Part 2

1.1K 121 7
                                    

Yuri

"Pak Udin ayo buruan kita berangkat! Kalau telat nanti ada singa ngamuk!!!!"pekik gue sambil lari-lari nggak jelas bulak-balik dari halaman depan ke kamar karena saking paniknya gue ninggalin handphone gue. Barang yang tentu nggak bisa lepas dari genggaman tangan gue kemananpun gue pergi bahkan sampai ke toilet pun harus gue bawa tuh HP.

"Iya non, ini mobilnya udah selesai dipanasin kok."balas Pak Udin yang agak ikut panik. Pak Udin ini supir keluarga gue. Yang selalu setia nganterin gue kemanapun gue mau.

"Buruan ya, Pak. Kita ke bandara sekarang."kata gue panik sambil ngeliatin jam tangan gue berharap gue nggak telat. Tapi rasanya nggak mungkin. Jangan sebut kota ini Jakarta kalau nggak macet.

"Emangnya Den Seungri sampe jam berapa, non?"tanya Pak Udin.

"Jam 8 pesawatnya landing, Pak."jawabku. "Woy! Kalau bawa motor yang bener pake mata!!!"teriak gue pas ada motor yang nyalip gitu aja. Untungnya Pak Udin udah handal bawa mobil jadi bisa menghindari kecelakaan ini.

Sorry kalau gue suka teriak-teriak nggak jelas. Gue emang orangnya bad temper. Tempramen banget gampang meledak kalau lagi emosi. Gue orangnya blak blakan. Kalau nggak suka ya nggak suka. Gue bukan tipikal orang yang manis di depan tapi di belakang nusuk. Tapi tenang aja, gue tetep ngusahain untuk tetap berlaku manis sama semua orang.

Cuma ada dua orang di dunia ini yang bisa ngejinakin, ngeluluhin dan ngebuat gue tenang sampe-sampe sisi rude nya Yuri itu nggak keluar. Orang itu adalah Kak Seungri, kakak satu-satunya yang gue milki dan juga Yesung. Soal Yesung, gue nggak mau ngebahas terlalu dalam. Gue pengen mulai lembaran baru gue. Bukan berarti gue menghapus Yesung dari hidup gue, cuma gue pengen simpen dia di tempat yang paling dalam di hati gue tanpa harus mengakibatkan luka yang dalam pula seperti yang gue rasain sekarang.

Oh ya gue lupa ngenalin diri gue. Kenalin, gue Kara Yuryza Saputra. Anak bungsu yang sok kuat sok tegar sok mandiri sok galak kayak macan tapi cuma dihadapan kakaknya dia bisa jadi manja dan berlaga seperti kucing yang manis.

Yang spesial dari gue? Apa ya? Gue yang keras kepala sama cuek bisa kan dijadiin hal yang spesial dari gue?

Ada sebab ada akibat kan? Sifat gue ini sebenernya bukan murni dari diri gue yang sebenarnya. Gue begini karena temen-temen gue. Gue bener-bener ngerasa dikhianatin. Selama ini temen-temen gue ngedeketin gue karena gue anak tajir sama pinter. Gue yang jadi dompetnya anak sekelas dulu dan jadi contekan mereka setiap ujian. Cuma satu orang yang nggak memperlakukan gue kayak gitu. Dia Yesung. Tuh kan jadi nyambung lagi ke Yesung. Sifat gue emang berubah semenjak dia masuk dalam hidup gue. Tapi, begitu dia keluar dari hidup gue, gue kembali menjadi Yuri yang dingin, cuek, dan keras kepala. Bahkan lebih parah daripada sebelumnya.

Sesampainya gue di bandara, gue segera turun dari mobil lalu berlari masuk ke dalam bandara. Mencari LCD berwarna biru itu untuk tau apakah pesawat yang ditumpangi Kak Seungri udah landing atau belum. Dan ternyata udah. Sejam yang lalu.

Gue mengedarkan pandangan gue ke seluruh sudut terminal kedatang luar negeri ini untuk mencari sosok jangkung berkulit putih itu. Setidaknya, itu yang gue inget pas terakhir kali ketemu kakak gue hampir satu tahun yang lalu. Dan sialnya ternyata kakak gue makin ganteng. Gue bisa liat dari hidungnya yang sama persis kayak hidung gue.

"Kak Seungri!!!!!"teriak gue. Yang punya nama langsung berbalik dan terseyum pas ngeliat gue. Kak Seungri lalu berlari ke arah gue dan dia malah menjitak kepala gue. Gue kira hal pertama yang bakal dia lakuin adalah meluk gue.

"Lo kemana aja, hah? Gue udah kering nunggu disini."protesnya lalu mencubit pipi gue. "Lo gendutan ya, Yul?"ujarnya lagi dan membuatku ingin menjitak cowok dihadapan gue ini dan gue benar-benar menjitaknya.

High School ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang