bab 3

391 15 1
                                    

Hari mulai gelap, jam menunjukkan pukul 17:30 WIB. Sang mentari kini sudah hampir menenggelamkan dirinya. Senja sore ini sangat indah, tidak ada hawa ingin hujan sedikit pun.

Algi pun sepertinya telah lelah bermain hampir seharian di rumah Nasya. Algi pun berniat untuk pulang karna hari mulai gelap pula.

"Dry!!!! AUDRYA NASYAAAAAA!!!!! WOY GUE MAU PULANGGG GADA NIATAN BUAT NGANTERIN SAMPE DEPAN RUMAH ATAU APA GTU KEK!!!" Teriak Algi dari luar kamar Nasya yang berniat untuk berpamitan dengannya.

Namun tak ada jawaban dari dalam, Algi pun geram karna ucapannya tak kunjung dijawab oleh Nasya. Algi pun masuk ke kamar Nasya karna mengetahui pintu kamar Nasya yang tak terkunci. Algi melihat Nasya yang tengah tertidur dengan damainya.

"Sialan! Mau gue teriak teriak ampe negara api menyerang pun gabakal ada jawaban kalo si manusia satu ini tidur begini!" geram Algi. Algi menatap wajah Nasya yang sedang tertidur dengan tenangnya, wajahnya sangat damai dan cantik bila sedang seperti ini, tanpa Algi sadari senyumnya mulai mengembang. Algi pun sebenarnya tak tega bila harus membangunkan Nasya yang sedang tertidur seperti ini, namun Algi ingin pamit untuk pulang.

"Dry... Audryyy bangun gue mau pulang," ucap Algi pada Nasya dengan nada lembut sembari membangunkannya.

"Audry, Algi mau pulang, bangun dong, masa gada yang ngucapin hati hati depan rumah si, bangun!" rengek Algi.

Tak ada jawaban apapun dari Nasya, Ia malah menenggelamkan wajahnya dalam selimut tebalnya. Algi sepertinya mengerti, sepertinya Nasya kelelahan karna tadi habis berbelanja buku.Algi pun tak ingin mengganggu istirahat Nasya.

"Dry..lo pasti cape ya tadi abis shopping, pasti cape juga ya ribut sama gue tadi, yaudah gapapa istirahat ya Dry," ucap Algi dengan mengelus puncak kepala Nasya dengan lembut.

"Audry, Algi pulang yaa, nice dream Dry," ucap Algi meninggalkan Nasya yang sedang tidur di kamarnya.

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

Algi kini sedang menikmati hembusan angin malam di balkon kamarnya. Setelah pulang Algi membersihkan dirinya dan memilih bersantai di sini. Sedari tadi handphone Algi terus saja berbunyi namun Algi tak menghiraukannya. Ia justru asik sendiri dengan pikirannya.

Algi mengingat wajah Nasya saat tertidur seperti tadi. Cantik, itulah kesan yang diberikan oleh perasaan Algi. Algi mengingat betapa lucunya Nasya waktu Nasya sedang marah padanya, mukanya pasti memerah seperti habis ditaboki. Lagi-lagi senyum Algi mengembang, Algi tampak senang dengan pikirannya.

Namun ketukan pintu kamar Algi pun membuat ia tersadar dari lamunanya. Ya, Surti ia adalah pembantu di rumah Algi, Bi Surti telah bekerja sejak Algi masih kecil, Surti juga lah yg merawat Algi ketika orang tuanya pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Jadi tak heran jika Algi dekat sekali dengan Bi Surti bahkan lebih dekat dari pada ke Mamanya sendiri.

"Kenapa Bi?" Tanya Algi pada wanita paruh baya itu di depan kamarnya.

"Ini Den, Bibi bawain teh anget buat Den Algi siapa tau Den Algi mau nyantai-nyantai ganteng," ucap Bi Surti dengan senyum di wajahnya.

"Makasih ya Bi saya mah dari dulu juga ganteng," jawab Algi dengan Alis yang di taik-turunkan.

"Iya Den, Bibi kebawah dulu ya", ucap Bi Surti dan dijawab dengan anggukan dari Algi.

Algi pun meraih ponselnya, terdapat banyak pesan chat entah itu dari fans-fans nya atau grup yang ada di sosial media nya. Algi pun menekan salah satu notifikasi dari grup jeblabla, ya grup terlaknat baginya. Grup yang beranggotakan Algi, Agil, Ezra, dan Vino. Grup yang selalu membahas hal-hal tak penting yang kadang membuatnya geram sendiri.

Laknat 1(Agil) : woy!! para manusia bar-bar gue ada hot news nihhh, pada mau tau ga?

Laknat 2( Ezra): apaan? kalo sampe gapenting gua bakal obral mulut lo ya Gil!

Laknat 1(Agil): harga mie yamin dikantin turun bosQ katanya lagi ada promo semesteran gtu. Bahagia syekalehhh aku niii🎉🎉🎉🎉

Laknat 3(Vino): Gapenting bgt nyet asli.

Laknat 2(Ezra): Ya Tuhan ampuni dosa Agil yaa, Agil emang suka nambahin dosa kita dengan hal hal gapentingnya dia Ya Tuhan.

Laknat 1(Agil): aminnnn🙏 Makasih ya Ezra buat  doanyaa Babang Agil jadi makin sayang ama ade Ezra😘😚

Laknat 2(Ezra): menjyjykan.

Laknat 3(Vino): Giiii!!!!! ALGIIIII WOY ! TEMEN LO MAHO NI !

Laknat 1(Agil): Bgst lo Vin masih normal gue!

Laknat 2(Ezra): apaan nyet gue disini jadi korban yaa kenapa jadi gua ikut teraniaya?!

Algiansysptra: bacod sekali kalian.

Laknat 1(Agil): ko pake d Gi?

Laknat 3(Vino): 2

Laknat 2(Ezra):3

Algiansysptra: biar qalqalah nya jelas.

Laknat 1(Algi): Tolol nyet.

Laknat 2(Ezra):krik krik

Laknat 3(Vino): ha ha ha ha.

Setelah membalas pesan dari grup terlaknatnya, Algi pun memilih untuk tidur karna besok adalah hari Senin yang artinya Algi harus pergi ke sekolah esok hari. Tanpa menghiraukan bunyi notifikasi handphone yang terus saja berbunyi Algi pun mulai mencoba memasuki alam mimpi terindah nya.

AlginasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang