Seminggu kemudian
Gue udah di rumah. Dokter Seulgi udah bolehin gue pulang hari ini. Gue tadi beres beres rumah dulu terus sekarang lagi tiduran.
Kringg kringg
"halo?"
"Deryl, lagi apaa?"
Gak tau kenapa tiba-tiba gue kepengen nangis denger suara Kak Mark.
"lagi..tiduran kak"
"daripada lo tiduran, mendingan lo ke bandara sini jemput gw"
"HAH?! LO DISINI?!"
"iye, cepet"
"OTW"
bip
Gue secepetnya beres-beres dan langsung otw ke bandara.
📍Bandara
Perut gue mulai buncit karena ini udah masuk bulan ke-2 lebih. Bahkan udah mau masuk bulan ketiga 8 hari lagi.
"DERYYLL" dari ujung Kak Mark lari-lari nyamperin gue terus pas udah nyampe dia meluk gue erat.
"MARKEEEEUUUUU!!"
Dia lepas sambil nyengir.
"EH INI PONAKAN UNCLE?! ih lucunaaa..”
"sempak tapir, belom juga lahir babynya”
"tapi lucu loh perut nya melengkung gitu hehehe" mark elus-elus perut gue
"yayaya"
"makan dulu kuy" mark gandeng tangan gue keluar dari bandara.
📍Kafe
"lo tuh gila yaa lagi hamil bawa mobil ke bandara" - mark
"itu mah gak seberapa"
Bisa pingsan lo denger gue pendarahan bawa mobil ke rumah sakit.
"Batin lo menderita ya?” tanyanya tiba-tiba.
"ya gitulah"
"bahkan waktu pendarahan hebat aja lo ke rs sendiri bawa mobil"
Anjir kaget gue.
"lo tau?!"
"Gue gak sebodoh itu sampe lepas tanggung jawab adik gue ke orang yang gue kenal luar dalemnya."
"Dimanapun lo berada, apapun yang lo lakuin, gue tau semua.” lanjutnya.
"Jadi mulai sekarang jangan pernah tutupin apapun dari gue."
"Muka lo biasa aja keleus" percayalah muka kak mark lagi jelek banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 [𝐋𝐞𝐞 𝐉𝐞𝐧𝐨]
Fanfiction"𝐌𝐞𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧, 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐫𝐢𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧." #2 in shortstory (22-06-2021) #1 in bahasa (15-10-2021)