part 1

11.6K 260 2
                                    

Kring... Kring... Kring...

Seorang gadis cantik mulai terusik dari mimpi Indah nya, karna suara jam weker yang terus berbunyi tanpa henti.

Dengan malas gadis itu mulai membuka mata, menduduk kan diri nya untuk menstabilkan pikiran nya setelah baru saja terbangun dari mimpi Indah nya. Setelah beberapa menit iya turun dari kasur nya yang empuk, berjalan menuju lemari pakaian menggambil seragam sekolah nya, lalu berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar nya.

Perkenalkan nama gadis itu adalah Adinda fanesa , gadis cantik yang memiliki bola mata hitam yang Indah, dengan tubuh yang sedikit lebih tinggi dari kebanyakan cewek seusia nya, rambut yang tidak terlalu panjang, dan ada pemanis di dagu kanan nya tahi lalat kecil yang menambah kesan manis di wajah nya.

Dinda adalah anak kedua dari keluarga aryo (papa Dinda),dan santi (mama Dinda). Dan Dinda memiliki satu abang laki-laki yang tampan, dengan tumbuh tegap dan tinggi, memiliki bola mata hitam dengan tatapan yang tajam dan juga berkharisma.

Sudah beberapa tahun ini orang tua Dinda berada di luar ngeri dan kakak nya, menuntut ilmu di bangku perkuliahan di salah satu universitas yang ada di jakarta.

Di rumah yang cukup luas ini hanya lah di tinggali oleh Dinda dan para pekerja di rumah ini.

Sepi? Tentu saja sepi setiap hari hanya ada kesunyian, pembantu yang sibuk dengan pekerjaan nya, begitupula dengan supir dan satpam yang sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.

Di setiap hari nya Dinda sangat merindukan kehangatan sebuah keluarga, sudah berkali-kali Dinda membujuk orang tua nya untuk kembali ke Indonesia tapi lagi-lagi alasan yang sama selalu di berikan orang tua nya, dengan alasan papa sama mama kerja di sini, untuk menghidupi kamu. Dinda hanya perlu keluarga yang utuh berada dalam rumah ini, ia tidak membutuhkan uang itu. Tapi apa boleh buat Dinda tidak bisa memaksa kedua orang tua nya.

Back to realita

Setelah 20 menit berada dalam kamar mandi, Dinda keluar dengan wajah yang lebih segar, ia berjalan kemeja rias untuk mempoles bedak tipis di wajah nya, dan memoles lipgloss pink ke bibir nya. Setelah memakai sepatu, iya bergegas keluar kamar dan turun berjalan menuju garansi mobil, hari ini dia tidak berniat untuk sarapan jadi Dinda memutuskan untuk langsung berangkat ke sekolah saja.

Setelah masuk ke dalam mobil Dinda segera menjalan kan mobil nya menuju sekolah.

Sebenar nya Dinda belum boleh mengendarai mobil sendiri, mengingat ia belum cukup umur untuk mendapatkan sim, tapi ia tetap tidak mau menggunakan supir yang ada di rumah nya.

------------------------------------------------------------

Di tengah jalan Dinda tiba-tiba melihat banyak sekali kendaraan yang berhenti dengan ada beberapa polisi, seperti nya itu razia. Dinda segera meminggirkan mobil nya di tepi jalan, ia paling malas berurusan dengan polisi, lagipula kan Dinda belum memiliki sim.

Dinda melihat jam di tangan nya. " 10 menit lagi bel sekolah kan bunyi, bisa telat ni kalau lama-lama di sini" kata nya dalam hati.

Dinda bergegas ingin memutar arah, saat akan memutar setir nya tiba-tiba ada seorang polisi berada di depan mobil nya, niat Dinda untuk memutar arah gagal gara-gara polisi tersebut. Lalu polisi itu berjalan ke kaca jendela mobil sebelah kanan Dinda

"Ah sial pagi-pagi udah kena apes, coba aja tadi gak berhenti, dan langsung putar arah" pikir Dinda sambil meruntuki diri nya sendiri.

Tok... Tok... Tok...

Polisi tadi mengetok kaca mobil Dinda.

"Permisi bisa anda turunkan kaca mobil anda, dan perlihat kan surat-surat anda" kata polisi itu.

my police husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang