16.

1.8K 193 3
                                    

"kenapa kau hanya menatap makanan itu, apa kau pikir aku menaruh racun? "

V memandang irene sebentar.
"ani, hanya saja aku berfikir untuk mencari pekerjaan."

"pfffttt pftttt.... "irene tertawa sambil menutup mulutnya yang penuh makanan.

"haha, yang benar saja, mencari pekerjaan itu sulit, terlebih kau belum lulus sekolah."

"yak, kau meragukanku, baiklah akan kubuktikan bahwa aku akan mendapatkan pekerjaan." kata v.

Irene mengangguk, ia terlihat meremehkan v, memang benar mencari pekerjaan sangatlah susah, terlebih v belum lulus sekolah.

Setelah sarapan pagi selesai v mencoba peruntunganya mencari pekerjaan hari ini.

"semoga berhasil." ucap irene sambil tersenyum menyemangati v, irene yakin v tidak akan mendapatkan pekerjaan hari ini.

"jika kau mendapat pekerjaan hari ini, maka sebagai taruhanya, kau akan kujadikan suami." ucap irene, sebenarnya irene hanya bercanda mengucapkan kata itu karena irene pikir v tidak akan mendapatkan pekerjaanya.

V sedikit terkejut mendengar ucapan irene, ia menyeringai lalu berbalik menghadap irene. "jika aku mendapatkanya hari ini, siap-siap saja kau menjadi istriku dan melayani semua kebutuhanku."

Irene terdiam, ia yakin ucapan v tidak bercanda. "baiklah, aku terima, aku yakin kau tidak akan mendapatkan pekerjaan hari ini, karena itu hanya berlaku untuk hari ini."kata irene.

"kehhh, tunggu aku, aku akan memberikan kejutan untukmu." ucap v sambil mengedipkan matanya kearah irene.

Untuk sesaat irene tertegun, ia cemas jika v mendapatkan pekerjaan hari ini.

"jika ia mendapatkan pekerjaan, tamatlah riwayatmu irene." ucap irene kemudian menutup pintu setelah v pergi.

.
.
.

"bailklah semuanya, kita lanjutkan lagi, dan kau v, cobalah sesantai mungkin ok, ini mudah, kau hanya tinggal berpose untuk memamerkan produk ini, paham." kata sang pothograper.

V mengangguk, ia menarik nafas panjang, lalu mulai berpose.

Awalnya v hampir menyerah karena ia sulit mendapatkan pekerjaan. Setelah itu ia duduk dicafe ia memesan minuman dingin karena cuaca saat itu panas.

V merasa ada yang sedang memerhatikanya, lalu orang tersebut menghampiri v dan menawarkan pekerjaan untuknya.

Ternyata orang tersebut tengah membeli minuman untuk semua kru majalah iklan yang sedang melakukan pemotretan, ia melihat v, dan tertarik untuk mengajaknya berbisnis.

V awalnya ragu, karena ia tidak mempunyai skill menjadi model, namun ia tak menyia-yiakan kesempatan ini dan akhirnya v menjalani sesi pemotretan karena sang photograper tertarik melihat wajah v.

Cekrek cekrek cekrek.

Suara kamera menggema diruangan tersebut. Semua staff dan orang-orang yang berada diruangan tersebut takjub melihat betapa tampanya v. Mereka tengah memperbincangkan v saat v mulai berpose didepan kamera.

"kupikir dia bukan orang yang sembarangan."

"hmm, kau benar, lihat betapa sempurnaya bentuk wajahnya, aku yakin dia akan menjadi bintang terkenal."

"dia tampak seperti seorang bangsawan."

"dia sangat cute, aku suka melihatnya."

Sesi pemotretan selesai, v membungkukan badanya dan mengucapkan terima kasih.

"kau sempurna, bagaimana kalau kau menandatangani kontrak, aku akab menjadikanmu model brand kami "puma" secara keseluruhan kau sangat cocok." kata pemilik brand puma tersebut.

Semua tampak akrab, v sangat cepat mengakrabkan dirinya, dan mereka berbincang dan bercanda.

'irene,...kau harus menepati janjimu, keh.'  batin v sambil menyeringai.

Skip

"appa, aku sangat menyayangi appa, appa telah membuatku bahagia hari ini." kata sae ron didalam mobil dan akan pulang.

L tengah menyetir, ia memulangkan sae ron agar irene tak merasa kawatir karena putrinya tidak pulang.

"hmm appa juga senang, kau bersenang-senang hari ini." jawab L.

"appa, pasti aku akan merindukan paman hoya dan lainya."ucap sae ron.

"kau bisa menemui mereka kapanpun asalkan mereka tidak sedang sibuk, hmm." kata L.

"nde.... " jawab sae ron.

Setelahnya mereka sampai, L langsung pergi setelah mengantarkan putrinya pulang.

"eomma, apa yang sedang eomma pikirkan." tanya sae ron.

"ani, sae ron, bagaimana jika v mendapatkan pekerjaan hari ini." kata irene.

Sae ron mengerutkan alisnya, ia tak tahu kenapa eommanya membicarakan v, bukankah v masih sekolah.

"ada apa dengan paman v." tanya sae ron.

Akhirnya irene menceritakan masalah v yang terusir dari rumah dan akhirnya tinggal disini dan tentang taruhanya.

"wkwkwk, eomma, eomma sendiri yang membuat taruhanya, jika benar, paman v akan mendapatkan pekerjaan hari ini, siap-siap saja."

"yak, sae ron, aku menyesal telah bercerita padamu, kau tahu aku sangat gugup, jika benar ia mendapatkan pekerjaan hari ini, aku akan menikah denganya." kata irene

Sae ron tersenyum, lalu ia memegang tangan eommanya.

"eomma, kau harus menepati janji, janji adalah hutang, aku akan setuju jika eomma benar-benar menikah dengan paman v." ucap sae ron.

Irene sejenak terdiam, bukan ini yang ia mau karena sebenarnya ini hanyalah lelucon, lelucon yang membuat irene terjebak.

Young HusbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang