'Tak!' Kau meletakkan semangkuk sup di atas meja.
Kim Seokjin yang tampan itu menghirup aroma dari sup buatanmu. "Hmm..."
"Hmm?" Reaksimu setelah melihat tingkahnya.
"Ini enak." Katanya singkat.
"T-tapi kau ah maksudku Anda bahkan belum mencicipinya..." balasmu gugup.
Tanpa basa basi, ia memegang sendok dan, "Jal mog-get-seum-ni-da!!" ( terima kasih atas makanannya!).
"Maaf sebelumnya, aku hanya memiliki rumput laut, telur, dan tofu. Jadi kumasukkan semuanya menjadi satu..." katamu yang gugup melihatnya.
"Eoh? Ini enak, aku tidak peduli soal bahan, ini bicara soal perut, kau tahu? Hahaha. Ayo makan, makanlah!" Balasnya dengan sangat santai seakan dia yang membelikan makanan untukmu.
"Oh ya..." panggilnya pelan menghentikan aktifitasnya. Kamu memberikan tatapan tanya sekaligus bingung. "(Y/n)-ssi, saengil chukhahae!" katanya memberikan senyuman paling manis.
Jelas saja. Kamu kaget bukan main.
"B-bb-bbagaimana bb-bisa k-k--"Ia tertawa geli sambil menggenggam satu tanganmu. Ia sedikit mendekatkan kursinya agar jarak antara kau dan dia tidak terlalu jauh.
Saat ada gravitasi aku melayang tinggi.
Saat tidak ada gravitasi hatiku jatuh
Ke dalam cintamu.Ia mendekatkan wajahnya padamu. Kamu pun tanpa sadar memejamkan matamu. Merah bukan warna yang tepat untuk wajahmu saat ini. Ungu. Itu jawabannya.
Kau dapat merasakan wajahnya semakin dekat denganmu dan mendengar nafasnya dengan jelas.
"Kau tahu, aku memahami rasa masakan yang dibuat oleh orang berulang tahun. Rasanya berbeda. Dan itu ada padamu." Bisiknya pelan membuat bulu kudukmu berdiri. Bukannya apa. Kau itu geli akan suara bisikan.
Peraturan pertama
• Jangan berkhayal terlalu tinggi. Realita tak pernah seindah ekspektasi.Kamu masih diam. Antara bingung mau berkata apa dan tidak dapat mengeluarkan kata-katamu.
Kim Seokjin itu masih menatapmu. Ia melambai-lambaikan tangannya.
"Helloo? Apa kau masih di tubuh ini?" Tanyanya yang masih tak mendapat balasan.
'You got the best of me!' Drrrttt! Drrrttt!!
"Oh nyawanya baru saja kembali."
Kamu gelagapan mencari dimana ponselmu yang masih berdering. Ah benar, di sebelah talenan.
'Seyoung Eonni🖤'
"Iya eonni, ada apa menelfon?"
"..."
"Ada di villa. Kenapa?"
"..."
"M-MWO?!! B-BAGAIMANA BISA?!"
"..."
"A-AH JEONGMAL MIANHAEYO, AKU SEDANG MENOLONG ORANG DAN KAMI SAMA SAMA LAPAR JADI KAMI...makan.."
"..."
"Ah... eotteohke..."
"..."
"Arasseoyo eonni.. jeongmal mian.."
Tut."Astaga.." katamu yang tiba-tiba jatuh terduduk. Seokjin langsung menghampirimu dan menunjukkan kekhawatirannya. "Wae? Museun il-iya? Ada masalah apa?" Katanya yang kau balas gelengan.
"Aku.. baru saja.. menghancurkan.. pertunjukanku... sendiri.." katamu yang mulai terisak.
"AH JEONGMAL JOESONGHAMNIDA INI SEMUA PASTI GARA-GARA AKU" katanya yang langsung membungkuk menghadapmu sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya.
"Ani..aninde..ini salahku juga... Tapi walau begitu aku tak tahu.. bagaimana akan kuselesaikan semua ini. Penggemarku pasti kecewa berat." Suaramu bergetar dan sesenggukan beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forevours (Jin X You)
FanfictionSiapa sangka kalau dirimu akan jatuh hati pada seorang vokalis tampan Kim Seokjin? Hari-harimu sungguh sempurna bersamanya. Canda tawa selalu menyelimuti hubungan kalian. Sampai suatu saat kau menyadari bahwa cintanya tidak tulus ditujukan padamu...