3.

2.3K 207 1
                                    

"hik, hik, hik,.... Eomma kau tahu hidupku sekarang ini menyedihkan, diusiaku yang masih muda seharusnya aku dapat bersenang-senang seperti gadis-gadis seusiaku, tapi aku harus bekerja dan menghidupi sae ron, hik, hik, eomma bangunlahh, tolong putrimu ini... "rengek irene dibatu nisan sang ibunda...

V agak risih mendengar rengekan tersebut, kebetulan v hari ini mengunjungi makam seolbi...

'hanya wanita gila yang memohon orang yang sudah mati hidup kembali... Atau mungkin dia memang gilaa.' batin v saat sekilas melihat seorang wanita yang sedang memeluk batu nisan, wajah wanita tersebut tidak nampak karena membelakangi v.

Setelah memberi setangkai bunga mawar putih v pergi tapi ia menghentikan langkahnya saat ia berada disamping wanita tadi.

"percuma kau memohon, orang yang mati tidak akan pernah hidup kembali." ucap v dengan kedua tanganya berada didalam saku celananya.

Mendengar perkataan seseorang, irene lantas berdiri dan menghadap orang tersebut.

"kauu,......" kata irene.

V agak terkejut setelah mengetahui wanita yang menangisi batu nisan tersebut. V lalu menetralkan kembali wajahnya seperti semula, dingin dan acuhhh.

"kehhh, kupikir kau memang sudah gila." kata v.

"apa kau mendengar semua perkataanku?" tanya irene.

V sedikit berfikir, perkataan yang mana yang irene maksut, apa tentang eommanya agar kembali hidup.

"waeooo... "

"lupakan,..." ucap irene sambil mengibaskan tanganya didepan wajah v.

Irene lantas pergi meninggalkan v yang sedang menatapnya dari kejauhan.

"dasar namja anehhh..." kata irene.

Skip

Sae ron tengah mengendap-endap, ia mengambil ponsel eommanya yang terletak dimeja saat sang eomma memasak didapur.

Hari ini merupakan akhir pekan, biasanya irene akan berada dirumah menemani sae ron...

"hahh, aku berharap eomma akan lama memasaknya, hemmm, dimana eomma menyimpan nomer telfon appa." sae ron masih mencari dikontak ponsel irene.

"oo, aku penasaran, kenapa eomma memberi nama nomer ini dengan tanda silang, apa ini nomor appa, akan kucoba, selama ini ia menyembunyikan nomor appa, setelah dia memergokiku sedang menelpon appa menggunakan ponselnya, salah sendiri eomma menyita ponselku."

Tuttt tutttttt....

"apppaaaaa,,,,,," teriak sae ron saat melihat wajah appanya muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"apppaaaaa,,,,,," teriak sae ron saat melihat wajah appanya muncul.

"annyeong, putri appa." jawab L.

"appa, aku merindukanmu, eomma menyita ponselku, aku tak bisa menghubungi appa lagi." ucap sae ron.

"kau mencuri ponsel eomma, hemm, dasar gadis nakal." kata L.

"karena aku merindukan appa, appa, kapan kau akan mengunjungiku.." kata sae ron.

"entahlah, appa masih sibuk tour keluar negeri, appa sekarang berada dijepang, cuaca disini sangat cerah." kata L.

"appa, embbb, kapan appa akan kembali ke seoul... Aku ingin bermain dengan appa." kata sae ron.

"appa janji, jika appa sudah kembali, appa akan menemuimu, hemmm, sekarang appa harus pergi, saranghae,,,"

Panggilan video itu terputus, sae ron kecewa, appanya selalu saja berkata seperti itu, tapi nyatanya ia tak pernah menepati janjinya.

Sae ron melangkah gontai, ia mengembalikan ponsel eommanya pada tempatnya.

"eomma aku lapar, bisakah eomma memasak dengan cepat." kata sae ron sambil duduk dikursi meja makan.

"oo, tumben sekali kau, sebentar lagi, bersabarlah hmmm,...apa kau sakit" kata irene.

"aniii.... Aku baik-baik saja." kata sae ron lesu.

"hmmm, baiklah, jangan terlalu sering bermain." kata irene.

"nde eomma." jawab sae ron.

Skip

"seharusnya aku tak mengizinkanmu keluar." kata suga saat v masuk kedalam rumah.

"bisakah hyung diam, aku ingin tidur." kata v.

"terserahlah, jungkook dan jimin kemari pagi ini, mereka pergi setelah aku mengatakan kalau kau tidak ada."

V tak merespon ia tidur disofa....

'tatapan mata itu, seperti seolbii..... ' batin v.
.
.
.
"wahh, sepertinya kau sedang senang."

"tidak juga, hehe,, aku hanya merindukan seseorang." kata L

"bisakah kau memberitahu kami."

"suatu saat nanti, hahahaha" kata L

"dasar pelit, ayo kita tinggalkan dia."

"yakk, kalian akan tampil tanpa diriku, dasar kaliann, tunggu aku."

Teriak L kepada teman-temamanya yang meninggalkan dirinya.

Young HusbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang