-Jika aku berarti bagimu, maka jagalah perasaan ku ini. Namun jika aku bukan apa² bagimu, terserah apa maumu.-
Siders bisulan ^_
~•~
Satu minggu telah berlalu, semenjak kejadian di hari yang membuat hati Dara sakit. Semakin suram juga kehidupan yang Dara alami, rasanya ia ingin pergi saja menyusul bundanya yang memperhatikan dirinya di atas sana.
Berkali kali Dara melakukan percobaan bunuh diri, tapi ia urungkan niatnya itu saat mengingat nasehat bundanya bahwa dengan bunuh diri masalah tidak akan selesai, tapi akan semakin keruh.
Hari ini adalah weekend, Dara sedang bersiap-siap merapihkan pakaiannya. Dara menggunakan celana jeans warna hitam dengan kaos hitam polos dibalut kemeja kotak-kotak dengan lengan panjang digulung sampai siku dan juga sepatu nike hitam. Dark. Yah penampilan Dara tekesan seperti dark bukan?
Dara mengambil permen karet rasa strawberry nya dari dalam saku, kemudian membuka bungkusnya dan memasukan permen karet nya itu kedalam mulut.
Mengambil handphone kesayangannya dan melenggang pergi keluar dari kamarnya.
Sepi. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan rumah dengan dekorasi sederhana namun nampak elegan ini.
Dara melangkahkan kakinya turun melalui tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua. Sama, masih sepi. Hanya terdengar suara air mancur dari halaman depan. Mungkin keluarganya sedang menikmati weekend bersama sama, tanpa Dara pastinya.
Menghela nafas, Dara melanjutkan langkahnya kearah pintu utama. Kejadian ini bukan pertama kalinya bagi Dara, ia sudah terbiasa ditinggalkan saat weekend oleh keluarganya, namun apa pedulinya, toh Dara juga sibuk dengan pekerjaannya.
Dara mengeluarkan headset dari dalam saku kemejanya, kemudian memakaikan nya di telinga, memutarkan lagu kesukaanya.
Menyetop angkot yang ada di perempatan jalan, kemudian menaiki angkot tersebut. Dara menikmati pemandang gedung gedung tinggi yang menjulang, kendaraan saling berlalu lalang dengan ditemani cuaca yang hangat.
Tak lama kemudian, angkot tersebut berhenti di tempat tujuan Dara. melangkahkan kaki nya kedalam cafe yang bernama 'sol de lluvia', cafe yang selama ini merupakan tempat Dara bergantung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski penghasilannya tidak seberapa, tapi Dara sangat bersyukur.
"Hola, Buenos dias (selamat pagi)" sapa Dara ketika dirinya memasuki cafe yang masih sepi tersebut.
"Hola Dara, cómo estás (bagaimana kabarmu)?" salah satu pegawai pria disana menjawab dengan senyum tulus tersungging di bibirnya yang tebal dengan warna merah alami.
" Lo estoy haciendo bastante bien (kabarku cukup baik)" balas Dara dengan ramah.
Pria itu, Alano Alberto, sesuai dengan namanya, ia tampan, sangat tampan. ia adalah anak dari pemilik cafe, Cris Alberto.
Untuk apa anak dari pemilik cafe menjadi salah satu pegawai disana? Jawabannya, karena memang Alano memiliki hati yang baik bak dewa, ia dengan senang hati membantu ayahnya bekerja, dan juga agar menjadi lebih dekat dengan sang pujaan hatinya.Dara. Yah, Alano menyukai Dara pada saat ia menjadi salah satu pegawai di cafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fradara
Teen FictionDara sayang sama Rain, tapi Rain gak pernah sadar. Dara cinta sama Rain, tapi Rain tetap acuh. Dara tulus sama Rain, tapi Rain gak pernah percaya. Dara suka sama Rain, dari dulu. Tapi Rain suka sama kakaknya. Bagi Dara, Rain itu harapannya untuk be...