Fradara|7|

86 18 5
                                    

WARNING⚠ BANYAK TYPO⚠

***
'Bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya, namun dia yg mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya dan tetap bersyukur.'

***

Suara riuh tepuk tangan beserta siulan menggoda memenuhi lapangan tempatnya berdiri. Banyak juga yang mengeluh karena sang pujaan hati sudah memiliki kekasih.

Dara masih tidak percaya ini, ia bimbang, apakah harus tetap berusaha atau menyerah.

Apabila ia tetap memilih untuk berjuang, bagaimana nanti jika ia disebut pelakor, uhhh itu sangat menjijikan. Tapi, kalau menyerah, ahh itu sangat tidak mungkin. Dara tidak mungkin menyerah begitu saja.

Ini sangat membingungkan.

Jreng...

Disana, ditengah lapangan, Rain mulai memetik gitar yang ada dipangkuannya dengan tatapan hangat yang ditunjukan pada Ashilla. kakaknya. Huft, ia sangat ingin berada ditempat Ashilla sekarang.

Look into my eyes - you will see
What you mean to me

Search your heart - search your soul
And when you find me there you'll search no more

Don't tell me it's not worth tryin' for
You can't tell me it's not worth dyin' for
You know it's true
Everything I do - I do it for you

Look into my heart - you will find
There's nothin' there to hide

Take me as I am - take my life
I would give it all I would sacrifice

Don't tell me it's not worth fightin' for
I can't help it there's nothin' I want morev Ya know it's true

Everything I do - I do it for you

There's no love - like your love
And no other - could give more love

There's nowhere - unless you're there
All the time - all the way

Don't tell me it's not worth tryin' for
I can't help it there's nothin' I want more
I would fight for you - I'd lie for you
Walk the wire for you - Ya I'd die for you

Ya know it's true
Everything I do - I do it for you

Lagu milik Brian Adams mengalun dengan indah nya menjadi pelengkap suasana.

Dara tidak sanggup mendengar ataupun melihat lebih jauh lagi apa yang dilakukan Rain. Air matanya turun begitu saja. Dengan cepat ia menghapus jejaknya, kemudian berlari tanpa menghiraukan suara bising oleh tepuk tangan dan semacamnya.

"Sialan, air matanya gak mau berhenti." Dara menggerutu sepanjang koridor sambil menghapus kasar air matanya.

Sepi, hanya ada beberapa orang saja yang berada di koridor. Mungkin hampir semuanya berada dilapang- huft, mengingat itu kembali membuat hatinya hancur berkeping keping.

Harusnya ia turut senang untuk kakaknya. Ha kakaknya. Dara tersenyum kecut.

Mengapa hidupnya pedih sekali, apa untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan sesulit ini?

"Sabar sabar, lo kuat Dara, lo bukan cewe alay yang nangis sampai berhari-hari karena gebetan nya ditikung sodara nya sendiri. Ini cobaan, sabar. Masih jadi pacar ini kok, belum jadi suami istri. Berarti ada peluang kan buat lo." Dara terus mengoceh tanpa peduli dengan orang-orang yang melihat nya aneh.

"Bagaimanapun caranya lo harus-"

Bruk..

"Aduh... Maaf maaf, maaf yah" Dara meringis sambil meminta maaf. Kemudian berdiri setelah mengusap pantat nya yang mencium lantai koridor dengan keras. Ia curiga mungkin pantat nya patah. ck, gila.

"Iya, gue jug- loh, Dara?" cowo yang Dara tabrak tadi sepertinya mengenali Dara. Kemudian Dara menengok kearah suara yang tidak asing baginya.

Matanya membulat setelah mengetahui pemilik suara bariton yang terdengar merdu didengar.

"Farrel?!"

***

Jangan lupa tekan⭐ buat penyemangat cherry okeyy

Cherry selalu menunggu🍒

Hari terakhir puasa guyssss, Fighting!!!!

Dikit? Emang, idenya pada lari entah kemana.
Hehe, garing-_

Next chapter, wait.

14 Juni 2018

FradaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang