-Lima Belas-

1.8K 332 132
                                    

Multimedia :
Mamoru Miyano - Thank You!

————————————————————

[Name] berjalan gontai ke arah pintu apartemennya. Suara ketukan berkali-kali terdengar, orang ini tidak sabaran.

"Sebentar!"

Untuk sesaat, suara ketukan itu menghilang, tapi tak lama kembali terdengar dengan tidak sabaran.

[Name] menggertakkan gigi dan berdecih. Siapa orang yang datang bertamu sepagi ini dan mengetuk dengan tidak sabaran!?

Begitu sampai di depan pintu apartemennya, [Name] membukanya dengan cepat dan berteriak, "sudah kukatakan tunggu sebentar—"

Suaranya menghilang begitu menyadari siapa gerangan yang berdiri di depan pintu apartemennya, Dazai Osamu si eksekutif.

"Da-Dazai-san—! Apa yang kau inginkan sampai datang sepagi ini?!"

Ini hal langka yang terjadi, biasanya Dazai hanya akan menghubunginya pagi-pagi buta dan tidak sampai mengunjungi apartemennya seperti ini.

"Sejak kapan?" tanya [Name] lebih padanya.

"... 3 jam yang lalu."

Artinya dari jam 5. Bahkan matahari belum saja muncul, tapi pria ini sudah menunggu dirinya dari waktu itu?! Gila!

Bahkan sekarang saja, [Name] belum juga mandi. Dia tidak bisa juga sembarangan mengizinkan Dazai memasuki ruangannya.

"Kenapa kau lama sekali bangunnya?" tanya Dazai dengan raut wajah malasnya.

"Ini hari libur. Siapa juga yang ingin bangun sepagi itu, Dazai-san?"

"Aku."

Ah, benar. Pada akhirnya Dazai selalu benar, sementara [Name] selalu salah. Memangnya dia tidak bisa menggunakan kalimat kalau wanita itu selalu benar jika sedang berhadapan dengan Dazai?

"Aku ingin kau menemani waktu liburanku hari ini. Odasaku... masih belum kembali."

Oh, iya juga. Odasaku tengah sibuk-sibuknya mengurus kasus Sakaguchi Ango yang menghilang, sementara Dazai membantunya dari dalam dan memberikan informasi terbaru padanya langsung.

[Name] menghela nafas pasrah lantas membuka pintunya lebih lebar. "Kalau begitu masuk dulu dan tunggu aku sebentar," ucapnya.

Dazai tersenyum senang. Begitu melewati apartemen [Name] dengan sapaannya yang gembira, dia melepas sepatunya sembarangan dan lebih memasuki ruangan itu.

Melihat kelakuan Dazai yang seperti anak kecil baru diberi permen, dia menghela nafas pendek lantas merapihkan sepatu hitam Dazai.

"Aku mandi dulu. Kau sudah sarapan?" tanya [Name] pada Dazai yang tengah menatap ke luar jendela.

Dazai tersenyum belaka. "Belum."

"Ingin sarapan di luar saja?"

"Kalau kau bisa memasak, aku ingin mencicipinya. Boleh?"

[Name] menggidikkan bahu dan mengangguk lantas pergi ke kamar mandi.

🔫🔫🔫

"Aku tambah!" Dazai berseru sambil mengangkat mangkuk nasinya tinggi-tinggi.

[Name] segera meraih mangkuk nasi itu dan mengisinya kembali, lantas menggoreng bacon daging sapi dengan telur.

"Dazai-san, jangan kebanyakan makan saat masih pagi, lho."

Dazai tersenyum. "Habisnya masakanmu enak, [Name]-chan. Rasanya aku ingin selamanya memakan ini."

✅️ [16+] A Glass of Whisky 🔫 Dazai!Mafia X Reader!NoAbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang