📍Bar
Disini satu-satunya tempat pelarian terdekat gue.
Bar terpencil yang jarang dikenal orang orang dan terletak di hutan deket rumah keluarga gue.
Gue lagi duduk di bangku bar yang bagian tempat minumnya sambil nikmatin dentuman lagu dengan volume gak normalnya.
"na, vanilla wine yang alkohol nya 40%" pinta gue.
"lo kenape ryl? Tumben lo kesini lagi? Terakhir kan waktu si jono jono itu kata lo berubah?" tanya Rheana.
Rheana ini salah satu pelayan senior di bar ini sekaligus temen deket gue.
Bah pakaian dia mah jangan ditanya udah. Bh sama hotpants doang beneran dah.
"nih.” ana ngasih gue wine yang tadi gue pesen.
Gue tuang ke gelas kecil terus gue minum dalam sekali teguk.
Seteguk demi seteguk wine gue nikmatin sambil ngomong ngelantur.
"gue dijodohin kan ya."
"gue dijodohin sama cinta pertama gue."
"Dan dia Jeno, harusnya mah gue seneng kan?"
"harusnya gw seneng, tapi.."
"gue dijodohin sama orang yang ternyata sama sekali gak nerima gue bahkan nyiksa gw secara fisik dan mental. Lucu kan?"
"dan yang parah nya orangtuanya ngebet punya cucu"
"DAN KENAPA JENO MAU?!"
Gue mulai terisak sambil terus neguk minumannya.
"this is life ryl. Wether you like it or no, you still have to face it." ucap Rheana.
"Gue gak mau punya anak sama dia na."
"Gue gak bisa punya anak dari seorang bajingan. Gak, gue gak bisa."
"ck kalo mabok awas lo ya" ingat Rheana.
"kalo gue mabok jangan telpon Jeno ya. Dia gak akan peduli, dia juga punya ceweknya AHAHAHHAHAHAH"
"Ngenes bjir lo.." Rheana natap gue kasihan.
Gue bangun dan ngerasa kepala gw bener-bener pusing. Ini bukan kamar gue, gue yakin. Apa jangan jangan ini kamar Jeno?! Soalnya gue belom pernah ke kamar Jeno.
Tapi kalo gue liat-liat ke sekeliling..
Mampus. Apartemennya Jaemin.
Tamat riwayat gue dimarahin jaemin nanti..
Gue buka notif hp, yang penting cuman Jaemin.
Jaemin
Jaemin
| Jangan kemana-mana.
| Diem di apart.Deryl
Maaf naa :( |Jaemin
| Lain kali mabok-mabokan lagi aja.
| Dikira keren kali mabok.Deryl
Gue butuh pelarian jaem. |Read.
Gue yakin jaemin pasti marah sama gue. Gue paham dia pasti khawatir.
Kringg kringg
Kak mark?
"how's life?"
"Baik, lo kak?"
Lagi-lagi gue bohong sama Kak Mark.
"kinda"
"Hey? Ada apa?"
"Gue tau ryl. Jangan nutup-nutupin. Lo gak pinter bohong."
"T–tau apa?"
"Lo ke bar, gue tau."
"Kak—"
"—kenapa lo gak cerita ke gue?"
"Maaf kak.."
"Wish I was there. Really. Gue mampusin si Jeno."
"Kak Mark.."
"Lo kenapa nerima perjodohan itu sih??"
"Lo tau sendiri alesan gue apa kak.."
"Gue usahain bisa ketemu lo secepatnya"
"Iya, tapi janji jangan apa-apain Jeno!"
"Gak janji. Love yourself, jangan rusak."
"Iya..hiks.."
"Jangan nangis, gue mampusin beneran si Jeno nanti."
"Kak ih!"
"Serius gue."
"Jadi istri yang baik walaupun suami lo kek anjing. Selalu buat kebaikan tanpa mikir mikir. Moga aja suatu saat kebaikan lo dibales."
"Iya"
"Be happy"
"Semuanya pasti berlalu. Harus kuat ya?"
"Capek Mark.."
"Sorry, have to go. Gutbaii. I'll call u later"
"okei, gutbai.."
Bip
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 [𝐋𝐞𝐞 𝐉𝐞𝐧𝐨]
Fanfiction"𝐌𝐞𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧, 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐫𝐢𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧." #2 in shortstory (22-06-2021) #1 in bahasa (15-10-2021)