Satu kata yang tepat kau alami saat ini. Tegang.
Rasanya kau sangat ingin pergi dari situasi ini dan menyalahkan diri sendiri karena telah membuat kekacauan sampai Leader BTS saja tidak suka padamu.
Sungguh, kira-kira lima menit kalian hanya duduk tanpa melakukan apapun selain sama-sama berkata dalam pikiran masing-masing.
"Ah.." itu Namjoon yang kembali memecahkan suasana canggung ini.
"(Y/n), aku serius, tapi.. tolong jangan tegang dulu... ini baru permulaan..."
Permulaan? Maksudnya ada banyak hal buruk tentangku yang ingin kau katakan di depanku sebanyak-banyaknya?
Kau mulai berdiri dan hendak pergi dari tempatmu, namun Namjoon langsung berbicara lagi,
"Tapi sekarang aku menyesal. Menyesal telah berasumsi seperti orang bodoh. Aku sekarang menyukaimu, (y/n)."
"HE?!" teriakmu kaget sampai berdiri tegak mendengar kalimat terakhirnya. "O-o-oppa me..nyukai.. aku? Orang sepertiku? Euhm ta-tapi kan.. euhm.. ak..u.. ah.. maksudku--"
"AH.. BUKAN BEGITU, MAKsudku.. euhm.. ya aku tidak menyukaimu, eh? Sebentar, maksudku adalah aku sudah tidak menyukaimu dan menjadi suka.. pada dirimu..?" Bantah Namjoon juga kaget dan tidak bisa menjelaskan kesalah-pahaman ini.
"Siapa yang suka pada siapa?" Tanya Hoseok yang sudah ada di dekat kalian.
"KAMJAGIYA!" Teriak kalian bersamaan.
Hoseok tertawa keras melihat kalian yang terkejut luar biasa, kemudian ia langsung mendapat amarah dari Namjoon dan lari begitu saja.
Namjoon menggelengkan kepalanya, lalu menghembuskan nafas kasar, dan kembali menjelaskan maksud dari perkataannya tadi.
"Maksudku, aku bukan menyukaimu dengan berharap kau menjadi kekasihku, (y/n). Aku menyukaimu dan ingin menjadi seorang teman bagimu. Apakah kau mau?"
"Ah...teman, ya?" Katamu singkat. Kau memejamkan mata dan mengernyitkan alismu, mengingat kau sudah salah paham dan memalukan diri sendiri.
"Tentu saja mau! Aku akan senang sekali memiliki teman seorang idol papan atas!" Katamu lagi, lalu hendak pergi karena malu dengan kejadian itu.
"Euhm.. boleh duduk lagi? Masih ada yang harus kubicarakan, (y/n).."
"Ah maaf, aku...apa boleh meminjam toilet..?" Tanyamu lagi yang sebenarnya ingin memberi sedikit jeda.
"Geurae."
Kamu segera berjalan menuju kamar mandi dan sesampainya disana kau hanya bisa menatap cermin. "Apakah keahlianku selain bermain biola adalah memalukan diri sendiri? Sungguh apa yang kulakukan tadi?! Aku ge'er banget sama seorang RM?" Ocehmu panjang lebar. Kamu kembali menarik nafas panjang dan menghembuskannya, lalu keluar dari ruangan itu.
"Ah, kau sudah selesai?" Tanya Namjoon yang kau balas anggukan. Kau kembali duduk di sampingnya dan bersiap untuk apapun yang akan terjadi.
"Ah..euhm, (y/n)-ah, mianhaeyo...jeongmal.." katanya membuatmu bingung. Sebenarnya pria kelahiran Ilsan itu sudah ratusan kali mengucapkan kata 'mian', tapi kali ini raut wajahnya ikut sedih, seperti ada berita buruk yang belum disampaikan.
"Nan Jinjja gwaenchanha..." katamu pelan yang dibalas gelengan dari seorang Leader itu. Ia kembali melanjutkan kata-katanya. "Gara-garaku, kamu harus berhenti bermain biola untuk tiga bulan kedepan, (y/n). Masikah kau mau menerima maafku ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Forevours (Jin X You)
FanfictionSiapa sangka kalau dirimu akan jatuh hati pada seorang vokalis tampan Kim Seokjin? Hari-harimu sungguh sempurna bersamanya. Canda tawa selalu menyelimuti hubungan kalian. Sampai suatu saat kau menyadari bahwa cintanya tidak tulus ditujukan padamu...