Nona Biola

430 44 1
                                    

"Euh.."

"Nona biola? Kau sudah bangun?" Kata seorang pria yang tak asing bagimu.

Kamu mengerutkan dahimu beberapa kali dan melihat  sekelilingmu. 'Di mana aku?' Batinmu.

"Oh Tuhan, akhirnya kau sadar. Sungguh aku khawatir padamu! Apa kau merasa lebih baik?" Tanyanya lagi sambil menaruh ponselnya di atas nakas.

Seketika kamu ingat semuanya, kecuali bagaimana kau pingsan. Kamu mencoba bangun, tetapi kondisimu sedang tidak baik. Kamu memegangi kepalamu yang terasa sangat pusing.

"Ah.. kau tidak perlu bangun, cukup tiduran saja.. kondisimu belum begitu baik." Katanya yang kau balas gelengan.

"HUA! APA YANG KU LAKUKAN? ASTAGA MAAFKAN AKU..TUA-- OPPA!" Teriakmu membuatnya tertawa geli.

Ia menyodorkan tangannya padamu membutamu memberikan tatapan tanya. Kamu akhirnya memberikan tanganmu untuk bersalaman padanya.

"Aku tak mau hal itu lagi. Ayo mulai perkenalan dari awal. Aku Kim Seokjin, 26 tahun. Menyukai makanan, hewan, dan musik, terutama gitar.. dan biola...juga." katanya dengan senyuman super tulus.

"A-a-aku.. (y/n), euhm.. umurku.. euhm.. maaf aku harus mengingatnya sebentar.. ah, ya, 22 tahun... menyukai musik dan diri--- sendiri..." ucapmu gugup.

Ia tertawa lagi. "Jadi, siapa namaku?" Tanyanya.

Kamu menelan ludah, tahu bahwa ia sedang melatihmu memanggilnya 'oppa'. 'Sungguh pria yang tak biasa' batinmu.

"Kau.. Seokjin oppa."

"Siapa?"

"Seokjin oppa!"

"Hmm?"

"Oppa!!!"

"Pintar!"

"Aku tahu and-- oppa suka hewan, tapi aku bukan hewan." Katamu memanyunkan bibir.

"Oh.. lihatlah ekspresi itu! Lucu sekali!!" Ia tersenyum menatapmu dalam.

Sial. Dia akan jadi kelemahanmu. Untuk sekarang dan seterusnya.

"Tunggu di sini, aku akan mengambilkan teh hangat." Katanya lembut.

"A-ah.. tapi kakimu.. tidak, jangan, oppa perlu banyak istirahat. Biar aku saja."

Ia memegang pergelangan tanganmu, "jangan, cantik, kamu harus istirahat. Kondisimu belum pulih."

"Tap--" belum sempat kau menyelesaikan satu kata, telunjuknya sudah menyentuh bibirmu. "Sssttt..." itu yang keluar dari bibirnya.

"HA! Oh, maaf, aku menganggu... Jadi, kau sudah sadar, (y/n)? Bagaimana kondisimu? Aku-- maksudku.. kami sangat khawatir!!" Kata Jimin masuk ke kamar Jin membawa secangkir teh di atas nampan.

Kamu tertawa, "aku baik-baik saja Jimin!! ...Oppa!" Katamu canggung.

"Awhh.. kau memanggilku 'oppa'! Kau sungguh manis! Jadi, minumlah!" Ia menyodorkan secangkir teh hangat padamu.

"Mana punyaku?" Tanya Jin.

"Hyung, kau bisa ambil sendiri, bukan?"

"Baiklah. Aku bisa saja tidak akan memas--"

"Akan kuambilkan, hyung! Mau berapa gelas?" Tanyanya dengan senyuman paksa.

"Hehe.. cukup satu."

"Baiklah, tolong di tunggu, yang terTUA dan ter-tidak mulia." kata Jimin menekankan kata 'Tua' dan pergi dari kamar Jin sebelum hyungnya menghabisi dirinya yang bertubuh mungil.

Forevours (Jin X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang