part 7

4K 128 9
                                    

"Kamu jangan bawa mobil"

"Tapi juga biasa aku bawa mobil sendiri"

"Mulai sekarang kamu gak boleh bawa mobil sendiri lagi"

"Apaan si kakak, itu kan mobil aku" kata Riko sedikit kesal.

"Kamu belum cukup umur, kamu belum punya sim jadi gak boleh bawa mobil sendiri"

"Yaelah berapa bulan lagi juga aku pas 17 tahun, gakpapa kali kak kan tinggal berapa bulan lagi"

"Gak, kalok mau bawa mobil tunggu kamu 17 dan setelah kamu ada sim"

"Tapi kak" sebelum Riko selesai ngomong Kevin langsung memotong nya.

"Gak ada bantahan Riko" kata Kevin dengan nada tanpa bantahan.

Riko yang tau kakak nya yang tidak bisa di bantah, ia berlari menghampiri mama nya yang sedang memasak di dapur.

"Ma aku naik mobil ya" kata Riko dengan manja sambil memeluk pinggang mama nya.

"Gak ma dia belum ada sim" kata Kevin sambil mendarat kan bokong nya di kursi meja makan. Ya dapur dengan ruang makan memang menjadi satu.

"Tapi kan ma aku juga berapa bulan lagi 17"

"Yaudah berapa bulan lagi kamu naik mobil nya kok payah" kata kevin

"Apaan si kak aku gak ngomong sama kakak, ya ma boleh ya ma"

"Udah turuti aja apa kata kakak kamu" kata mama nya Kevin dan Riko.

"Terus kalok aku gak naik mobil aku naik apa? "

"Nanti aku antar" kata Kevin.

"Dari tadi jawab mulu aku kan gak ngomong sama kakak, lagian aku gak mau di antar kakak" kata riko dengan sewot.

"Yaudah di antar kakak kamu aja, nanti pulang nya di jemput supir" kata mama.

Kevin tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi Riko yang kesal terhadap nya. Riko yang melihat ekspresi kakak nya semangkin jengkel.

"Ck, macem anak tk aja di antar jemput"

"Emang kamu masi di bawa umur, hahaha" kata kevin sambil tertawa.

"Apa si ketawa-ketawa,kakak gilak ya" kata Riko dengan ekspresi kesal, lalu Riko berjalan dan duduk di salah satu kursi di meja makan.

"Udah-udah jangan berantem, ini makan sarapan nya" kata mama sambil membawa satu mangkok sedang berisi nasi goreng, mama meletakkan nya di atas meja makan.

Tanpa banyak bicara kevin dan Riko, langsung mengambil nasi goreng buatan mama nya.

"Papa mana ma? " tanya Riko.

"Papa kamu udah berangkat dari subuh"

"Tumben pagi bener" kata kevin.

"Iya papa kamu hari ini mau ke Surabaya jadi harus siap kan dokumen-dokumen yang harus di bawa"

"Oh" kata Kevin dan Riko berbarengan.

Setelah percakapan itu mereka hening, dan pokus pada sarapan nya.

"Udah selesai kan makan nya ayuk aku antar" kata Kevin sambil mengelap bibir nya dengan tissue.

"Udah" kata Riko dengan ekspresi kesal.

"Yaudah ma kami berangkat ya" kata Kevin sambil menyalami tangan mama, dan begitu juga dengan Riko.

"Yaudah hati-hati ya anak-anak mama yang ganteng "

"Iya ma" kata Kevin yang berjalan lebih dulu keluar dari rumah.

Lain hal nya dengan Riko yang kembali mencoba membujuk mama nya.

"Ma, aku naik mobil sendiri ya"

"Kamu di antar kakak aja"

"Tapi kan ma, aku bukan anak Tk lagi, masak di antar" kata Riko dengan manja.

"Hahahha.. Kamu lucu kalok lagi ada mau nya gini"kata mama sambil mencubit pipi Riko dengan gemas.

Tin.. Tin.. Tin...

"Woi dek, cepet nanti kamu telat" teriak Kevin dari luar dengan terus memencet klakson mobil nya.

"Ck dasar, selalu aja gagalin bujukkan aku" kata Riko dengan kesal.

"Hahaha... Yaudah sana ntar kamu telat" kata mama.

"Iya ma"

Riko mengambil tas nya yg ada di atas meja makan, lalu berjalan keluar dengan terus mengupat kakak nya dalam hati. Riko sangat kesal dengan Kevin karna Kevin ia tidak boleh naik mobil sendiri, padahal kan itu mobil nya.

Riko bejalan ke mobil Kevin, ia membuka pintu mobil yang belakang lalu duduk dan menutup pintu mobil dengan keras.

Tapi Kevin tidak juga menjalan kan mobil nya.

"Tadi suruh aku cepat, sekarang gak jalan-jalan gimana si kakak"

"Heh, bocah kamu kira kakak kamu yang ganteng ini supir, enak aja kamu duduk di belakang, sini duduk di depan"

"Ck gitu aja jadi masalah" kata Riko lalu ia keluar dan duduk dikursi depan.

"Ya iya lah saya kan bukan supir kamu, dasar bocah"

"Dasar tua"

"Enak aja aku masi muda"

"Ya aku juga bukan bocah"

"Lah kamu kan emang bocah"

"Udah mending kakak cepet buruan nyalain mobil nya, terus cepet jalan, nanti aku telat"

Kevin pun menuruti adik nya, karna jika terus berdebat mereka akan telat.

Tidak memakan waktu lama hanya butuh 30 menit untuk sampai ke sekolah Riko.

"Udah sampek tu, udah sana turun"

"Yaudah sabar ini juga mau turun"

Kevin langsung membuka pintu mobil.

"Heh bocah dasar gak sopan, salam dulu"

"Sorry lupa" kata Riko lalu menyalam tangan kakak nya.
Setelah salam ia langsung keluar dari mobil.

"Masi muda tapi udah pikin"

Saat Kevin ingin menjalan kan mobil nya, tiba-tiba niat nya terhenti, karna ia melihat seseorang, yang selalu membuat jantung nya berdetak lebih kencang saat mereka bertemu.

Lagi dan lagi jantung nya kembali berdetak dengan kencang, Kevin memegang dada nya, ia terus mengamati gadis itu hingga masuk ke halaman sekolah sampai tidak terlihat.

"Ternyata Dinda satu sekolah dengan Riko, dan kenapa jantung aku selalu seperti ini jika sedikit saja menyangkut gadis itu"

"Ah sudah lah mending aku langsung ke kantor aja, dari pada lama-lama di sini jantung aku copot" tambah kevin.

Kevin segera menjalan kan mobil nya meninggal kan sekolah itu dan menuju kantor nya.

Hai...
Makasi yang udah mau baca, jangan lupa kasi suara ya.

Dan aku mau ngasi tau nanti ada satu part yang isi nya cuma foto para pemain.

Oke makasi.

Sen-25-juni-2018

my police husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang