depannya. Dia mengabaikan Dazai, lantas melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Mungkin aku akan memintanya secara pribadi saja," Dazai bergumam.

Sungguh-sungguh bergumam sampai-sampai [Name] seperti hanya mendengar suara orang yang tengah menggerutu.

🔫🔫🔫

"Kenapa kau mengikutiku?"

Dazai menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum miring. Gadis ini benar-benar lebih pintar dari perkiraannya. Namun terlihat bagaimana pun, [Name] benar-benar tidak mengingatnya sama sekali.

"Segitu kentaranya, ya?"

[Name] tidak akan menyangkal. Mungkin bodoh memang melawan seorang pria misterius yang mengikutinya seperti ini.

Namun dia penasaran, Dazai benar-benar tenang. Suaranya tidak terdengar berat, aksennya normal seperti ketika Dazai berbicara di dalam bar, dan nafasnya tidak terdengar terputus-putus tipis kala ketahuan tengah mengikutinya.

Dazai mengikis jarak, mendekatkan ujung bibirnya pada telinganya dan berkata, "aku menyukaimu."

[Name] refleks mendorong tubuh Dazai. Pria itu pun hanya terkekeh melihat reaksi yang diberikan gadis di depannya.

✅️ [16+] A Glass of Whisky 🔫 Dazai!Mafia X Reader!NoAbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang