pulang sekolah hari ini, siyeon harus tetap belajar di bimbel dekat sekolahnya.
ya gadis itu mengikuti bimbel.
saat hendak menyebrang ke zebracross menuju gedung bimbel, tiba-tiba saja ia mendapatkan jeno yang berada di sebelahnya.
kaget.
"lo.. ngapain disini? gak nyebat aja?"
jeno santai dan diam menanggapi itu.
"kalau gue gak ikutan bimbel, gue mau hidup gimana di tangan bunda?" ucapnya kemudian menyebrang begitu saja.
siyeon sendiri masih berdiam diri di trotoar melihat jeno yang notabenenya seorang perokok itu hendak mengikuti bimbel. gadis itu cukup kaget, bukan cukup lagi, tetapi sangat kaget. kan aneh.
"gila, gue gak salah liat kan" gumamnya.
"hey yeon!" sapa jinyoung.
melihat itu siyeon menghela nafas panjangnya. "nyapa doang kan?"
"iya sekalian gue mau ikut bimbel juga, mau bareng?"
"ngapain juga bareng orang tinggal nyebrang"
"yaudah, sekalian aja" jinyoung pun langsung menggandeng tangan siyeon untuk menyebrang dan sesaat mereka sampai di gedung bimbel.
»» T h E s T o R y ««
pulang dari bimbel, waktu cukup malam, jadi siyeon tidak mungkin pulang naik grab atau bus atau semacamnya, karena itu cukup berbahaya. sebenarnya memang siyeon juga agak penakut sih.
dan jinyoung juga keburu pulang duluan tadi. padahal niatnya mau nebeng, peduli gengsi atau engga.
siyeon bingung, jadi dia terpaksa untuk pulang bersama hina, padahal mereka tidak dekat.
tiba-tiba saja hina malah dijemput oleh ayahnya, mengingat ayahnya pernah memarahi siyeon karena siyeon pernah menghutang kue buatan ayah hina untuk ulang tahun temannya dan tidak dibayar bayar berbulan-bulan.
iya ayah hina membuka toko kue.
"yaudah deh hin, gue balik sendiri juga ga masalah kok"
"bener nih yeon?"
"iya santai, gampang itu mah"
"maaf ya siyeon, gue gatau soalnya. yaudah ya papa gue kayaknya bentar lagi sampai, lo mending duluan aja keburu malem banget. bentar lagi udah mau jam 10."
btw kenapa bimbelnya lama banget, karena bimbingan belajar di gedung itu sistemnya harus selesain tugas yang mereka kasih, dan kalau ada PR wajib dikerjakan. karena PR nya numpuk jadi hasilnya juga ya begitu. tapi dengan begitu mereka jadi lebih santai di rumah.
"balik sendirian?" tanya jeno yang muncul langsung di sebelah siyeon.
"duh no, lo ngagetin gue terus sumpah.."
tak membalas, jeno malah mengambil sesuatu dari sakunya. apalagi kalau bukan rokok.
jeno menyalakan puntung rokok tersebut di sebelah siyeon, tapi siyeon tiba-tiba menahan tangan jeno.
lelaki itu diam terkejut, ia menoleh ke arah siyeon perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) the story | jeno, siyeon ✔
أدب الهواة; yang pertama, jeno mengirim siyeon cinta.