part 20

3.3K 113 0
                                    

Aaaaaaaa...

Tanpa sadar Dinda berteriak cukup kencang, saat adegan hantu yang tiba-tiba muncul. Untung saja bukan hanya Dinda yang berteriak tetapi banyak penonton yang juga ikut berteriak dan hampir semua yang berteriak adalah cewek.

Sedari tadi Kevin memang menghadap depan, tetapi dari sudut ekor mata nya ia terus memperhatikan Dinda. Hanya sesekali ia menatap layar yang ada di depan, Itu pun di lakukan nya saat Dinda menampilkan ekspresi ketakutan, kevin penasaran dengan adegan apa yang membuat Dinda ketakutan.

Dari tadi Dinda terus saja menampilkan ekspresi yang berbeda-beda. Saat takut Dinda pasti menutup kedua mata nya dengan tangan. Sangat lucu menurut Kevin, apa lagi saat menampilkan ekspresi ketakutan yang sedikit berlebihan.

Sekarang tanpa sadar Dinda tiba-tiba menggenggam tangan Kevin dengan genggaman yang sedikit kencang. Sebenarnya Dinda menggenggam tangan Kevin tanpa sadar terbukti saat Dinda sekarang masi saja menatap layar yang ada di depan sana, dengan fokus.

Sekarang jantung Kevin berdetak dua kalu lebih kencang dari tadi, sekarang tatapan mata Kevin terfokus pada tangannya yang di genggam oleh Dinda. Dengan berusaha supaya tetap tenang kini Kevin kembali menghadap depan, membiarkan tangan nya tetap di genggam oleh Dinda.

Sepanjang menonton film, Dinda tetap memegang tangan Kevin. Terkadang saat Dinda ketakutan ia sedikit mengeraskan genggaman nya sambil memejamkan mata sekuat-kuat nya.

Gengaman itu tidak bertahan lama karna Dinda yang melepaskan nya,sedari tadi semua perbutan Dinda tanpa di sadari nya, karna ia terlalu fokus pada film yang di tonton nya.

Ada rasa sedikit kecewa yang kevin rasa kan, seperti tidak rela genggaman itu terlepas. Tetapi juga ada sedikit rasa lega karna jantung nya tidak berdetak sekencang tadi.

Akhir nya film telah selesai, semenjak keluar dari studio itu Dinda terus saja berbicara tanpa henti mengomentari satu per satu aktor atau adegan-adegan tadi.

Kevin yang memang tidak tau alur cerita nya karna selama menonton yang ia lihat bukan lah layar itu. Tetapi wajah Dinda yang terus ia lihat melalui sudut ekor mata nya.

Kevin binggung harus menjawab apa atas pertanyaan yang sesekali di lontarkan oleh Dinda. Kevin berusaha mengalihkan pembicaraan namun selalu saja gagal.

"Din kita makan yuk, kakak laper"

"Yaudah kak, mau makan di mana? "

Huh..
Kevin sedikit bernafas lega.Akhir nya Dinda lupa dengan semua pertanyaan yang belum di jawab oleh Kevin.

"Dinda mau nya makan apa? "

"Em...  Dinda mau makan ayam bakar"

"Yaudah tu di sana kayak nya ada, kita ke sana ya"

"Heem"

Dinda dan kevin berjalan memasuki restoran tersebut, dan menuju ke salah satu meja kosong yang ada di restoran tersebut.

"Mbak... " kata kevin sambil menangkat tangan nya untuk memanggil pelayan.

"Mau pesen apa mas?"

"Ayam bakar dua sama minum nya jus jeruk satu, kamu mau minum apa din? "

"Samain aja kayak kakak"

"Jus jeruk nya 2"

Setelah pelayan tersebut membacakan ulang pesanan nya, pelayan itu pun pergi.

Dret... Dret...

Handphone Dinda bergetar, menandakan ada telpon masuk.

"Bentar ya kak Dinda angkat ini dulu"

my police husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang