Kamu tiba di villa tempatmu tinggal. Tanganmu masih dengan luka yang terbuka. Kau kembali mengingat kejadian tadi.
Flashback on
"Astaga! Kenapa kau diam saja? Tanganmu berdarah! Ayo kita ke rumah sakit!" Kata Namjoon.
"T-tidak perlu! Aku bisa mengatasinya. Kau tidak perlu repot-repot."
"Kau bercanda? Lukanya akan parah bila kau biarkan. Yah, apa yang kau lakukan??!" Tanya Namjoon tambah panik melihatmu mencuci tanganmu begitu saja.
"Aku harus membersihkannya dahulu. Na gwaencanha." Usai mencuci tangan kamu mengambil beberapa tissue dan menutup tanganmu.
"Aku akan pulang dan mengobatinya. O--op-pa tidak perlu khawatir bahkan merepotkan diri. Aku bisa mengatasinya. Tolong.. bukakan pintunya?" Katamu.
"Aku akan pesankan kau taxi. Tunggu dahulu."
Ia berkutik dengan ponselnya dan memanggilkan taxi untukmu. Taxi tiba tak lama dan ia mengantarmu sampai di depan.
"Hati-hati! Kalau kau merasa tidak baik cepat beri tahu aku! Apa kau mengerti? Bila tetap sakit pergilah ke rumah sakit! Jangan memaksakan diri, kau sendiri yang akan terluka lebih dalam, arajji?" Katanya panjang lebar.
Kamu tersenyum, "gomabseubnida, Namjoon oppa. Aku akan baik-baik saja." Katamu lalu membungkuk dan meninggalkan Namjoon yang masih berdiri menatapmu yang semakin menjauh.
Flashback off
"Apa dia selalu seperti itu bila panik?" Tanyamu pada dirimu sendiri. Kamu tersenyum sambil mengobati lukamu dengan kemampuan terbaikmu.
🏥🏥🏥
"Jin hyung.. boleh pinjam ponsel?" Tanya Namjoon yang baru saja masuk ke kamar Jin.
"Euhm? Ada apa memangnya?" Tanya Jin yang hendak ke kamar mandi.
"Ah.. tidak, aku hanya bosan dan milikku masih di charge." Alibi Namjoon.
"Euhm. Pakailah." Balas Jin yang pergi ke kamar mandi dengan sedikit pincang.
Namjoon melihat Jin sampai ia benar-benar mengunci pintu kamar mandinya.
Ia dengan cepat membuka dan mencari nama (y/n).
'Assa!' Batinnya setelah menemukan nama yang dicarinya.Ia segera mengopy nomor ponsel dan alamat (y/n) lalu mengirimkannya ke emailnya sendiri. Setelahnya ia menghapus history dan menaruh kembali ponsel Jin.
"Sudah hyung. Aku mau makan. Gomawo!!" Teriaknya yang dibalas Jin dari dalam kamar mandi.
Ia pergi dari sana dan cepat-cepat mengambil ponselnya.
"Tak begitu jauh." Gumamnya. Lima menit kemudian ia sudah meluncur ke alamat yang ia dapat secara ilegal.
🏥🏥🏥
Seseorang mengetuk pintu villa tempatmu tinggal. Hari memang belum gelap, tapi siapa yang mau mengunjungimu di jam segini?
Eonni bisa membuka sendiri, ia punya kunci. Anna sedang berlibur ke Jepang, ia baru saja pergi kemarin pagi. Jin oppa? Tidak mungkin! Ia baru saja kau buat pincang berkat pijatan hebatmu. Lalu siapa?
Pintu depan memang tidak kau kunci, karena kau baru sampai dua puluh lima menit yang lalu, jadi kau hanya berteriak keras berharap orang yang ada di luar dapat mendengarnya. "MASUK SAJA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forevours (Jin X You)
FanfictionSiapa sangka kalau dirimu akan jatuh hati pada seorang vokalis tampan Kim Seokjin? Hari-harimu sungguh sempurna bersamanya. Canda tawa selalu menyelimuti hubungan kalian. Sampai suatu saat kau menyadari bahwa cintanya tidak tulus ditujukan padamu...