bab 10

219 9 0
                                    

Sudah hampir 30 menit berlalu, tak terasa canda tawa mereka bersatu, ditambah lagi dengan kedatangan Bella di tengah-tengah mereka. Sampai mereka tak menyadari bahwa sedari tadi ada sosok laki-laki yang menatap tak suka dari kejauhan terutama kepada Algi.

"Gue bakal bales semuanya Gii."

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

Sesampainya di depan pagar rumah Nasya, Nasya pun menuruni mobil, lalu berjalan menuju rumahnya tanpa memedulikan Algi yang menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"WOY DRY!" teriak Algi.

"Paan?" Balas Nasya ketus.

"Gak nyadar diri banget anjir. Udah gue temenin jalan, gue bayarin makan dengan porsi yang segaban, gue anterin pulang, dan sekarang gue lo tinggalin gitu aja?!" ucap Algi mendumel.

"Oiya lupa. Thanks ya Gi. Balik gih, nanti keburu malem. Hati-hati ya," balas Nasya. Kemudian gadis itu masuk ke dalam rumah, meninggalkan Algi yang masih berdiri di samping mobilnya.

"Huh, dasar bidadari tak berhati!" Gumam Algi pelan. Setelahnya laki-laki itu masuk kembali ke mobilnya, melajukan kendaraannya meninggalkan rumah milik Nasya.

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

Algi melempar handuknya asal ke kasur di kamarnya. Tubuhnya jauh lebih segar setelah tubuhnya terguyur air, berbeda dengan hatinya yang masih gelisah.

Ia membuka pintu kamarnya menuju balkon, berdiri di balkon, menikmati hembusan angin yang perlahan mengeringkan rambutnya yang basah.

Ada hal yang sebelumnya tak pernah ia fikirkan secara detail, tentang perasaannya yang mulai berbeda dengan Nasya, sahabatnya.

Ingin kali ia membuka segala yang simpan tentang perasaannya. Algi ingin Nasya tau bagaimana perasaannya pada perempuan itu, tapi ia takut, takut segalanya berubah karna perasaannya. Algi takut persahabatannya hancur karna perasaannya. Ia takut Nasya tidak menerima perasaannya.

Algi selalau berharap jika nantinya semuanya dapat terselesaikan dengan baik.

Drt.. Drt..
Dering handphone Algi berdering,menandakan bahwa ada pesan masuk untuknya Algi mengambil handphone tersebut dan membuka pesan itu.

(Nomor Tidak Dikenal)
Gue bakal bales semuanya Gi! Selamat bermain.

Sekiranya seperti itu isi pesan yang dikirim oleh sang pengirim misterius. Pesan yang membuat Algi bertanya tanya siapa orang ini? Apa maksud dari pesan ini? Dan banyak pertanyaan lainnya.

Algi berusaha untuk tak menggubris pesan dari sang pengirim misterius tersebut. Algi membuka grup jeblabla betapa terkejutnya Algi saat mengetahui notifikasi grup itu telah mencapai 999+ padahal belum ada 2 jam ia tak membuka grup itu.

Algiansysptra: pada gacor bgt sialan,baru gue tinggal sebentar udah rame aja ni grup kaya pasar malem ITC.

Laknat 2(Ezra): lu nya aja nyet so ganteng kaga nongol-nongol udah tau temen-temen lu ini gabut nya setengah mampus.

Algiansysptra: Babang Algi memang ganteng😎

Laknat 3(vino): Najis!Pede gila lu njeng. Kan gue udah bilang kalo makan baso kunyah jangan langsung telen gini kan ni jadinya.

Algiansysptra: ohhhhhh jadi gtu iya? Sip sip besok lu pada jajan baso budeh inem bayar masing-masing! Gue ogah jajanin lo pada karna lo udah ngehujat gue!

Laknat 1(Agil): Mampus! Mampus! Lagian ngehujat bapak bos si lu pada,untung gue gaikutan jadi gue tetep dibayarin yakan Gi?

Algiansysptra: Ga! Semuanya bayar sendiri!

Laknat 1(Agil): Yah,yah masa gtu dah dede kan gaikut ngejuhat lu pak bos ko dede kena juga si

Laknat 2(Ezra): Mampus!

Laknat 3(Vino): Pen ngakak aja rasanya😂

Algiansysptra: Bodoamat ceritanya babang Algi ngambek!

Laknat 2(Ezra): Lah orang ambekan bgt udah kaya janda heran amat gue.

Laknat 3(Vino): Janda depan komplek rumah gue aja gada yang ambekan.

Algiansysptra: Bukan gue yang kaya janda tapi janda yang kaya gue!

Laknat 2(Ezra): Apa beda nya ya? Kayanya sama aja.

Laknat 3(Vino): Lagian ngomong sama Algi,kita kan kalo ngomong sama Algi kita yang bego jadinya.

Laknat 1(Agil): Ku ingin marah
melampiaskan,tapi ku hanyalah sendiri di sini. Ingin ku tunjukan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku KECEWA.

Laknat 2(Ezra): Astatang Gi, lu liat dong segitunya temen lu frustasi karna ga lu traktir,emng lu tega?

Laknat 3(Vino): kasianan dah mana masi muda ckck.

Laknat 1(Agil): gue nyanyi itu bego lagunya BCL- kecewa

Algiansysptra: -_-

Algi mematikan layar handphone nya lalu meletakannya di Nakas samping tempat tidur. Tak peduli seramai apa grup laknat itu lagi. Mata Algi terasa berat, Algi memilih untuk beristirahat lebih cepat malam ini.



AlginasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang