"Syaaaaaaaaaaaaaa oh syalalalalalala!" suara teriakan yang terdengar dari luar kamar itu terus mengganggu dan berhasil membuat tidur seorang Nasya terbangun dari tidur cantik nya.
Dengan langkah malas dan sikap yang selayaknya baru terbangun dari tidurnya pun Nasya membukakan pintu untuk sang pemilik suara yang sedari tadi terus saja memanggil nya tak henti-henti, Nasya melihat gadis itu dengan tatapan malasnya, siapa lagi kalau bukan Bella, teman Nasya di sekolahnya, Bella tidak hanya teman SMA-nya kini, tapi mereka sudah bersahabat sejak mereka masih SD.
Tanpa ada izin dari sang pemilik kamar,Bella langsung memasuki kamar Nasya dan mengambil langkah seribu untuk mencapai tempat ternyamannya, ya apalagi kalau bukan tempat tidur Nasya.
"Syaa?" panggil Bella saat melihat Nasya sedang memainkan ponselnya.
"Apaan?" sahut Nasya pada sahabatnya itu, tetapi enggan untuk berhenti memainkan ponselnya.
"Lo beneran gasuka gitu sama Algi?" tanya Bella dengan nada yang mulai serius.
"Gaada," balas Nasya dengan nada datar dan terus melanjutkan aktivitas game di ponselnya.
"Bener-bener gaada gtu? Sama sekali gada gitu? Walaupun 1 %? Gila Syaa lo sama dia temenan dari kecil bahkan dari orok kan masa iya gada sedikit rasa sama Algi?" Tanya Bella dengan nada meyakinkan sekaligus mulai penasaran sepertinya.
"Gaada, udah ya gue mandi dulu game gue mati gara-gara lo nanya mulu dari tadi! Padahal pertanyaan lo gapenting semua," sahut Nasya sembari berdiri dan menuju ke kamar mandi bergegas untuk mandi dan meninggalkan Bella yang masih sibuk dengan pertanyaan anehnya. Dengan kekuatan kilat Nasya pergi dan meninggalkan Bella di kamar dengan pertanyaan yang terus terdengar makin melenceng kesana-kemari.
"Sya gue belom selesai ngomong sialan! Dijawab aja belom udah keburu ditinggal! Ditinggal tiba-tiba gak enak loh Sya! Apalagi pas lagi sayang-sayangnya!!" Teriak Bella dari dalam kamar Nasya yang terdengar nyaring Bahkan pada telinganya sendiri.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Kini Nasya dan Bella pun sudah berada di salah satu mall di Jakarta. Mereka memang sudah membuat janji sebelumnya untuk pergi ke toko buku bersama hari ini, ya berhubung mereka juga sedang berlibur karna hari ini adalah hari Minggu.
Terlihat Nasya dan Bella yang sedang sibuk memilih buku yang akan mereka beli nantinya."Woyyy!" teriakan itu berhasil membuat Nasya tersentak kaget karna suara itu terdengar jelas di samping telinga Nasya.
"Apaan si ilah gabisa apa lo pake suara yang biasa aja bisa pindah posisi nih kuping gue lu teriakin mulu!" balas Nasya ketus pada laki-laki itu dan laki-laki itu hanya tersenyum dan menampakkan wajah tanpa dosanya.
Ya, siapa lagi kalau bukan "Algiansyah Syaputra", teman sekaligus musuh bagi seorang Nasya. Sejak dulu memang mereka selalu dekat, tapi ada saja tingkah Algi yang terus membuat Nasya naik darah dan berujung pada perkelahian yang bisa dibilang lucu.
"Ngapain lo di sini?! Jalan gak ngajak-ngajak Babang Algi yang ganteng ini pula! Teganya kau padaku Neng!" ucap Algi dengan nada yang dia buat sedramatis mungkin.
"Mata lo budek? Hah?! Galiat gue lagi milih buku buat gue beli! Btw ngapain juga gue ngajak manusia maceman lo! Ga berguna! Dan satu hal yang harus lo inget ya gi, LO ITU GA GANTENG!" teriak Nasya dengan nada tingginya yang membuat siapapun yang berada disana pun menoleh kearah mereka.
"Syaa, Gi, gausah berantem terus nanti sayang loh!" ucap Ezra pada mereka yg masih berada pada perang dinginnya.
"Tau ni nanti sayang mampus lo! Eh btw gapapa lah, nanti Pangeran Algi dapet tuan putri, kita bakal makan besar di istana Tuan Algi,ya ga boss?" celetuk Agil sembari menyenggol lengan Algi.
"Lo berdua bacot banget gaboong lu mau diem atau gua amplas pala lu pada sampe alus? Mau?!" balas Algi dengan mata yang siap menelan mereka berdua.
"Engga Gi engga bercanda baperan banget lo kaya perawan baru gede," sahut Ezra dengan diiringi tawa riang dari Agil.
"Udah yu Bell jalan gausah dengerin nih para cumi kering, berisik! Pusing gue!" ucap Nasya pada Bella yang entah sejak kapan menghilang dari sampingnya.
"Lah Bella mana? Ko ilang?" tanya Nasya dengan wajah panik karna tak menemukan Bella di dekatnya.
"Noh Bella sama Vino! Tadi Vino bisikin gue katanya mau ajak Bella jalan. Dari pada lo sendirian, mending sama a'a neng," jelas Algi dengan nada menggoda.
"OGAH! Mending gue sama abang-abang kasir KFC dibanding sama lo!" balas Nasya ketus pada Algi dan langsung melangkah pergi ke kasir untuk membayar buku yang sudah dipilih olehnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alginasya
RandomKetika rasa sayang menjadi terlalu besar disaat itulah kita harus mengikhlaskan.