jinyoung menggoes sepeda nya dengan santai sambil menghampiri nancy yang masih berdiri di sebelah sepeda jeno."oi, matung nih?" tanya jinyoung.
nancy terkekeh dan tersenyum ringan melihat jinyoung yang berada di sebelahnya.
tetapi yang jadi masalah adalah nancy malah senyum terus-terusan membuat jinyoung pusing sendiri.
"ck, lo mau sampe kapan senyam-senyum ga jelas kaya gitu? ini gue udah bawa sepeda kesini terus lo diem aja?"
"eh iya iya" nancy langsung naik ke sepeda jinyoung dan lelaki itu membonceng nancy ke garis start untuk pulang.
akhirnya mood nancy naik setidaknya 40%
»» T h E s T o R y ««
setelah beradegan tidak jelas di track sepeda malam tersebut, jeno dan siyeon akhirnya pulang berjalan dengan beriringan.
masih sama, mereka tidak berbicara apa-apa karena siyeon masih memikirkan jawaban jeno tadi.
karena jeno yang tidak ingin siyeon jadi panas dingin lagi, akhirnya dengan beraninya jeno membuka pembicaraan.
"eh tadi siang gue liat somi nge rekam video haechan. lo tau haechan kenapa?"
jujur, bukannya malah senang, siyeon masih sama saja sedihnya. pasalnya kalian bisa tau sendiri apa hubungan siyeon dan haechan sekarang.
"perlu ya ngomongin haechan?" tanya siyeon pelan.
"eh? salah ya gue? maaf gue gatau." jeno jadi linglung sendiri dan memutuskan untuk diam.
sedangkan siyeon yang sehabis menghela nafasnya tersebut akhirnya merasa dia boleh mulai menceritakan kisahnya pada jeno.
orang pertama yang dia percayai dibanding sahabatnya.
"haechan sodara tiri gue"
"HAH?" mata jeno membelalak dan kaget. "maksudnya haechan sodara tiri lo? kalau gitu kenapa lo tinggal di panti asuhan?"
"oh jadi ngusir?"
"ya maksud gue kalau lo punya keluarga kenapa lo ga tinggal sama keluarga lo aja?"
"yah.. kadang semua orang punya alasan yang gak masuk akal"
kemudian mereka berdua saling berjalan lagi. siyeon pikir cerita nya tidak membuat jeno begitu kaget. mungkin masih kurang. tapi sebenarnya jeno juga kaget, hanyasaja jeno tidak ingin terlalu menyakitkan hati siyeon jika ia banyak bertanya.
tanpa berpikir panjang siyeon mulai menceritakan kisahnya.
“waktu umur 5 tahun, mama gue terjirat sama hal-hal yang ga bener dan akhirnya dia selingkuhan. kemudian orang tua gue cerai dan gue ikut papa gue, gamungkin ikut mama gue yang hidupnya udah hancur. disitu gue benci banget sama mama gue dan berniat gaakan tinggal bareng mama gue”
“..ternyata usaha papa gue disaat 3 tahun terakhir nurun dan akhirnya kita hidup susah, sampai akhirnya papa gue bunuh diri disaat gue umur 8 tahun.”
“..setelah semua itu berakhir, gue jadi tinggal sama paman gue di jakarta selama beberapa tahun ke depan dan sialnya.. paman gue meninggal juga karena kecelakaan di tempat”
“..sampai akhirnya gue gonta-ganti panti asuhan 6 kali karena banyak yang ngira gue ini anak buangan setelah mereka tau gue udah 3 kali pindah panti asuhan karena alasan tertentu. mereka main fitnah gue anak buangan, padahal mereka sendiri gatau gue bisa dipindahin panti 3 kali karena apa.”
“..terakhir gue bersyukur punya ayah angkat kayak papanya haechan, dia baik banget. tapi jangan pernah harap gue bakal nerima tinggal bareng mereka..”
“..kapanpun”
siyeon membuang deruan nafasnya sambil terus menghirup angin malam yang cukup dingin. siyeon kuat dingin karena memang moodnya sedang tidak membaik.
kini giliran jeno yang angkat bicara.
“lo mending yeon, gue lebih parah dan rasanya gue udah kayak ga punya masa depan lagi. kalo boleh berdoa, gue mau ada truk nabrak gue dari belakang sekarang”
"jeno! omongan tuh dijaga! gue tau lo sama menderitanya kayak gue, tapi jangan ngomong kayak gitu!"
jeno menghela nafas sedalam-dalamnya. dia ingin menangis.
“kadang gue suka sedih kalau anak-anak panti mau coba ngulik dan pengen tau latar belakang keluarga gue.”
“..untung bunda peka. ada kertas yang baru bisa dibuka kalau pake minyak khusus di halaman pertama buku primbon yang selama ini anak-anak panti coba buka.”
“..karena dari semua kisah, kisah gue yang paling gak masuk akal. dan gue yakin, mungkin kalau gue salah cerita sama orang, orang itu bakal menjauh dari gue”
“..tapi karena gue tau, gue cuman cerita sama orang yang gue sayang. maka dari itu gue percaya sama dia”
mendengar itu jantung siyeon mulai berdegup kembali. alih-alih dalam pikirannya selalu dibilang bahwa dia tidak boleh terlalu percaya diri pada jeno.
tapi kali ini jeno akan bercerita masalah latar belakangnya pada orang yang mungkin benar-benar ia percaya.
untuk pertama kalinya.
“jadi ya gitu, sebenernya gue terlahir dari seks bebas. gatau orang tua gue siapa, yang mana.“
serius telinga siyeon merah dan kaget.
“mereka tanggung jawab aja engga. bahkan mungkin yang disebut dengan 'ayah' gue aja gak tau gue itu lahir.”
“..yang disebut dengan 'ibu' gue juga. bahkan setelah gue lahir, gue dibuang ke hutan. yang ngasih nama lee jeno juga bukan mereka, tapi bunda hani”
“..gatau gimana cara ketemu nya yang pasti begitu gue bangun dari rengekan, yang gue liat itu bunda hani. awalnya gue pikir dia ibu kandung gue, tapi setelah gue tau dia ibu angkat gue jadi kesel setengah mati.“
“..ya gitu aja hidup gue jadi berubah kayak gue pernah narkoba, dunia gelap, hampir seks bebas.. hampir.”
tiba-tiba siyeon meneteskan air matanya.
"kayaknya gue kalau udah jadi lo, gue bakalan berdoa sesuai yang lo minta tadi deh"
finally, siyeon sudah tau masalah jeno sekarang. dan itu rumit.
benar, tak dapat seorang menebak masalah jeno. karena cerita jeno adalah kisah yang sungguh menyedihkan.
tapi semua itu menjadi mungkin setelah siyeon mendengarnya.
intinya, jeno adalah anak yang terlahir dari seks bebas tanpa sebuah pernikahan dari kedua orangtua yang pasti.
tak lupa siyeon berterima kasih karena jeno telah mau menceritakan kisah yang tersembunyinya selama ini.
»» T h E s T o R y ««
karena ceritanya udah nyampe ke intinya, mungkin bentar lagi bakal beres sesuai janji sekitar 40 part-an.
makasih para readers atas vote-vote nyaa.
talangee❤
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) the story | jeno, siyeon ✔
Fanfiction; yang pertama, jeno mengirim siyeon cinta.