Seorang anak laki-laki berdiri di depan cermin, dia melihat bayangan dirinya disana. Anak laki-laki berambut coklat itu tersenyum lalu menyisir rambutnya kebelakang
Dia memakai seragam sekolahnya. Dia merapihkan seragam bernametag Jeon Jungkook itu
"Kau memang tampan, tentu saja kau lebih tampan dari hyung-mu"
"Yak ! Berhentilah bicara sendiri seperti orang gila, cepat makan, ibu sudah membuat sarapan" seorang pria dengan pakaian kotornya berdiri di depan pintu
"Ne ... sebentar lagi, aku harus melihat penampilanku apakah ada yang kurang atau tidak"
"Cih dasar ..."
Pria berpakaian kotor itu pergi meninggalkan Jungkook
"Dasar kutu jelek"
##
Jungkook menaruh tasnya disamping meja makan, dia mengambil sumpit lalu melahap makanan yang dimasak ibunya
"Yak Jungkook, kau mewarnai rambutmu ? Bukankah sudah kukatakan untuk tidak membuang-buang uang yang aku berikan padamu ?" pria berpakaian kotor itu memukul kepala Jungkook dengan keras
"Yak Kim Taehyung, appo-yo jinja !!"
"Yak berhentilah memanggil namaku dasar kau bocah"
"Kau yang mulai duluan !!"
"Hei hei hei berhentilah kalian, pagi-pagi sudah berisik. Telinga appa sampai sakit mendengarnya" seorang pria yang rambutnya sudah mulai beruban keluar dari kamar mandi lalu segera duduk di samping pria yang di panggil Kim Taehyung itu
"Dia yang mulai appa" Jungkook menunjuk Taehyung
"Mwo ? Coba katakan sekali lagi, aku akan memukul kepalamu lagi"
"Pukul saja, aku tidak takut"
"Yak !!"
"Hei kalian aigo, umur eomma bisa-bisa langsung berkurang jika kalian terus bertengkar seperti ini setiap hari" seorang wanita gemuk duduk di samping Jungkook
"Jungkook-a, makanlah cepat, kau tidak ingin telat 'kan di hari pertama masuk sekolah ?"
"Ne eomma !! Aku berangkat !!" Jungkook bangun lalu pergi meninggalkan orang tua dan kakaknya
"Dia masih saja seperti dulu, sungguh mengejutkan karna dia bisa melanjutkan sekolah sampai SMA. Ini semua berkat kau Taehyung-a"
"Ani-yo ... ini sama sekali bukan karna aku"
"Bagaimana bisa ini bukan karna kau ? Jungkook bisa melanjutkan sekolah juga karna kau bekerja keras di bengkel mobil itu, kau selalu menyisihkan uangmu untuk Jungkook, padahal aku tidak pernah memintanya. Jika bukan karna kau mungkin Jungkook sudah berhenti sekolah sekarang karna kami tidak memiliki cukup biaya" ibu Taehyung memakan kacang yang ada di depannya
"Itu sudah kewajibanku sebagai seorang hyung, aku tidak keberatan memberikan uangku"
"Tabunglah uangmu dan lanjutkan sekolahmu, mendaftarlah keperguruan tinggi, itu lebih bagus untukmu. Kau sudah bekerja sangat keras pagi dan malam. Berhentilah bekerja dan masuklah keperguruan tinggi" ayah Taehyung meminum teh kecangkirnya lalu meminumnya
"Anni-yo ... aku sudah sangat bersyukur karna aku bisa tinggal disini, mendapat kasih sayang dari kalian itu sudah lebih dari cukup bagiku. Anggap saja ini sebagai balasanku untuk kalian" Taehyung tersenyum
"Aigo kau seharusnya bukan menjadi montir, kau seharusnya menjadi model majalah terkenal. Kau sangat tampan. Kau memang sangat mirip dengan ayahmu Kim Jaejoon" ibu Taehyung mengusap wajah kotor Taehyung
"Majalah apanya ? Haha wajah jelek sepertiku tidak akan bisa menjadi model" Taehyung tertawa
"Kau memang selalu merendah, itulah yang aku suka darimu" ayah Taehyung memukul pelan pundak anaknya
Taehyung bukanlah anak kandung dari pasangan suami istri Jeon. Dia adalah anak yang diangkat oleh pasangan suami istri itu
Kedua orang tua Taehyung meninggalkannya saat Taehyung masih sangat kecil. Suami istri Jeon tidak tahu apa alasan orang tua Taehyung melakukan itu, begitupun dengan Taehyung
Sejak kedatangan Taehyung, orang tua Jungkook tidak pernah membedakannya dengan Jungkook, dia menganggap Taehyung adalah anaknya sendiri. Jungkook dan Taehyung hanya berbeda 4 tahun. Mereka memang sering bertengkar namun mereka tetap menyayangi satu sama lain
Taehyung selalu menyisihkan uang hasil kerjanya untuk Jungkook. Taehyung juga selalu memberikan apa yang Jungkook inginkan, karna Taehyung ingin Jungkook bahagia. Taehyung tidak ingin Jungkook bernasib sama sepertinya
##
"Kau yakin ingin pergi kepasar sendiri ? Kau bisa membawa box besar itu dengan sepeda ?"
Taehyung mengangkat box kayu keatas sepeda lalu mengikatnya dengan tali
"Jangan khawatir eomma, aku adalah pria yang kuat tentu saja aku bisa membawa box ini dalam sekejap mata" Taehyung tertawa
"Aigo kasihan sekali anakku ini" ibu Taehyung mengusap rambut anaknya, "karna penyakit pinggangku kambuh aku jadi tidak bisa mengantarkan box ini, maafkan eomma ne ?"
"Aish tidak perlu dipikirkan, selama aku masih sanggup berjalan aku akan menuruti semua permintaanmu" Taehyung mengedipkan satu matanya
"Apakah kau sedang merayuku sekarang ?"
Mereka berdua tertawa
##
Taehyung mengayuh sepedanya melewati toko penjual mainan
"Pagi Park ahjussi !!" Taehyung berteriak
"Ah Taehyung-a !! Mampirlah kemari" pemilik toko itu berteriak
"Ne ..." Taehyung mmefokuskan kembali pikirannya pada jalan di depannya
Taehyung melijat kekanan dan kekiri, sepi. Tidak ada orang. Taehyung mempercepat laju sepedanya
Brak
Sebuah mobil BMW menabrak Taehyung dari arah kanan
"Ukh ... ukhuk ... aahhh ... hah ... hah" Taehyung mencoba menarik nafasnya namum terasa sangat sulit. Dadanya sangat sakit
Kepalanya terasa berdenyut, pandangannya kabur dan dia tidak bisa merasakan kakinya
"Jungkook-a ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Walk Alone - TaeKook (END)
FanfictionJeon Jungkook memperjuangkan keadilan untuk kakaknya Taehyung yang mengalami kecelakaan dan menyebabkan kebutaan pada matanya Jungkook berusaha menuntut orang yang telah mencelakai kakaknya, Kim Namjoon, seorang CEO dari BigH Entertainment yang meng...