part 21

2.6K 113 3
                                    

"Kak, nanti berhenti di tukang martabak yang di depan kompleks ya"

"Kamu masi laper? "

"Ha... Udah kenyang kok kak, kan tadi baru makan"

"Terus kok mau beli martabak lagi"

"Oh itu buat bang fazar, tadi dia nitip"

"Oh"

"Din, lain kali mau kan kalok jalan bareng kakak lagi? "

Dinda tersenyum, dan sekarang menghadap Kevin sambil mengangguk. Begitu juga kevin yang sedang melihat ke arah Dinda.

Kevin memberhentikan mobil nya tidak jauh dari grobak penjual martabak.

"Kakak mau martabak? "

"Enggak, kakak udah kenyang buat fazar aja"

"Mas martabak coklat nya, dua ya"

"Iya mbak"

"Kak, duduk di sana dulu yuk" kata Dinda sambil menunjuk ke salah satu kursi yang memang di sediakan si penjual martabak.

Kevin pun mengangguk lalu, mereka berdua berjalan ke arah kursi tersebut.

"Kak, tadi kan kakak bilang mau ngajak aku jalan lagi. Gimana kalau minggu pagi kita jogging, kakak lagi gak tugas kan? "

"Yaudah, boleh tu.. Kakak juga udah lama enggak olahraga, tenang aja kakak minggu ini lagi gak tugas"

"Yaudah, jam 6 ya kak"

"Yaudah nanti kakak jemput kamu, kita ke taman kompleks kan? "

"Loh...  Gak usah di jemput kak, kan nanti juga lewat depan rumah kakak"

"Gakpapa, lagian mana ada si cewek jemput cowok, yang ada cowok jemput cewek"

"Ya gakpapa sekali-kali buat yang beda dari yang lain"

"Gak usah buat yang beda,  Gakpapa kamu kakak jemput aja, ya"

"Yaudah, deh kalok kakak maksa. ingat jam 6 ya kak, harus on time"

"Iya.. "

"Neng, ini martabak nya"

"Ini uang nya mas" belum sempat Dinda memberikan uang nya, kevin terlebih dahulu memberikan uang nya.

"Ini, mas kembalian nya ambil aja"

"Loh, kak. Kok kakak yang bayar"

"Suut...  Udah diem, ayo kita pulang"
Kevin pun menarik pergelangan tangan Dinda. Lalu dia membuka kan pintu mobil untuk Dinda setelah itu pun ia ikut masuk ke dalam mobil dan menjalan kan mobil nya menuju rumah Dinda.

"Makasi ya kak, udah ajak aku nonton"

Pergelangan tangan Dinda di tahan saat hendak membuka pintu mobil.

"Kakak bukain pintu nya, kamu tunggu di sini. Kakak antar juga sampai dalam"

"Gak usah kak "

Omongan Dinda langsung di potong oleh kevin.

"Kakak kan tadi bawa kamu pergi jemput nya di dalam. Gak sopan kalok kakak pulang gitu aja"

"Yaudah iya kak"

Setelah itu kevin langsung keluar dari mobil, dan membuka kan pintu untuk Dinda.

Mereka berjalan, menuju pintu utama. Tapi belum sempat Dinda membuka pintu, pintu itu sudah terlebih dahulu terbuka. Menampilkan sosok fazar dengan wajah yang datar.

"Maaf ya, zar gue bawa adik lo, kemaleman"

"Yaudah..  Yang penting adik gue pulang selamat, yaudah sana din masuk, udah hampir jam sebelas kamu tidur sana"

"Iya bang, kak Dinda kedalam ya"

"Iya, din makasih ya mau nemenin kakak nonton"

Dinda hanya menangguk dan tersenyum, lalu melangkah masuk ke dalam. Tapi belum sempat ia melangkah lebih jauh fazar kembali memanggil nya.

"Eh, dek sini martabak nya"

"Oiya..  Yaudah aku taruh di meja ruang tamu"

"Iya"

"Yaudah, zar, gue pamit pulang ya, makasi udah kasi gue izin bawak adik lo jalan"

"Iya"

Setelah itu fazar pun masuk ke dalam. Fazar melangkahkan kakinya ke dalam kamar Dinda. Ia melihat Dinda masi belum tertidur, kini Dinda sedang duduk ditepian ranjang, dan mengarahkan pandangan nya ke arah kaki nya.

"Din"

Dinda mengarah pandangan nya ke arah fazar yang kini berjalan ke arah nya. Dan duduk di samping nya.

"Kamu kenapa belum tidur? " kini tangan fazar mengelus-elus kepala Dinda.

"Gak bisa tidur bang, rasa nya aku lagi ngerasain perasaan aneh"

"Perasaan aneh? "

"Iya..  Gak tau kenapa setiap aku ketemu sama kak kevin, detak jantung aku gak karuan. Aku takut ada masalah sama jantung aku. Terus rasa nya aku nyaman kalok lagi ada di dekat kak kevin. Sebenarnya aku kenapa ya bang?"

Fazar hanya menyunggingkan senyum.

"Ternyata adik, abang yang cantik ini lagi jatuh Cinta" fazar mencubit gemas pipi Dinda.

"Jatuh Cinta? Tapi kok jantung aku detak nya gak karuan, aku takut, besok temeni aku ke dokter ya bang"

"Iya kamu lagi jatuh Cinta, ngapain ke dokter, jantung kamu gakpapa, itu hal wajar kalok lagi jatuh Cinta"

"Oiya, kamu belum cerita, gimana kamu bisa kenal kevin? "

Kemudian Dinda menceritakan awal pertemuan nya dengan kevin.menceritakan Semuanya bahkan bagaimana kevin menolong nya saat Dinda di ganggu preman.

Assalamualaikum
Makasi yang udah Setia menunggu.
Makasi yang udah kasi Bintang.

Maaf kalok ada typo

Sab-5-januari-2019

my police husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang