"Apa itu benar!?"
Dazai menarik paksa kerah Chuuya, sementara laki-laki yang dimaksud hanya membuang wajahnya.
"Chuuya, katakan padaku!!!"
Chuuya terdiam. Ia tetap tidak membuka mulutnya. Bagaimana pun, Dazai tidak boleh benar-benar mengetahui hal itu.
Walaupun begitu, dia paling tidak bisa menyembunyikan apa pun dari partnernya ini.
"Bukankah kau bilang kau sudah berjanji untuk melindunginya?" kata Dazai, menyudutkan Chuuya. "Bukankah kau bilang dia seperti anak-anak itu, Chuuya!??"
"Lalu apa yang bisa kulakukan, hah!?" Chuuya balas berteriak. Dazai refleks melepaskan jeratannya dari Chuuya. "Seandainya kau tidak menyembunyikan hal itu, mungkin aku...."
"mungkin kau apa!?" Dazai menyela lebih tajam, suaranya terdengar dalam. "Kau sudah tahu bukan kalau dia ada disisi yang berlawanan denganmu, lalu apa kau masih akan tetap melindunginya?"
"Dazai... maaf. Aku tidak bisa membantunya, tapi setidaknya saat dia kembali dan benar-benar diresmikan kembali menjadi anggota—"
"Apa kau yakin akan jadi seperti itu?" Dazai menyela Chuuya, pemuda itu meraih jas hitam yang ia dapat dari Mori Ougai lalu menyampirkannya.
Dazai sudah tidak peduli lagi dengan penampilannya sekarang, entah kini kemejanya tampak berantakan atau dasi hitamnya bahkan rompinya yang seperti apa.
Kalau [Name] melihat keadaannya sekarang, gadis itu pasti akan memarahinya habis-habisan dan tak membiarkan Dazai keluar dari ruangannya untuk bertugas sebelum dirinya menjadi serapih mungkin.
"Apa maksudmu?"
Dazai memutar tubuhnya, menatap Chuuya lurus lalu berkata, "apa kau tahu arti dari ucapan Mori-san?"
Chuuya tak mengerti. "Apa maksudmu? Dia hanya memberikan uji coba tahap dua untuknya saja, apa yang salah?"
"Ujian seperti itu tidak pernah ada Chuuya."
"Jangan bilang—!?"
"Kalau [Name] berhasil melewatinya, mungkin Mori-— akan sungguh berubah pikiran, tapi dia bukan pemilik kemampuan."
Dazai keluar dari pintu ruangannya lalu disusul Chuuya di belakangnya. Dazai melangkah gusar sementara Chuuya berusaha menyamai langkahnya dengan laki-laki itu sambil berlari. Saat tangan Chuuya akhirnya mencapai Dazai, dia menarik Dazai hingga laki-laki itu tertarik ke belakang dan menatapnya lurus.
"Hentikan ini, Dazai!"
"Kau tidak mengerti, Chuuya." Dazai memberikan tatapan serius. "Kau tidak akan mengerti. Apa kau tidak berpikir kenapa hingga saat ini Port Mafia dalam keadaan baik-baik saja?"
Chuuya terdiam kembali. Benar yang dikatakan Dazai, Chuuya tidak mengerti apa pun.
"Aku ini bodoh seperti yang kau katakan, Dazai. Aku tidak akan mengerti jika kau tidak mengatakannya ...!"
Dazai mendesah berat, ia menggaruk kepalanya frustasi. "Karena [Name]-chan menyembunyikan rahasia Port Mafia. Kalau dia memberikan rahasia itu, semua eksekutif—termasuk kau dan aku—akan dieksekusi mati."
"!?"
"Iya, dia tidak memberikan rahasia itu karena dia tidak ingin mengambil risiko itu." Suara Dazai terdengar berat menjelaskannya. "Karena dia tidak ingin kita berdua mati."
"Chuuya...."
"Anee... san?"
"Yang dilakukan Mori sama seperti yang Bos Lama lakukan padaku. Namun seandainya [Name]-chan berhasil, seperti yang Dazai katakan... Mori pasti akan berikan kesempatan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [16+] A Glass of Whisky 🔫 Dazai!Mafia X Reader!NoAbility
FanfictionSiapa yang tidak mengenal Dazai Osamu? Seorang Eksekutif termuda sepanjang sejarah Port Mafia, sindikat kejahatan. Berhati dingin dan sangat kejam, pun memiliki sorot mata tanpa belas kasihan. "Kenahasan terbesar musuh Dazai adalah menjadi musuh Daz...