Sebelumnya,
.
.
.
.Saya sangat berterimakasih untuk
1k readers!!🎉
Thank you so much!! 🤧
Ga nyangka ada yang mau baca cerita yang jarang update ini hiksss. Makasi makasi banget buat kalian semua yang sudah sempatkan waktu untuk cerita ini. Harapannya kalian bisa semakin suka dan authornya bisa sering update🤣Oke tanpa berlama-lama,
Selamat membaca!
.
.
.
.'Brak!'
"Jin hyung? Museun il-iya?"
Pria bermarga Kim itu masih mengatur nafasnya. Tubuhnya penuh keringat dan emosi. Ia membuka kasar kaos kelabunya dan segera mengambil handuk yang ia letakkan di sofa. Yap, ia tidak menghiraukan pertanyaan Hoseok dan pergi begitu saja ke kamar mandi sambil meremas kaos yang ia pakai tadi.
'Sraassh'
Tidak. Sepertinya Seokjin memilih untuk meredakan emosinya dengan mandi sore ketimbang membuat masalah dengan ketua timnya. Pria tampan itu membiarkan aliran air yang deras membasahi ujung kepalanya sampai ke telapak kaki. Ia mulai melontarkan beberapa pertanyaan dalam benaknya.
'Kenapa aku marah sekarang? Apa yang sedang terjadi? Apakah hal itu sangat besar dan merugikan diriku? Memangnya siapa yeoja itu, sampai aku marah besar melihatnya terluka?'
Ia menghela nafas kasar dan segera menyudahi kegiatannya saat itu. Pria yang lahir pada awal Desember itu menatap pantulan wajahnya dari cermin berukuran lebar diatas washtuffle. Kira-kira ia melakukan itu selama limabelas detik tanpa berkedip, lalu keluar dari sana.
Hoseok masih duduk di posisinya, menatap hyungnya yang bersikap aneh. "Jin hyung, wae geurae?". Kali ini Jin menjawab, tapi sepertinya tidak menjawab pertanyaan Hoseok, "di mana Namjoon?"
Hoseok menaikturunkan bahunya tanda tidak tahu, "mungkin di kamar atau studio. Wae? Kau ada masalah hyung?"
"Gomabda."
//yang sabar ya bang jeyop dikacangin mulu :') //
Seokjin pergi ke arah studio, merasa yakin seorang yang ingin ia temui ada di sana. Sementara Hoseok masuk ke kamar Namjoon, membantu hyungnya mencari teman seangkatannya itu.
"Hey Joon, kau sibuk?" Tanya Hoseok yang berhasil menemukan Namjoon. "Sedikit? Kurasa.. wae?" Balas pria yang disebut RM itu. "Jin hyung mencarimu, katanya. Ia tampak aneh dan sedikit marah. Apa kau membuat masalah besar?" Namjoon menggeleng dua kali, kemudian secara tiba-tiba berdiri dari posisinya. "Gawat, aku dalam masalah besar... semoga bukan urusan-"
"(Y/n)?" Kata Taehyung yang ternyata ada di sana.
Namjoon mengangguk pelan. "Woah Joonie, berhati-hatilah. Sudah lama Jin hyung tidak marah. Tapi apa masalahnya? Kupikir yeoja itu baik-baik saja selama ini?"
"Kau tidak tahu, hyung? RM hyung membuat sebuah kecelakaan dengan yeoja itu." Jawab Taehyung.
"Jinjja? Joon? Dan kau tidak menceritakan hal itu pada kami?" Tanya Hoseok tidak percaya.
"Mianhae." Jawab Joon pelan.
'Brak!'
Ya, itu suara pintu yang dibanting Jin. Ia berhasil menemukan mereka. Emosinya kembali naik-turun."Ji-n..h-hyung.."
Namjoon yang tahu arah pembicaraan itu langsung menjelaskan semuanya sebelum Jin bertanya. Nadanya terdengar sangat gugup dan ketakutan, tapi ia mencoba bicara sejujurnya."Mian hyung, aku tidak menceritakan ini sebelumnya." Itu salam penutupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forevours (Jin X You)
FanfictionSiapa sangka kalau dirimu akan jatuh hati pada seorang vokalis tampan Kim Seokjin? Hari-harimu sungguh sempurna bersamanya. Canda tawa selalu menyelimuti hubungan kalian. Sampai suatu saat kau menyadari bahwa cintanya tidak tulus ditujukan padamu...