6.

1.9K 199 12
                                    

"apa menurutmu ini wajar?"

Jungkook menoleh kearah sumber suara, ia mengerutkan alisnya.

"apa yang kau bicarakan, wajar apanya, sejak kemarin kau aneh, kau sering melamun."

V kemudian memandang jungkook, alisnya menukik tajam, tanda v sedang kesal.

"kau ingat wanita itu yang sudah memiliki anak?"

Jungkook mengangguk, ia sedikit terkejut karena v membahas wanita itu.

"kau penasarankan dengan wanita itu, apa kau ingin mencari tahu?" tanya jungkook.

"yak, apa aku kurang kerjaan, sudahlah sebaiknya kau pergi, aku ingin istirahat."

V menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan jungkook, ia kesal lantaran  v tidak mau mengakui kalau ia penasaran juga.

Blamm

Suara pintu tertutup dengan keras. V melihat secara pelan-pelan, ia memastikan bahwa jungkook sudah pergi.

"apa aku sudah gila, kenapa aku harus penasaran dengan wanita itu."

V kemudian menutup lagi selimutnya.

Keesokan harinya....

V berjalan malas kekelas, pasalnya ia tak begitu menyukai seluruh teman-temanya termasuk yeoja. Setiap pagi v dihadapkan dengan kotak-kotak pemberian yeoja-yeoja yang mengagumi dirinya.

"selalu penuh, terkadang aku iri denganmu, kau menolak semua pemberian ini."

Jimin mengambil salah satu kotak dimeja v, beda lagi dengan jungkook, ia memasukan kotak-kotak tersebut kedalam kantung plastik besar.

Jimin dan v mengamati jungkook yang sangat bersemangat memasukan kotak-kotak tersebut ke kantung.

"apa kau akan memberikanya pada yeri lagi?" tanya jimin.

"lalu akan kuapakan jika aku tidak memberikanya pada yeri."

"dasar kau....sisakan untuku, aku akan memberikanya juga pada seulgi." ucap jimin.

Beruntungnya jimin dan jungkook, mereka tak akan repot memberikan kebahagiaan kepada kekasihnya, yeri dan seulgi berada disekolah yang berbeda dengan jimin dan jungkook, untuk itu jimin dan jungkook sangat beruntung tidak satu sekolah dengan kekasihnya.

Mereka berdua tak akan tahu jika pemberian-pemberian itu dari fans v dikelas.

Dasar cowok gak modal.... 😂😆

V hari ini menggunakan sepeda motor pribadinya, setelah sekolah usai v berencana membeli salah satu makanan favoritnya dicafe milik pamanya.

"kau datang, sudah lama aku tak melihatmu."

V duduk disalah satu kursi yang dekat dengan sang paman. Paman v lalu menyodorkan 1 cup ramen untuk v.

"makanlah yang lahap, hemm, kau terlihat kurus... " kata sang paman.

V hanya tersenyum, ia mengambil sumpit dan mulai memakan ramen.

"aku mau ramen satu..."

V seperti familiar dengan suara itu, lalu ia menoleh ke samping.

"kau..."

"paman,....."

Skip

"berapa lagi yang kau butuhkan?"

"apa maksutmu, sudah ku peringatkan kau untuk tidak muncul lagi dihadapanku."

Mereka berdua saling berpandangan, irene terkejut bisa berjumpa dengan L ditengah-tengah keramaian kota seoul.

Mereka berdua berada didalam mobil milik L.

"bukankah kau sibuk, kenapa kau menyetir sendirian?" tanya irene.

"aku sedang liburan, untuk itu aku mengunjungi eomma." kata L.

"aaaa, eomma ya.... "

Sadar akan perkataan irene, L langsung mengingat putrinya, seharunya ia mengunjungi putrinya, karena dulu ia berjanji akan mengunjungi putrinya jika ia tidak sibuk.

"apa sae ron baik-baik saja?"

L mengatakanya dengan hati-hati, takut kalau irene tersinggung dengan ucapanya.

"dia bahkan lebih baik dari sebelumnya, kau tahu semakin dia dewasa dia berani berbohong padaku." kata irene.

"kau seharusnya jangan membatasi dia, biarkan dia menelponku..."

"untuk apa, supaya kau membuat janji palsu lagi denganya hah... Dia sudah beberapa kali menangis ingin berjumpa denganmu, dan hal itu yang membuatku harus berkata bohong padanya bahwa kau sibuk dan akan menemuinya jika kau tak sibuk."

L mendengarkan semua perkataan irene, ia tahu perasaan irene saat ini, sangat sulit untuknya jika harus memilih antara karier dan keluarganya, infinite saat ini berada dipuncak popularitasnya, tak mungkin kan L harus mengatakan yang sebenarnya dipublik.

"aku akan menemuinya.."

Irene terkejut, ia menatap L dengan tatapan tajam.

"jika kau tak bisa menepatinya jangan pernah berjanji."

Irene keluar dari mobil dan berjalan dengan langkah cepat meninggalkan L.

"hahhhhhhhhh..... "

Dalam perjalananya irene mengusap air matanya yang turun, ia tak sanggup menahan amarah ketika bersama L.

Disisi lain v dan sae ron duduk berdampingan, sae ron memakan ramenya dengan lahap, sedangkan v hanya memperhatikan cara sae ron makan.

"kenapa paman menatap wajahku?"

"kau mau bercerita tentang ibumu?"

"untuk apa paman menanyakan soal eommaku, apa paman menyukainya saat pertama kali melihat eommaku? Sebaiknya paman urungkan niat paman kalau paman ingin berkencan dengan eommaku, dia wanita yang super galak dan menyebalkan.. Paman tahu dia.... "

"tunggu, bukan itu maksutku, aku tak pernah tertarik dengan eommamu, aku hanya ingin tahu apa eommamu dulu menikah muda?" sanggah v.

Sae ron mengangguk, ia membenarkan perkataan v bahwa dulu eommanya menikah muda.

"waeo.... "

"aku tidak tahu, tapi setelah aku lahir mereka berdua berpisah dan appa tak pernah mengunjungiku lagi, appaku seorang artis terkenal, mungkin aku aib baginya." sae ron meletekan sumpitnya saat ia menceritakan masa lalunya.

"apa aku membuatmu sedih?" ucap v.

Sae ron menggeleng pelan, kemudian ia tersenyum dan mengangkat mangkuk ramenya kemudian meminum kuah ramen tersebut dengan mangkuk ramen.

Hal itu membuat v tertawa, v kira sae ron akan marah karena meletakan sumpitnya dengan keras, ternyata bukan.

Tanpa sadar v mengusap rambut bocah itu dengan lembut.

Young HusbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang