Fradara|8|

43 13 1
                                    

WARNING⚠ banyak typo gaiss⚠

*•*

' Kekecewaan adalah cara Tuhan tuk mengatakan. Bersabarlah, Aku punya sesuatu yg lebih baik untukmu.'

*•*

Disinilah Dara berada, kantin yang ramai dikarenakan tidak ada kegiatan belajar mengajar yang disebabkan adanya rapat dadakan para guru.

Dara tidak sendiri, ia bersama dengan teman masa masa kecilnya. Yup, cowo bernama Farrel itu adalah teman nya. Atau mungkin bisa disebut sahabatnya.

"Kok lo ada di sini sih? Lo murid baru? Kok lo gak bilang ke gue sih? Lo juga gak pernah hubungin gue semenjak lo pindah. Lo gak mau temenan sama gue lagi? Iya? Lo benci sama gue? Lo gak-" pertanyaan beruntun Dara terpotong di kala jari telunjuk milik Farrel berada tepat didepan bibirnya.

"Sssttt... Lo kenapa nangis tadi?" Bukannya menjawab pertanyaan beruntun yang di lontarkan Dara, Tapi Farrel malah menjawab dengan pertanyaan.

"G-gue gak nangis elah, ngaco lo. Salah liat kali." Dara menjawab dengan tergugu sambil memalingkan wajah nya ke arah lain.

"Bohong. Gue itu sahabat lo yang paling tau lo luar dalam. Bahkan gue juga tau warna daleman favorit lo." Dara yang sempat tergugup kini wajahnya terlihat sedatar triplek.

"Sialan lo! Dasar cabul! Dari dulu yang ada di otak lo cuman selangkangan sama.. Arghh apalah itu pokoknya. Menjijikan. "Semburan kekesalan Dara ia tumpahkan dalam umpatan yang terdengar pelan namun masih dapat didengar oleh Farrel

Sedangkan yang di umpati hanya terkekeh geli dengan tampang watados polos-polos najong.

Sambil geleng-geleng kepala, Farrel berucap dengan nada tak merasa bersalah sedikit pun

"Simpan umpatan pedas mu itu cantik. Bukankah aku memang benar? Kau lebih suka menggunakan daleman warna hit-" Farrel tidak dapat menyelesaikan ucapannya karena mulutnya dibekap dengan kencang oleh Dara

"Shh... Diamlah br*ngs*k. Jangan mengatakan hal-hal yang tak senonoh lagi didepan umum. Mengerti hm?" Desis Dara dengan nada rendah. Seolah-olah aura hitam menguar dari diri Dara.

"Heem.. " dibalas dengan anggukan patuh dari Farrel.

"Fyuhhh... Untung aja gue ngga' kehabisan napas, kalau gue kehabisan napas, nanti gue mati, kalau gue mati nanti populasi cogan yang perfect punah."cerocos Farrel dengan nada yang dibanggakan bangga kan.

TBC.

Wattpad kesayangan pada akhirnya aku instal again.wkwk

Belum di edit. Bomatzzz yah😚 naks gauls

FradaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang